Latest Posts

Thursday 26 December 2013

Hari ini, perjalan pulang menuju surabaya. Harusnya sih pulang hari kamis kemaren, cuman eman-eman sob kalau harus langsung pulang. Mumpung di jakarta, di puasin dah jalan-jalannya sambil silaturahim ke kosnya temen di UI. Setelah 4 hari di rumah aspirasi MITI(Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia), banyak banget ilmu yang gua peroleh tentang bisnis “ternyata bisnis itu memang butuh perencanaan yang matang plus learning by doing”.

Gak banyak yang bisa gua ceritain tentang Research Community and Development Center(RCDC) dibawah naungan MIC(MITI Inovation Center) ini. Jujur  dari RCDC surabaya sebagai saya koordinator utamanya, kurang matang dalam perencanaan bisnisnya, tapi MITI berbaik hati memberikan kesempatan kepada kami untuk tetap mendapatkan hibah dengan syarat yang cukup ketat, “Trimakasih MITI, trimakasih mbak ummy (akhwat  fenomenal”kata akh dito” :D ), mbk atta, mbk nuri, mbk intan(akhwat dalam konfirmasi”kata akh dito juga” :D ), mbk rizka dkk, dan trimakasih yang sebanyak-banyaknya buat sensei (pak edi sukur “ciyus”) dan pak dimas yang ngasih ilmu banyak banget”

insyaAllah ini menjadi bekal bagi surabaya untuk menunaikan amanah yang telah dipercayakan kepada kami. Pengalaman 4 hari di rumah aspirasi MITI bertemu dengan tim RCDC solo (akh dito(super gokil) dan mbk woro), tim RCDC gorontalo (akh zulkifli (ketua kelas hari pertama), akh fadli dan ukh attin(bukan nama masjid ya?hehe..) dan tim RCDC aceh (akh qadry (ketua kelas hari kedua), akh yuli (imam tetap) dan akh ikhsan) dan terakhir tim RCDC Surabaya (partner gua duet duo riris (ukh riris dan mbak riris) menyenangkan sekali bisa kenal sama antm semua ^_^

trimakasih juga buat bang leva yang bersedia nampung gua di kosnya, dan menjadi “guide” untuk keliling UI(universitas Indonesia) smoga sukses selalu bang ^_^

kali ini gua sedikit mau ceritain perjalanan gua balik kesurabaya sekaligus berbagi motivasi dan alasan kenapa kita harus menjadi pemuda yang luar biasa,,

cekidot ^_^
tepat pukul 15.00 gua nyampek di stasiun pasar senen,  karena masih belum boleh masuk ke tempat tunggu penumpang, akhirnya gua singgah dulu ke musholla sambil duduk santai. Sejenak gua lihat kesekeliling dan mendapati ada seorang ikhwan yang sedang tilawah, “subhanalloh,,rajin banget nih anak, gue gak boleh kalah, harus fastabiqul khoirot nih” ^_^

tak lama, panggilan untuk penumpang kreta api Gumarang (kreta yang gua naikin) mengagetkanku sehingga gua harus bergegas untuk masuk kedalam stasiun. “so far, so good” gak ada kendala apapun sampai gua duduk dan kretapun melaju menuju surabaya lewat jalur utara.

 Setelah saratus meter kreta melaju, masyaAllah,, gua melihat pemandangan yang sungguh luar biasa, deretan rumah kumuh dengan sampah berserakan dan orang-orang yang tertidur lemas layaknya orang sakit menghiasi pemandangan disepanjang bantaran rel kreta api. Inilah gambaran “real” masyarakat kita. Tidak hanya sebatas pemandangan itu, anak-anak kecil juga berlarian tanpa busana dan kulit yang hitam kusam. Sungguh masyarakat “marginal” yang sedang menanti kita, sadarlah sobat mereka sedang menanti kita, kitalah generasi pembangun peradaban, kitalah generasi yang akan menggantikan pemimpin-pemimpin saat ini. Dan kitalah yang sedang di nanti oleh mereka. Tanam dalam-dalam pada diri kita masing-masing, bahwa kitalah yang sedang dinanti oleh mereka, sehingga menjadi motivasi besar diri kita untuk tidak berfoya-foya dan terus berkarya dan berkontribusi membangun peradaban indonesia yang madani ^_^

Sobat,, kapasitas menjadi kunci utama yang hanya bisa didapatkan dengan kepekaan, kesadaran dan kerja keras untuk selalu belajar, belajar dan belajar serta berkarya dan berkontribusi dengan aksi nyata.
Tak lama setelah meninggalkan deretan masyarakat “marginal”, pemandangan yang muncul adalah deretan sawah yang terhampar luas, luaaaasss sekali,,bukankah ini sebuah kekayaan? Potensi yang besar dengan negara tropis dan tanah subur yang menghampar berjuta-juta hektar. Seperti kata akh dito “kekayaan kita, berada dibawah kaki kita sendiri” namun gua rasa tak hanya itu saja yang harus dikatakan, kekayaan itu takakan pernah kita dapati sebelum kita sadar dan memiliki kapasitas dalam pengolahan sumberdaya alam yang memang sangat berlimpah.

Maka kembali dalam tulisan ini, gua ngajak kepada sobat-sobat semua “ayo tingkatkan kapasitas kita” sadarlah sobat, bahwa kitalah yang sedang di nanti oleh bangsa ini, generasi pembangun peradaban dan generasi pembaharu yang memiliki kesadaran dan “capability”, perjuangan takkan pernah berakhir dan takkan pernah henti..

Salam hangat sukses selalu sobat ^_^

Research Community and Development Center (RCDC) ankatan II

catatan RCDC

Hari ini, perjalan pulang menuju surabaya. Harusnya sih pulang hari kamis kemaren, cuman eman-eman sob kalau harus langsung pulang. Mumpung di jakarta, di puasin dah jalan-jalannya sambil silaturahim ke kosnya temen di UI. Setelah 4 hari di rumah aspirasi MITI(Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia), banyak banget ilmu yang gua peroleh tentang bisnis “ternyata bisnis itu memang butuh perencanaan yang matang plus learning by doing”.

Gak banyak yang bisa gua ceritain tentang Research Community and Development Center(RCDC) dibawah naungan MIC(MITI Inovation Center) ini. Jujur  dari RCDC surabaya sebagai saya koordinator utamanya, kurang matang dalam perencanaan bisnisnya, tapi MITI berbaik hati memberikan kesempatan kepada kami untuk tetap mendapatkan hibah dengan syarat yang cukup ketat, “Trimakasih MITI, trimakasih mbak ummy (akhwat  fenomenal”kata akh dito” :D ), mbk atta, mbk nuri, mbk intan(akhwat dalam konfirmasi”kata akh dito juga” :D ), mbk rizka dkk, dan trimakasih yang sebanyak-banyaknya buat sensei (pak edi sukur “ciyus”) dan pak dimas yang ngasih ilmu banyak banget”

insyaAllah ini menjadi bekal bagi surabaya untuk menunaikan amanah yang telah dipercayakan kepada kami. Pengalaman 4 hari di rumah aspirasi MITI bertemu dengan tim RCDC solo (akh dito(super gokil) dan mbk woro), tim RCDC gorontalo (akh zulkifli (ketua kelas hari pertama), akh fadli dan ukh attin(bukan nama masjid ya?hehe..) dan tim RCDC aceh (akh qadry (ketua kelas hari kedua), akh yuli (imam tetap) dan akh ikhsan) dan terakhir tim RCDC Surabaya (partner gua duet duo riris (ukh riris dan mbak riris) menyenangkan sekali bisa kenal sama antm semua ^_^

trimakasih juga buat bang leva yang bersedia nampung gua di kosnya, dan menjadi “guide” untuk keliling UI(universitas Indonesia) smoga sukses selalu bang ^_^

kali ini gua sedikit mau ceritain perjalanan gua balik kesurabaya sekaligus berbagi motivasi dan alasan kenapa kita harus menjadi pemuda yang luar biasa,,

cekidot ^_^
tepat pukul 15.00 gua nyampek di stasiun pasar senen,  karena masih belum boleh masuk ke tempat tunggu penumpang, akhirnya gua singgah dulu ke musholla sambil duduk santai. Sejenak gua lihat kesekeliling dan mendapati ada seorang ikhwan yang sedang tilawah, “subhanalloh,,rajin banget nih anak, gue gak boleh kalah, harus fastabiqul khoirot nih” ^_^

tak lama, panggilan untuk penumpang kreta api Gumarang (kreta yang gua naikin) mengagetkanku sehingga gua harus bergegas untuk masuk kedalam stasiun. “so far, so good” gak ada kendala apapun sampai gua duduk dan kretapun melaju menuju surabaya lewat jalur utara.

 Setelah saratus meter kreta melaju, masyaAllah,, gua melihat pemandangan yang sungguh luar biasa, deretan rumah kumuh dengan sampah berserakan dan orang-orang yang tertidur lemas layaknya orang sakit menghiasi pemandangan disepanjang bantaran rel kreta api. Inilah gambaran “real” masyarakat kita. Tidak hanya sebatas pemandangan itu, anak-anak kecil juga berlarian tanpa busana dan kulit yang hitam kusam. Sungguh masyarakat “marginal” yang sedang menanti kita, sadarlah sobat mereka sedang menanti kita, kitalah generasi pembangun peradaban, kitalah generasi yang akan menggantikan pemimpin-pemimpin saat ini. Dan kitalah yang sedang di nanti oleh mereka. Tanam dalam-dalam pada diri kita masing-masing, bahwa kitalah yang sedang dinanti oleh mereka, sehingga menjadi motivasi besar diri kita untuk tidak berfoya-foya dan terus berkarya dan berkontribusi membangun peradaban indonesia yang madani ^_^

Sobat,, kapasitas menjadi kunci utama yang hanya bisa didapatkan dengan kepekaan, kesadaran dan kerja keras untuk selalu belajar, belajar dan belajar serta berkarya dan berkontribusi dengan aksi nyata.
Tak lama setelah meninggalkan deretan masyarakat “marginal”, pemandangan yang muncul adalah deretan sawah yang terhampar luas, luaaaasss sekali,,bukankah ini sebuah kekayaan? Potensi yang besar dengan negara tropis dan tanah subur yang menghampar berjuta-juta hektar. Seperti kata akh dito “kekayaan kita, berada dibawah kaki kita sendiri” namun gua rasa tak hanya itu saja yang harus dikatakan, kekayaan itu takakan pernah kita dapati sebelum kita sadar dan memiliki kapasitas dalam pengolahan sumberdaya alam yang memang sangat berlimpah.

Maka kembali dalam tulisan ini, gua ngajak kepada sobat-sobat semua “ayo tingkatkan kapasitas kita” sadarlah sobat, bahwa kitalah yang sedang di nanti oleh bangsa ini, generasi pembangun peradaban dan generasi pembaharu yang memiliki kesadaran dan “capability”, perjuangan takkan pernah berakhir dan takkan pernah henti..

Salam hangat sukses selalu sobat ^_^

Research Community and Development Center (RCDC) ankatan II

0 comments:

Friday 20 December 2013


Pengalaman ini aku tuliskan dalam sebuah catatan singkat yang sangat sedikit sekali menggambarkan tentang serunya mendaki gunung di mahameru, pendakian yang satu ini memang memiliki banyak kesan yang mengagumkan, pun banyak kesan menyakitkan yang merintangi di setiap perjalanku menaklukan puncak mahameru.

Oke deh, kita mulai ceritanya,,,,

Kala itu, seperti biasa dalam sebuah halaqoh, sang MR berbincang-bincang kepada kami seusai menyampaikan materi. Perbincangan itu berlangsung sangat seru, terkadang kami membicarakan tentang visi hidup, rencana-rencana dan agenda keseharian, amalan yaumiyah, sampai pada ujung-ujungnya pasti mbahas masalah pernikahan. (hadehhhh... ^_^), tiba-tiba sang MR bertanya kepadaku “akhi, Pekan depan rencana mau kemana?”  seperti biasa aku selalu menjawab dengan jujur mengenai agenda-agenda yang telah aku susun dalam satu bulan “rencanya ane mau ke semeru ustad, biasah,,,ndaki gunung sama temen-temen, tapi kurang tau juga ustad, ane denger-denger pendakiannya di batalkan karena prioritas agenda yang lain” sang MR kemudian berkata “wah, tepat sekali akh, ini mau ada mukhoyam, capeknya hampir sama kayak mendaki gunung, insyaAllah pekan depan, nanti kalo ada perubahan ane kabari lagi”. “wah, kyaknya seru nih kalo ikut mukhoyam, njeh ustad, siap insyaAllah” jawabku dengan singkat sekaligus mengakhiri halaqoh kami pekan itu.

*****

Keesokan harinya, ketika aku sedang duduk-duduk di serambi SO(sekretariat ORMAWA), aku bertemu dengan salah satu anggota pendakian yang telah kami rencanakan, namanya mas azhar. “mas? Katanya pendakian di batalkan, itu infonya bener ta?” tanyaku kepada mas azhar yang tiba-tiba lewat di hadapanku. “loh iya ta akh? Aku sebenere ya ada acara di lamongan, kalo g jadi ya wis gak papa, aku tak ke lamongan aja kalo gitu” jawab mas azhar yang malah bikin aku tambah bingung. “loh piye to mas? Antm kok malah g tau? Wes tak tanya ke mas hari (ketua pendakian bekerja sebagai manager YDSF surabaya)ae kalo gitu” jawabku mengakhiri perbincangan kala itu.

Malam harinya, aku langsung ke kosannya mas hari dan beliau cerita banyak sekali. Begini ceritanya “antum dan yang lainnya itu akh, sudah ane talangi untuk pembayaran transportasi di semeru, udah tak daftarkan untuk pendakian, tapi tiba-tiba kok banyak yang mengundurkan diri,  kayaknya ane rugi banyak ini, wong arek-arek ora sido melu kabeh” cerita mas hari kepadaku. “oalah, wes ditalangi to mas? Lha tapi ane di suruh ikut mukhoyam e mas sama MR?” tanyaku kepada mas hari. “yawis akh, tafadhol antm ae, pokoknya ane tetep budhal nang semeru” jawab mas hari dengan singkat. “wah, berat iki mas, yawis tak pikir-pikir dulu mas” jawabku sambil meringis dan bergegas pamit karena waktu sudah menunjukkan pkul 22.00 wib.

Malam itu membuatku bimbang tak karuan, aku ingin merasakan serunya menaklukan mahameru, puncak tertinggi di jawa dengan ketinggian 3676 MDPL tapi aku juga ingin merasakan mukhoyam dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki militansi dan ghiroh yang tinggi dalam perjuangan ini, meningkatkan kualitas iman melalui penempaan diri menjadi lebih kuat baik secara fisik maupun secara rukhiyah.

 Disaat hatiku menjadi andilau (antara delima dan galau) aku sms sang MR “assalamu’alaykum ustad, ane bingung mau ikut mukhoyam ato mendaki di semeru? Menurut ustad gimana?” tanyaku melalui pesan singkat yang aku kirimkan ke beliau. Tak lama kemudian hapeku bergetar dan dengan bergegas aku mebuka pesan di hapeku berharap ustad membolehkan aku ikut ke semeru, namun sms beliau berisi seperti ini “wa’alaykumsalam, tafadhol antm akh, jika bingung, antm istikhoroh aja malam ini”. “walah,,,malah di suruh istikhoroh,,kayak mau nikah aja pake istikhoroh segala, hehehehe” gumamku dalam hati yng saat itu sedang tak karuan. Lalu dengan sopan aku menjawab “njeh ustad, insyaAllah”.

Malam itu juga, ketika aku terjaga, kulakukan istikhoroh sesuai instruksi dari MR, dan ternyata hampir imposible bisa mendapatkan hasil istikoroh dalam satu malam. Hanya orang-orang yang amat dekat dengan Allah lah yang kemungkinan bisa dapat hasil istikhoroh dalam satu mlam, sedangkan aku, wah,,,,kayaknya harus lebih sering mendekatkan diri dengan sang khaliq  nih,,, masih jauh,, ^_^

***** 

Karena tak tau harus bagaimana lagi, aku kemudian memutuskan untuk menimbang kedua urusan itu menggunakan fiqih proiritas, yah yang pasti dengan kaidah-kaidah yang masih sedikit aku hafal salah satunya adalah “laa dhororo wa laa dhirooro” kaidah ini sangat singkat tapi memiliki makna yang cukup berat dalam fiqih prioritas “jangan memudhorotkan dan jangan dimudhorotkan” kaidah ini lebih cenderung kepada masalah muamalah, kaidah inilah yang membuatku berpikir untuk pergi kesemeru saja, karena aku tak ingin memudhorotkan mas hari yang bisa rugi banyak gara-gara nalangi temen-temen. Kaidah lain yang membuatku berat dengan mukhoyam adalah “kemaslahatan yang umum lebih di utamakan dari pada kemaslahatan yang khusus” (bhasa arabnya kepanjangan, ^_^). Kemaslahatan yang akan di dapat akan lebih banyak jika aku ikut mukhoyam daripada ikut ke semeru.

Kala itu hatiku begitu bimbang, dunia serasa sempit bahkan pakainku serasa menyusut dan membuat tubuh ini merasa gerah dengan segala pertimbangan yang benar-benar memusingkan. Untunglah adzan dhuhur siang itu berkumandang memecah kepenatanku dan memanggilku untuk segera “laporan” kepada sang kholiq. Aku mulai mengambil air wudhu dan begegas menuju shaf pertama karena itulah saf terbaik bagi seorang ikhwan, sedangkan seorang akhwat, shaf terbaik adalah yang paling belakang. Air wudhu yang masih membasahi jenggotku terasa dingin dan segar kala tertiup oleh aingin, sholat dhuhur pun telah ku tunaikan plus sholat rawatibnya. Subhanalloh, tiba-tiba aku teringat sebuah kaidah singkat yang berbunyi “daf’ul dhorori awla minjalbi naf’i” artinya “menolak mudharat lebih utama daripada meraih manfaat” akhirnya dengan sangat mantab aku memutuskan untuk ikut ke semeru saja. Luar biasanya, sore hari kemudian aku menerima sms dari MR bahwa mukhoyam di tunda, waaahhh, betapa senangnya aku mendengar berita itu, sehingga pilihanku untuk ikut ke semeru semakin mantab.

Malam ini aku harus segera berkemas dan bersiap-siap untuk menyiapkan segala apapun yang di perlukan dalam sebuah pendakaian karena besok pagi-pagi jam 6 aku sudah harus berangkat untuk ke semeru. Sungguh luar biasa, dalam waktu tidak sampai 1 hari aku harus menyiapkan segala kebutuhanku yang aku tak punya, dengan tergopoh-gopoh aku mencari peralatan pendakian termasuk tas carier, sleeping bag, matras, head lamp, jas hujan dan perbekalan pribadi.

Huaaaa,,, betapa capeknya tubuh ini setelah keliaran nyari tempat persewaan sleeping bag dan dome(tenda pendakian), malam itu hampir semua keperluan sudah ku siapkan tinggal menanti terbitnya matahari sebagai pertanda untuk segera menuju bungurasih untuk bertemu dengan team pendakian dari alumni stan jakarta.

*****

Setelah perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya kami sampai pada tempat regristrasi ulang pendakian yakni di tumpang, Malang. Begitu turun aku langsung kaget ketika melihat ada beberapa akhwat memakai rok dan berkerudung lebar memanggul tas carier yang begitu besar “buset dah, nih akhwat mau ndaki gunung? Luar biasa!!” gumamku dalam hati yang terheran-heran karena baru kali itu aku melihat akhwat ndaki gunung. Memang sih, event kali ini adalah sebuah jambore yang diikuti oleh sekitar dua ribu pendaki dari seluruh indonesia, bahkan sampai mancanegara.

Selesai menaruh tas, aku langsung bergegas mencari masjid untuk menunaikan sholat dhuhur. Karena  kondisi kami sedang safar, maka aku niatkan untuk menjamak sekalian dengan sholat ashar karena kemungkinan besar akan sangat sulit mncari tempat sholat ashar atau bahkan mungkin masih dalam perjalanan ketka menuju ranu pane (base camp/ start awal pendakian). Seusai sholat, kami langsung bergegas menuju sebuah rumah warga sebagai tempat beristirahat sekaligus menanti datangnya truk yang akan mengangkut kami menuju ranu pane.

Di rumah itu, kami bertemu dengan rombongan dari jogja dan disana pula kami saling beramah tamah, berkenalan dengan rombongan dari jakarta(alumni stan) dan berkenalan dengan rombongan dari jogja (temennya mas hari). Di rumah itu aku di buat kaget lagi, “haaaaa, ternyata di rombongan jakarta yang berangkat satu bis dari surabaya tadi ada akhwatnya juga to?” tanyaku dalam hati ketika tak sengaja melihat si akhwat lewat di depanku. Memang setahuku tadi itu ada beberapa cewek di belakang ketika di dalam bis tapi aku g tau kalo ada akhwatnya juga.

Hemmm, mungkin pembaca bingung dengan ungkapanku di atas. Memang secara makna harfiah cwek maupun akhwat itu sama saja dan tidak ada bedanya. Tapi Bagiku cwek dan akhwat itu berbeda. Kalau cwek itu seperti wanita pada umumnya, memakai celana, kadang pake jilbab kadang tidak, kaosnya pun juga gak lebar-lebar amat. Nah, kalo akhwat itu, selalu pake jilbab dan selalu lebar, mamakai rok atau gamis, dan memakai kaos kaki. Pada intinya seorang akhwat itu selalu menutup auratnya dengan sempurna dan tidak hanya itu, akhwat itu juga selalu bisa menjaga hubungannya dengan laki-laki atau ikhwan yang bukan mahramnya. Mereka terpelihara bagaikan mutiara yang tersimpan dalam cangkang yang amat kokoh. Loh....loh,...., kenapa malah jadi ngomongin ini???hadeeeehhhh ^_^

Lanjut aja deh ceritanya,,,

Tak lama kemudian, truk yang bertugas mengangkut kami menuju ranu pane datang dan parkir di depan rumah tempat istirahat kami. Kami pun segera bergegas menaikkan tas-tas kami dan menuju ranu pane. “subhanallooh....” perjalanan yang cukup menegangkan, melewati jalan terjal dan bergelombang , seakan-akan mengocok kami yang ada dalam truk sampai mual-mual dan terdapat beberapa burung yang mengitari kepala kami (red: pusing).

 Sesampai di ranu pane, kami langsung mendirikan tenda untuk bermalam dan beristirahat untuk menyimpan energi pada pendakian yang akan kami lakukan esok pagi. Tapi tak lupa sebelum tidur, aku mencari musholla dulu untuk menunaikan kewajibanku mendirikan sholat maghrib sekaligus sholat isya’ karena tadi masih dalam perjalanan. Seusai sholat, aku bergegas masuk kedalam tenda untuk persiapan menuju alam mimpi, tak lupa sebelum aku benar-benar tak sadarkan diri (tertidur), aku sempatkan tilawah beberapa lembar karena seharian tadi aku masih sangat sedikit tilawahnya. Lumayan lah, meskipun seharian tadi gak bisa satu juz, tapi paling tidak juga gak sedikit-sedikit amat tilawahnya.

Seusai tilawah, lega rasanya hati ini, begitu tenang dan damai. Pendakian esok hari pasti sangat berat dan melelahkan, jika tidak aku niatkan untuk hal-hal yang baik, maka sia-sia kelelahanku dalam pendakian ini, gak dapat apa-apa dong aku kecuali lelah dan capek? Hemmm, teringat lagi sebuah kaidah fiqih “al umuru bimaqosidiha” “segala urusan itu tergantung maksudnya” kaidah ini hampir sama dengan sebuah hadist nabi “innamal a’malu binniyat” “sesungguhnya amal itu tergantung niatnya” atau kaidah-kaidah lain yang mengatakan bahwa “tidak ada pahala kecuali dengan niat dan tidak ada dosa kecuali dengan niat pula”

*****

Akhirnya, malam itu aku tertidur pulas dan keesokan harinya aku bangun dengan kondisi yang prima. Tak lupa segera kutunaikan sholat shubuh dan sedikit tilawah. Hemm, pagi yang sungguh mempesona di ranu pane, keindahan alamnya belum pernah ku temukan dalam gambar-gambar manapun, secanggih apapun kemeranya tak lebih canggih dari sebuah bola mata ciptaan Allah yang maha sempurna “subhanallah..”. udara sejuk pagi itu mengingatkanku kepada pendakian-pendakian yang telah ku lakukan sebelumnya, yah begitulah udara di daerah pegunungan, begitu sejuk dan segar.

 Kicau burung mulai terdengar dengan merdunya, suara gesekan pohon mulai meramaikan nyanyian alam yang bertasbih menyembah kepadaNya. Setitik embun, masih enggan jatuh dalam dekapan daun-daun cemara. Kabut cinta di atas danau, menari dengan indah membentuk kalimat-kalimat sang pencipta. Sang mentari pun masih malu-malu menampakkan cahayanya. Puncak mahameru yang tetap tegar dalam diamnya mulai tampak gagah perkasa meski sedikit tetutupi oleh rimbun hutan cemara. Bahkan kalimat-kalimat ini pun tak akan mampu melukiskan keindahan alam ranu pane pagi itu. “subhanallah....”


Bersambung dulu deh.... ^_^ 

Catatanku di mahameru ^_^


Pengalaman ini aku tuliskan dalam sebuah catatan singkat yang sangat sedikit sekali menggambarkan tentang serunya mendaki gunung di mahameru, pendakian yang satu ini memang memiliki banyak kesan yang mengagumkan, pun banyak kesan menyakitkan yang merintangi di setiap perjalanku menaklukan puncak mahameru.

Oke deh, kita mulai ceritanya,,,,

Kala itu, seperti biasa dalam sebuah halaqoh, sang MR berbincang-bincang kepada kami seusai menyampaikan materi. Perbincangan itu berlangsung sangat seru, terkadang kami membicarakan tentang visi hidup, rencana-rencana dan agenda keseharian, amalan yaumiyah, sampai pada ujung-ujungnya pasti mbahas masalah pernikahan. (hadehhhh... ^_^), tiba-tiba sang MR bertanya kepadaku “akhi, Pekan depan rencana mau kemana?”  seperti biasa aku selalu menjawab dengan jujur mengenai agenda-agenda yang telah aku susun dalam satu bulan “rencanya ane mau ke semeru ustad, biasah,,,ndaki gunung sama temen-temen, tapi kurang tau juga ustad, ane denger-denger pendakiannya di batalkan karena prioritas agenda yang lain” sang MR kemudian berkata “wah, tepat sekali akh, ini mau ada mukhoyam, capeknya hampir sama kayak mendaki gunung, insyaAllah pekan depan, nanti kalo ada perubahan ane kabari lagi”. “wah, kyaknya seru nih kalo ikut mukhoyam, njeh ustad, siap insyaAllah” jawabku dengan singkat sekaligus mengakhiri halaqoh kami pekan itu.

*****

Keesokan harinya, ketika aku sedang duduk-duduk di serambi SO(sekretariat ORMAWA), aku bertemu dengan salah satu anggota pendakian yang telah kami rencanakan, namanya mas azhar. “mas? Katanya pendakian di batalkan, itu infonya bener ta?” tanyaku kepada mas azhar yang tiba-tiba lewat di hadapanku. “loh iya ta akh? Aku sebenere ya ada acara di lamongan, kalo g jadi ya wis gak papa, aku tak ke lamongan aja kalo gitu” jawab mas azhar yang malah bikin aku tambah bingung. “loh piye to mas? Antm kok malah g tau? Wes tak tanya ke mas hari (ketua pendakian bekerja sebagai manager YDSF surabaya)ae kalo gitu” jawabku mengakhiri perbincangan kala itu.

Malam harinya, aku langsung ke kosannya mas hari dan beliau cerita banyak sekali. Begini ceritanya “antum dan yang lainnya itu akh, sudah ane talangi untuk pembayaran transportasi di semeru, udah tak daftarkan untuk pendakian, tapi tiba-tiba kok banyak yang mengundurkan diri,  kayaknya ane rugi banyak ini, wong arek-arek ora sido melu kabeh” cerita mas hari kepadaku. “oalah, wes ditalangi to mas? Lha tapi ane di suruh ikut mukhoyam e mas sama MR?” tanyaku kepada mas hari. “yawis akh, tafadhol antm ae, pokoknya ane tetep budhal nang semeru” jawab mas hari dengan singkat. “wah, berat iki mas, yawis tak pikir-pikir dulu mas” jawabku sambil meringis dan bergegas pamit karena waktu sudah menunjukkan pkul 22.00 wib.

Malam itu membuatku bimbang tak karuan, aku ingin merasakan serunya menaklukan mahameru, puncak tertinggi di jawa dengan ketinggian 3676 MDPL tapi aku juga ingin merasakan mukhoyam dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki militansi dan ghiroh yang tinggi dalam perjuangan ini, meningkatkan kualitas iman melalui penempaan diri menjadi lebih kuat baik secara fisik maupun secara rukhiyah.

 Disaat hatiku menjadi andilau (antara delima dan galau) aku sms sang MR “assalamu’alaykum ustad, ane bingung mau ikut mukhoyam ato mendaki di semeru? Menurut ustad gimana?” tanyaku melalui pesan singkat yang aku kirimkan ke beliau. Tak lama kemudian hapeku bergetar dan dengan bergegas aku mebuka pesan di hapeku berharap ustad membolehkan aku ikut ke semeru, namun sms beliau berisi seperti ini “wa’alaykumsalam, tafadhol antm akh, jika bingung, antm istikhoroh aja malam ini”. “walah,,,malah di suruh istikhoroh,,kayak mau nikah aja pake istikhoroh segala, hehehehe” gumamku dalam hati yng saat itu sedang tak karuan. Lalu dengan sopan aku menjawab “njeh ustad, insyaAllah”.

Malam itu juga, ketika aku terjaga, kulakukan istikhoroh sesuai instruksi dari MR, dan ternyata hampir imposible bisa mendapatkan hasil istikoroh dalam satu malam. Hanya orang-orang yang amat dekat dengan Allah lah yang kemungkinan bisa dapat hasil istikhoroh dalam satu mlam, sedangkan aku, wah,,,,kayaknya harus lebih sering mendekatkan diri dengan sang khaliq  nih,,, masih jauh,, ^_^

***** 

Karena tak tau harus bagaimana lagi, aku kemudian memutuskan untuk menimbang kedua urusan itu menggunakan fiqih proiritas, yah yang pasti dengan kaidah-kaidah yang masih sedikit aku hafal salah satunya adalah “laa dhororo wa laa dhirooro” kaidah ini sangat singkat tapi memiliki makna yang cukup berat dalam fiqih prioritas “jangan memudhorotkan dan jangan dimudhorotkan” kaidah ini lebih cenderung kepada masalah muamalah, kaidah inilah yang membuatku berpikir untuk pergi kesemeru saja, karena aku tak ingin memudhorotkan mas hari yang bisa rugi banyak gara-gara nalangi temen-temen. Kaidah lain yang membuatku berat dengan mukhoyam adalah “kemaslahatan yang umum lebih di utamakan dari pada kemaslahatan yang khusus” (bhasa arabnya kepanjangan, ^_^). Kemaslahatan yang akan di dapat akan lebih banyak jika aku ikut mukhoyam daripada ikut ke semeru.

Kala itu hatiku begitu bimbang, dunia serasa sempit bahkan pakainku serasa menyusut dan membuat tubuh ini merasa gerah dengan segala pertimbangan yang benar-benar memusingkan. Untunglah adzan dhuhur siang itu berkumandang memecah kepenatanku dan memanggilku untuk segera “laporan” kepada sang kholiq. Aku mulai mengambil air wudhu dan begegas menuju shaf pertama karena itulah saf terbaik bagi seorang ikhwan, sedangkan seorang akhwat, shaf terbaik adalah yang paling belakang. Air wudhu yang masih membasahi jenggotku terasa dingin dan segar kala tertiup oleh aingin, sholat dhuhur pun telah ku tunaikan plus sholat rawatibnya. Subhanalloh, tiba-tiba aku teringat sebuah kaidah singkat yang berbunyi “daf’ul dhorori awla minjalbi naf’i” artinya “menolak mudharat lebih utama daripada meraih manfaat” akhirnya dengan sangat mantab aku memutuskan untuk ikut ke semeru saja. Luar biasanya, sore hari kemudian aku menerima sms dari MR bahwa mukhoyam di tunda, waaahhh, betapa senangnya aku mendengar berita itu, sehingga pilihanku untuk ikut ke semeru semakin mantab.

Malam ini aku harus segera berkemas dan bersiap-siap untuk menyiapkan segala apapun yang di perlukan dalam sebuah pendakaian karena besok pagi-pagi jam 6 aku sudah harus berangkat untuk ke semeru. Sungguh luar biasa, dalam waktu tidak sampai 1 hari aku harus menyiapkan segala kebutuhanku yang aku tak punya, dengan tergopoh-gopoh aku mencari peralatan pendakian termasuk tas carier, sleeping bag, matras, head lamp, jas hujan dan perbekalan pribadi.

Huaaaa,,, betapa capeknya tubuh ini setelah keliaran nyari tempat persewaan sleeping bag dan dome(tenda pendakian), malam itu hampir semua keperluan sudah ku siapkan tinggal menanti terbitnya matahari sebagai pertanda untuk segera menuju bungurasih untuk bertemu dengan team pendakian dari alumni stan jakarta.

*****

Setelah perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya kami sampai pada tempat regristrasi ulang pendakian yakni di tumpang, Malang. Begitu turun aku langsung kaget ketika melihat ada beberapa akhwat memakai rok dan berkerudung lebar memanggul tas carier yang begitu besar “buset dah, nih akhwat mau ndaki gunung? Luar biasa!!” gumamku dalam hati yang terheran-heran karena baru kali itu aku melihat akhwat ndaki gunung. Memang sih, event kali ini adalah sebuah jambore yang diikuti oleh sekitar dua ribu pendaki dari seluruh indonesia, bahkan sampai mancanegara.

Selesai menaruh tas, aku langsung bergegas mencari masjid untuk menunaikan sholat dhuhur. Karena  kondisi kami sedang safar, maka aku niatkan untuk menjamak sekalian dengan sholat ashar karena kemungkinan besar akan sangat sulit mncari tempat sholat ashar atau bahkan mungkin masih dalam perjalanan ketka menuju ranu pane (base camp/ start awal pendakian). Seusai sholat, kami langsung bergegas menuju sebuah rumah warga sebagai tempat beristirahat sekaligus menanti datangnya truk yang akan mengangkut kami menuju ranu pane.

Di rumah itu, kami bertemu dengan rombongan dari jogja dan disana pula kami saling beramah tamah, berkenalan dengan rombongan dari jakarta(alumni stan) dan berkenalan dengan rombongan dari jogja (temennya mas hari). Di rumah itu aku di buat kaget lagi, “haaaaa, ternyata di rombongan jakarta yang berangkat satu bis dari surabaya tadi ada akhwatnya juga to?” tanyaku dalam hati ketika tak sengaja melihat si akhwat lewat di depanku. Memang setahuku tadi itu ada beberapa cewek di belakang ketika di dalam bis tapi aku g tau kalo ada akhwatnya juga.

Hemmm, mungkin pembaca bingung dengan ungkapanku di atas. Memang secara makna harfiah cwek maupun akhwat itu sama saja dan tidak ada bedanya. Tapi Bagiku cwek dan akhwat itu berbeda. Kalau cwek itu seperti wanita pada umumnya, memakai celana, kadang pake jilbab kadang tidak, kaosnya pun juga gak lebar-lebar amat. Nah, kalo akhwat itu, selalu pake jilbab dan selalu lebar, mamakai rok atau gamis, dan memakai kaos kaki. Pada intinya seorang akhwat itu selalu menutup auratnya dengan sempurna dan tidak hanya itu, akhwat itu juga selalu bisa menjaga hubungannya dengan laki-laki atau ikhwan yang bukan mahramnya. Mereka terpelihara bagaikan mutiara yang tersimpan dalam cangkang yang amat kokoh. Loh....loh,...., kenapa malah jadi ngomongin ini???hadeeeehhhh ^_^

Lanjut aja deh ceritanya,,,

Tak lama kemudian, truk yang bertugas mengangkut kami menuju ranu pane datang dan parkir di depan rumah tempat istirahat kami. Kami pun segera bergegas menaikkan tas-tas kami dan menuju ranu pane. “subhanallooh....” perjalanan yang cukup menegangkan, melewati jalan terjal dan bergelombang , seakan-akan mengocok kami yang ada dalam truk sampai mual-mual dan terdapat beberapa burung yang mengitari kepala kami (red: pusing).

 Sesampai di ranu pane, kami langsung mendirikan tenda untuk bermalam dan beristirahat untuk menyimpan energi pada pendakian yang akan kami lakukan esok pagi. Tapi tak lupa sebelum tidur, aku mencari musholla dulu untuk menunaikan kewajibanku mendirikan sholat maghrib sekaligus sholat isya’ karena tadi masih dalam perjalanan. Seusai sholat, aku bergegas masuk kedalam tenda untuk persiapan menuju alam mimpi, tak lupa sebelum aku benar-benar tak sadarkan diri (tertidur), aku sempatkan tilawah beberapa lembar karena seharian tadi aku masih sangat sedikit tilawahnya. Lumayan lah, meskipun seharian tadi gak bisa satu juz, tapi paling tidak juga gak sedikit-sedikit amat tilawahnya.

Seusai tilawah, lega rasanya hati ini, begitu tenang dan damai. Pendakian esok hari pasti sangat berat dan melelahkan, jika tidak aku niatkan untuk hal-hal yang baik, maka sia-sia kelelahanku dalam pendakian ini, gak dapat apa-apa dong aku kecuali lelah dan capek? Hemmm, teringat lagi sebuah kaidah fiqih “al umuru bimaqosidiha” “segala urusan itu tergantung maksudnya” kaidah ini hampir sama dengan sebuah hadist nabi “innamal a’malu binniyat” “sesungguhnya amal itu tergantung niatnya” atau kaidah-kaidah lain yang mengatakan bahwa “tidak ada pahala kecuali dengan niat dan tidak ada dosa kecuali dengan niat pula”

*****

Akhirnya, malam itu aku tertidur pulas dan keesokan harinya aku bangun dengan kondisi yang prima. Tak lupa segera kutunaikan sholat shubuh dan sedikit tilawah. Hemm, pagi yang sungguh mempesona di ranu pane, keindahan alamnya belum pernah ku temukan dalam gambar-gambar manapun, secanggih apapun kemeranya tak lebih canggih dari sebuah bola mata ciptaan Allah yang maha sempurna “subhanallah..”. udara sejuk pagi itu mengingatkanku kepada pendakian-pendakian yang telah ku lakukan sebelumnya, yah begitulah udara di daerah pegunungan, begitu sejuk dan segar.

 Kicau burung mulai terdengar dengan merdunya, suara gesekan pohon mulai meramaikan nyanyian alam yang bertasbih menyembah kepadaNya. Setitik embun, masih enggan jatuh dalam dekapan daun-daun cemara. Kabut cinta di atas danau, menari dengan indah membentuk kalimat-kalimat sang pencipta. Sang mentari pun masih malu-malu menampakkan cahayanya. Puncak mahameru yang tetap tegar dalam diamnya mulai tampak gagah perkasa meski sedikit tetutupi oleh rimbun hutan cemara. Bahkan kalimat-kalimat ini pun tak akan mampu melukiskan keindahan alam ranu pane pagi itu. “subhanallah....”


Bersambung dulu deh.... ^_^ 

0 comments:

Tuesday 1 October 2013

baru setengah jam yang lalu slesai mengerjakan soal uas anorganik IV, rasanya suasana sangat mendukung untuk menulis, entah kenapa tiba2 mood untuk nulis. padahal ada laporan analitk yang harus saya selesaikan hari ini juga karena besok mau dikumpulin, tapi kok ya malah males mengerjakan laporan -_- . yaudah nulis dulu dah, setengah jam aja buat nulis sedikit apa yang melintas dihati ^_^

kesempatan kali ini cukup jarang saya temukan karena biasanya kalo ada waktu luang paling cuman tidur-tiduran sambil sesekali baca buku yang biasanya saya pake buat bantal -saking tebalnya-, kadang-kadang juga kalo pas lagi mood nulis setelah baca buku, isi bukunya saya tulis lagi tapi dengan bahasa saya sendiri dan sedikit modifikasi tentunya. wal hasil, tulisannya di kira "plagiat", padahal saya gak copy paste,  apa memang harus seperti ini cara belajar nulis?(bagi pembaca yang tau jawabannya, mohon komment ya? ^_^ )

dan kesempatan kali ini tidak akan saya biarkan sia-sia, saya akan mencoba menulis tanpa membaca buku sebelumnya, dan akan mencoba menulis sesuai dengan pemahaman dan kapasitas memory otak saya yang hanya sekepalan tangan ini -yaiyalah, kalau sekepal tangan gajah itu hidrosepalus namanya-

baik akan saya mulai, mohon para pembaca mengencangkan sabuk pengaman dan menyediakan teh hangat serta sedikit cemilan sebelum membaca tulisan saya lebih lanjut, dan jangan lupa, bagi-bagi sama tetangganya ^_^

ngomong-ngomong tentang pemuda, saya jadi ingat sebuah acara di bandung yang dulu pernah saya ikuti. cukup seru sebenarnya, acara itu berkelas nasional yang di bingkai dengan mengundang beberapa mahasiswa internasional sehingga jadilah acara itu namanya "International Muslim Student Summit(IMSS)". padahal itu adalah sebuah "Forum Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) nasional" yang mengundang beberapa perwakilan dari masing lembaga dakwah kampus di masing-masing kampus se-Indonesia. ITB yang menjadi tuan rumah waktu itu cukup kualahan menjamu hampir 2.000 aktivis dakwah kampus (ADK) se indonesia yang semuanya itu adalah pemuda. saat itu saya akhir semester 4 dan disana ketemu sama orang-orang yang "subhanalloh" beraneka macam. saya merasa seperti telah keliling indonesia meskipun saya hanya ketemu sama orang riau, ambon, gorontalo, lampung, aceh, dan buanyak daerah yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu. 

disana saya ketemu dan kenalan sama beberapa ikhwah dari bengkulu, nama yang paling saya kenal karena paling berkesan saat itu adalah akhi hamka, ketika kenalan saya cukup pede menanyakan
"semester berapa akhi?"
dengan lugas dan sederhana ia menjawab
"semester 2 akh".
"oh,,, ane semester 4"
jawabku spontan meskipun ia tidak menanyakannya, mungkin karena ia tak ingin pembicaraan itu putus hanya sampai di situ, ia mencoba ta'aruf lebih dalam,
"amanahnya di LDK apa akh?"
"ane ketua bidang kajian ilimiah akh, antum?"
tanyaku balik sambil sedikit meringis karena secara semester saya lebih tua, dan budaya di kampus saya, semester 2 paling cuman jadi anggota biasa-biasa aja -kataku dalam hati-
masih dengan sifat penuh tawadhu' dan nada sedikit guyon ia menjawab
"kebetulan ane diamanahi jadi ketua komsat IAIN bengkulu akh"
dengan spontan saya mengatakan "subhanalloh" saya seperti di banting rasanya, pembicaraan kami terus berlanjut dan saya terus mengamati gerak-geriknya dan pola bicaranya. menarik sekali, seperti apa sih ikhwah yang satu ini?baru semester awal udah megang jabatan ketua, dan saya rasa dia pantas, dengan pola pikir yang cukup matang dan melihat bagaimana cara ia berinteraksi dengan saya dan beberapa peserta IMSS lainnya.

tak hanya itu, belakangan setelah beberapa hari di ITB, saya baru tau ternyata acara internasional ini, di kepalai oleh seorang pemuda yang seangkatan dengan saya. terkagum-kagum saya bagaimana kepemimpinannya dengan mengatur beberapa ratus panitia dan event-event sekelas internasional, sedangkan saya, ngatur diri sendiri aja masih belum bisa, dan ngatur 20 orang juga malah berantakan. dan masih banyak lagi cerita-cerita ikhwah disana yang bikin saya seprti di tonjokin tiap hari oleh cerita, pengalaman dan contoh langsung dari mereka yang saya dapatkan. sehabis pulang dari bandung, sungguh malu rasanya saya kembali ke kampus tanpa saya bisa menjadi apa-apa dan berkontribusi banyak bagi dakwah kampus. adakah memang kapasitas saya yang masih sangat jauh dari kapasitas seorang aktivis dakwah kampus, jauh di bawah standard yang kemudian saya mulai "melek" dengan bagaimana seorang "ikhwan" atau seorang pemuda itu sesungguhnya.

tak sebatas hanya dengan jabatan sebenarnya bagaiamana kita menilai seseorang, yang paling penting adalah bagaimana karakternya membentuk sebuah pribadi yang rabbani yang kemudian produktif dengan berkontribusi dalam sebuah amal jama'i yang digambarkan oleh sayyidina ali "kebaikan yang tidak terorganisir akan terkalahkan dengan kebathilan yang terorganisir" maka untuk itulah kita membutuhkan sebuah jamaah untuk mengorganisir kebaikan-kebaikan yang akan kita telorkan sebagai bekal menghadapNya sekaligus membentuk masyarakat yang tak terkalahkan dengan kebathilan.

kalau dulu bung karno pernah berkata :
"beri aku sepuluh pemuda maka akan kugoncang dunia"
tapi pemuda yang seperti apa?barangkali pemuda yang digambarkan oleh imam syahid hasan al banna inilah yang sangat relevan untuk menggoncang dunia. beriikut pesan beliau :

wahai pemuda!
sesungguhnya, sebuah pemikiran akan meraih sukses manakala keimanan kepadaNya kuat, tersedia keikhlasan didalamnya, semangat untuk memperjuangkannya semakin bertambah, dan ada kesepian untuk berkorban serta beramal dalam mewujudkannya. sepertihalnya keempat rukun ini yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter pemuda. sebab sesungguhnya dasar keimanan adalah hati yang cerdas, dasar keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. dan itu semua tidak terdapat kecuali dalam diri pemuda.

karena itu sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap ummat, rahasia kekuatan dalam stiap kebangkitan dan pengibar panji setiap fikrah.

"sesungguhnya mereka itulah pemuda-pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk" (al-kahfi:13)


dengan demikian, kewajiban kalian sangat banyak, tanggung jawab kalian sangat besar, hak ummat yang harus kalian tunaikan semakin berlipat. dan amanat yang terpikul di pundak kalian semakin berat. karena itu kalian harus berpikir panjang, beramal banyak, menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan menunaikan hak-hak ummat dari pemuda dengan sempurna.

"pemuda"

baru setengah jam yang lalu slesai mengerjakan soal uas anorganik IV, rasanya suasana sangat mendukung untuk menulis, entah kenapa tiba2 mood untuk nulis. padahal ada laporan analitk yang harus saya selesaikan hari ini juga karena besok mau dikumpulin, tapi kok ya malah males mengerjakan laporan -_- . yaudah nulis dulu dah, setengah jam aja buat nulis sedikit apa yang melintas dihati ^_^

kesempatan kali ini cukup jarang saya temukan karena biasanya kalo ada waktu luang paling cuman tidur-tiduran sambil sesekali baca buku yang biasanya saya pake buat bantal -saking tebalnya-, kadang-kadang juga kalo pas lagi mood nulis setelah baca buku, isi bukunya saya tulis lagi tapi dengan bahasa saya sendiri dan sedikit modifikasi tentunya. wal hasil, tulisannya di kira "plagiat", padahal saya gak copy paste,  apa memang harus seperti ini cara belajar nulis?(bagi pembaca yang tau jawabannya, mohon komment ya? ^_^ )

dan kesempatan kali ini tidak akan saya biarkan sia-sia, saya akan mencoba menulis tanpa membaca buku sebelumnya, dan akan mencoba menulis sesuai dengan pemahaman dan kapasitas memory otak saya yang hanya sekepalan tangan ini -yaiyalah, kalau sekepal tangan gajah itu hidrosepalus namanya-

baik akan saya mulai, mohon para pembaca mengencangkan sabuk pengaman dan menyediakan teh hangat serta sedikit cemilan sebelum membaca tulisan saya lebih lanjut, dan jangan lupa, bagi-bagi sama tetangganya ^_^

ngomong-ngomong tentang pemuda, saya jadi ingat sebuah acara di bandung yang dulu pernah saya ikuti. cukup seru sebenarnya, acara itu berkelas nasional yang di bingkai dengan mengundang beberapa mahasiswa internasional sehingga jadilah acara itu namanya "International Muslim Student Summit(IMSS)". padahal itu adalah sebuah "Forum Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) nasional" yang mengundang beberapa perwakilan dari masing lembaga dakwah kampus di masing-masing kampus se-Indonesia. ITB yang menjadi tuan rumah waktu itu cukup kualahan menjamu hampir 2.000 aktivis dakwah kampus (ADK) se indonesia yang semuanya itu adalah pemuda. saat itu saya akhir semester 4 dan disana ketemu sama orang-orang yang "subhanalloh" beraneka macam. saya merasa seperti telah keliling indonesia meskipun saya hanya ketemu sama orang riau, ambon, gorontalo, lampung, aceh, dan buanyak daerah yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu. 

disana saya ketemu dan kenalan sama beberapa ikhwah dari bengkulu, nama yang paling saya kenal karena paling berkesan saat itu adalah akhi hamka, ketika kenalan saya cukup pede menanyakan
"semester berapa akhi?"
dengan lugas dan sederhana ia menjawab
"semester 2 akh".
"oh,,, ane semester 4"
jawabku spontan meskipun ia tidak menanyakannya, mungkin karena ia tak ingin pembicaraan itu putus hanya sampai di situ, ia mencoba ta'aruf lebih dalam,
"amanahnya di LDK apa akh?"
"ane ketua bidang kajian ilimiah akh, antum?"
tanyaku balik sambil sedikit meringis karena secara semester saya lebih tua, dan budaya di kampus saya, semester 2 paling cuman jadi anggota biasa-biasa aja -kataku dalam hati-
masih dengan sifat penuh tawadhu' dan nada sedikit guyon ia menjawab
"kebetulan ane diamanahi jadi ketua komsat IAIN bengkulu akh"
dengan spontan saya mengatakan "subhanalloh" saya seperti di banting rasanya, pembicaraan kami terus berlanjut dan saya terus mengamati gerak-geriknya dan pola bicaranya. menarik sekali, seperti apa sih ikhwah yang satu ini?baru semester awal udah megang jabatan ketua, dan saya rasa dia pantas, dengan pola pikir yang cukup matang dan melihat bagaimana cara ia berinteraksi dengan saya dan beberapa peserta IMSS lainnya.

tak hanya itu, belakangan setelah beberapa hari di ITB, saya baru tau ternyata acara internasional ini, di kepalai oleh seorang pemuda yang seangkatan dengan saya. terkagum-kagum saya bagaimana kepemimpinannya dengan mengatur beberapa ratus panitia dan event-event sekelas internasional, sedangkan saya, ngatur diri sendiri aja masih belum bisa, dan ngatur 20 orang juga malah berantakan. dan masih banyak lagi cerita-cerita ikhwah disana yang bikin saya seprti di tonjokin tiap hari oleh cerita, pengalaman dan contoh langsung dari mereka yang saya dapatkan. sehabis pulang dari bandung, sungguh malu rasanya saya kembali ke kampus tanpa saya bisa menjadi apa-apa dan berkontribusi banyak bagi dakwah kampus. adakah memang kapasitas saya yang masih sangat jauh dari kapasitas seorang aktivis dakwah kampus, jauh di bawah standard yang kemudian saya mulai "melek" dengan bagaimana seorang "ikhwan" atau seorang pemuda itu sesungguhnya.

tak sebatas hanya dengan jabatan sebenarnya bagaiamana kita menilai seseorang, yang paling penting adalah bagaimana karakternya membentuk sebuah pribadi yang rabbani yang kemudian produktif dengan berkontribusi dalam sebuah amal jama'i yang digambarkan oleh sayyidina ali "kebaikan yang tidak terorganisir akan terkalahkan dengan kebathilan yang terorganisir" maka untuk itulah kita membutuhkan sebuah jamaah untuk mengorganisir kebaikan-kebaikan yang akan kita telorkan sebagai bekal menghadapNya sekaligus membentuk masyarakat yang tak terkalahkan dengan kebathilan.

kalau dulu bung karno pernah berkata :
"beri aku sepuluh pemuda maka akan kugoncang dunia"
tapi pemuda yang seperti apa?barangkali pemuda yang digambarkan oleh imam syahid hasan al banna inilah yang sangat relevan untuk menggoncang dunia. beriikut pesan beliau :

wahai pemuda!
sesungguhnya, sebuah pemikiran akan meraih sukses manakala keimanan kepadaNya kuat, tersedia keikhlasan didalamnya, semangat untuk memperjuangkannya semakin bertambah, dan ada kesepian untuk berkorban serta beramal dalam mewujudkannya. sepertihalnya keempat rukun ini yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter pemuda. sebab sesungguhnya dasar keimanan adalah hati yang cerdas, dasar keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. dan itu semua tidak terdapat kecuali dalam diri pemuda.

karena itu sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap ummat, rahasia kekuatan dalam stiap kebangkitan dan pengibar panji setiap fikrah.

"sesungguhnya mereka itulah pemuda-pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk" (al-kahfi:13)


dengan demikian, kewajiban kalian sangat banyak, tanggung jawab kalian sangat besar, hak ummat yang harus kalian tunaikan semakin berlipat. dan amanat yang terpikul di pundak kalian semakin berat. karena itu kalian harus berpikir panjang, beramal banyak, menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan menunaikan hak-hak ummat dari pemuda dengan sempurna.

0 comments:

dulu ketika aku bersekolah di MI(madrasah Ibtida'iyah) setara dengan SD(sekolah dasar), selalu mendapatkan rangking yang bisa di katakan sangat rendah, bahkan aku pernah mendapat rangking 40 saat kelas 2, padahal di kelas hanya ada 45 siswa, hedeeehhh, sungguh merana nasibku dulu,, ^_^

salah satu faktor yang membuatku ketinggalan dengan teman2ku adalah bahwa aku tidak pernah mengenyam bangku TK(taman kanak2), ujuk2 langsung kelas 1 MI, hehehe, hebat g tuh?? pelajaran yang paling tidak aku suka adalah menggambar, dulu gambaranku paling jelek, tapi aku sangat pandai dalam berhitung, anehnya ketika pelajaran menggambar, seorang guru waktu itu menanyakan kepada kami tentang cita-cita kami. nah tibalah giliranku untuk menyampaikan apa yang menjadi cita2ku. dengan sepontan aku menjawab "aku ingin jadi profesor bu" padahal aku belum tau bahwa profesor itu adalah sebuah gelar, yang aku tahu profesor adalah seorang jenius yang menemukan segala sesuatu hal yang di butuhkan oleh pahlawan pada filem2 kartun yang sering aku lihat ketika masih duduk di bangku kelas 1. ^_^

bermula dari itu, Allah menunjukkanku jalan menuju "profesor". setelah lulus MI, aku langsung daftar di SMP favorit di kotaku, Alhamdulillah ternyata aku di trima, tak butuh perjuangan keras di situ, yang aku butuhkan hanya sebuah restu dari ibuku karena ayahku sudah meninggal sejak aku kelas 1 MI. lebih hebat lagi, dalam 1 kelas (kitika kelas 1), akulah satu-satunya murid di kelas 7F yang berasal dari madrasah Ibtida'iyah, pendiam sekali dan sendiri tanpa ada teman yang aku kenal, untungnya saat itu ada teman 1 desa yang dulu pernah berantem sama aku gara2 mainan klereng. hhehehe, tapi udah baikan kok ^_^ jadi g terlalu garing di dalam kelas(krik...krik...krik..)

masa smp, ku jalani dengan sangat baik, hingga kelulusan ku dapatkan dengan predikat sangat memuaskan, bahkan nilai matematikaku saat UAN SMP adalah 10 (hehehe,,pamer,, ^_^). setelah lulus SMP aku bilang sama kakak laki2 ku yang paling tua (oh ya, aku adalah anak ke-7 dari 8 bersaudara) "mas aku pengen mondok aja" kakakku dengan sangat tegas menjawab "buat apa sih mondok iku? belajar agama kan tidak harus di pondok to? kamu itu paling pinter di antara anak2nya ibuk (hehehe, bangga ^_^) wes kamu sekolah SMA aja". padahal SMA paling dekat dengan rumah adalah sekolah RSBI yang mahalnya minta ampun, dengan kondisi keluarga yang seperti saat itu aku khawatir sama ibu, langsung dengan sangat hormat aku bilang sama ibu "buk, kulo sekolah ten SMA nggih" ibu menjawab "iyo nak, g pp,,wes masalah biaya engko di golekno ibuk". wahh.. aku sangat beruntung punya ibu yang selalu mendukungku dan mendoakan aku. kesempatan itu tak aku sia-siakan, langsung ke esokan harinya kuletakkan ijazahku di RSBI SMA N Mojoagung. Alhamdulillah aku ketrima,,yeeeee,,, ^_^

hal yang menarik, dan tak bisa kubayangkan sebelumnya adalah bahwa sejak aku SMP bahkan SMA, aku adalah murid yang senantiasa mendapatkan beasiswa, disamping aku memang pintar (bukan sombong ya? Ini kenyataan!hehehe,, ^_^) aku juga tergolong siswa yang kurang mampu dalam hal finansial,  yah wajarlah kalo aku dapat beasiswa terus..bahkan sampai kuliah sekarang ini, tepatnya di jurusan kimia unesa, aku juga mendapat beasiswa bidik misi, selain kuliah gratis, tiap bulan juga dapat uang saku yang lebih dari cukup untuk menghidupiku di surabaya. ^_^

itu tadi sekilas masa laluku kawan, masalalu yang akan membawaku mencapai mimpi2ku untuk kedepannya,,

mimpiku di perkuliahan ini adalah aku ingin lulus hanya dengan menempuh 7 semester, lulus dengan ipk minimal 3,3 dengan nilai ipk yang tidak pernah turun alias grafiknya terus meningkat dari semester 1 hingga semester 7. Alhamdulillah sejauh ini memang ipk ku belum pernah turun (wiiiihh, hebat gag tuh... ^_^), setelah lulus dari kimia unesa, aku ingin mencari beasiswa luar negeri, tepatnya di jerman. Sebenarnya ada beberapa beasiswa luar negeri yang aku incar, salah satunya adalah beasiswa uni eropa erasmus mundus. Kehebatan dari beasiswa ini adalah selama kita menempuh s2, tiap tahunnya pindah negara sesuai  dengan konsorsium yang di ikuti, karena s2 hanya 2 tahun maka bisa di pastikan nantinya akan menimba ilmu di dua negara yang berbeda(waaaahhhh, tambah siiiph kan? ^_^)

selain kuliah s2 aku juga ingin itu yang namanya KKN(kuliah, kerja, NIKAH), belum sempet kepikiran kesana sih, tapi harapannya nanti bisa studi bareng sama istri di luar negeri(jerman)..hehehe, ^_^. Dan jika Alloh berkenan, aku juga udah bertekad untuk menghajikan ibu, aku udah bernadzar untuk menghajikan beliau (sabar ya ibu, janji anakmu ini pasti dipenuhi dengan izin Allah  ^_^ pokoknya secepatnya lah, kalo bisa 3 atau 4 tahun lagi ibu bisa mengunjungi baitulloh ^_^) ini MIMPIKU kawan, bagaimana dengan MIMPIMU???



ini mimpiku kawan ^_^

dulu ketika aku bersekolah di MI(madrasah Ibtida'iyah) setara dengan SD(sekolah dasar), selalu mendapatkan rangking yang bisa di katakan sangat rendah, bahkan aku pernah mendapat rangking 40 saat kelas 2, padahal di kelas hanya ada 45 siswa, hedeeehhh, sungguh merana nasibku dulu,, ^_^

salah satu faktor yang membuatku ketinggalan dengan teman2ku adalah bahwa aku tidak pernah mengenyam bangku TK(taman kanak2), ujuk2 langsung kelas 1 MI, hehehe, hebat g tuh?? pelajaran yang paling tidak aku suka adalah menggambar, dulu gambaranku paling jelek, tapi aku sangat pandai dalam berhitung, anehnya ketika pelajaran menggambar, seorang guru waktu itu menanyakan kepada kami tentang cita-cita kami. nah tibalah giliranku untuk menyampaikan apa yang menjadi cita2ku. dengan sepontan aku menjawab "aku ingin jadi profesor bu" padahal aku belum tau bahwa profesor itu adalah sebuah gelar, yang aku tahu profesor adalah seorang jenius yang menemukan segala sesuatu hal yang di butuhkan oleh pahlawan pada filem2 kartun yang sering aku lihat ketika masih duduk di bangku kelas 1. ^_^

bermula dari itu, Allah menunjukkanku jalan menuju "profesor". setelah lulus MI, aku langsung daftar di SMP favorit di kotaku, Alhamdulillah ternyata aku di trima, tak butuh perjuangan keras di situ, yang aku butuhkan hanya sebuah restu dari ibuku karena ayahku sudah meninggal sejak aku kelas 1 MI. lebih hebat lagi, dalam 1 kelas (kitika kelas 1), akulah satu-satunya murid di kelas 7F yang berasal dari madrasah Ibtida'iyah, pendiam sekali dan sendiri tanpa ada teman yang aku kenal, untungnya saat itu ada teman 1 desa yang dulu pernah berantem sama aku gara2 mainan klereng. hhehehe, tapi udah baikan kok ^_^ jadi g terlalu garing di dalam kelas(krik...krik...krik..)

masa smp, ku jalani dengan sangat baik, hingga kelulusan ku dapatkan dengan predikat sangat memuaskan, bahkan nilai matematikaku saat UAN SMP adalah 10 (hehehe,,pamer,, ^_^). setelah lulus SMP aku bilang sama kakak laki2 ku yang paling tua (oh ya, aku adalah anak ke-7 dari 8 bersaudara) "mas aku pengen mondok aja" kakakku dengan sangat tegas menjawab "buat apa sih mondok iku? belajar agama kan tidak harus di pondok to? kamu itu paling pinter di antara anak2nya ibuk (hehehe, bangga ^_^) wes kamu sekolah SMA aja". padahal SMA paling dekat dengan rumah adalah sekolah RSBI yang mahalnya minta ampun, dengan kondisi keluarga yang seperti saat itu aku khawatir sama ibu, langsung dengan sangat hormat aku bilang sama ibu "buk, kulo sekolah ten SMA nggih" ibu menjawab "iyo nak, g pp,,wes masalah biaya engko di golekno ibuk". wahh.. aku sangat beruntung punya ibu yang selalu mendukungku dan mendoakan aku. kesempatan itu tak aku sia-siakan, langsung ke esokan harinya kuletakkan ijazahku di RSBI SMA N Mojoagung. Alhamdulillah aku ketrima,,yeeeee,,, ^_^

hal yang menarik, dan tak bisa kubayangkan sebelumnya adalah bahwa sejak aku SMP bahkan SMA, aku adalah murid yang senantiasa mendapatkan beasiswa, disamping aku memang pintar (bukan sombong ya? Ini kenyataan!hehehe,, ^_^) aku juga tergolong siswa yang kurang mampu dalam hal finansial,  yah wajarlah kalo aku dapat beasiswa terus..bahkan sampai kuliah sekarang ini, tepatnya di jurusan kimia unesa, aku juga mendapat beasiswa bidik misi, selain kuliah gratis, tiap bulan juga dapat uang saku yang lebih dari cukup untuk menghidupiku di surabaya. ^_^

itu tadi sekilas masa laluku kawan, masalalu yang akan membawaku mencapai mimpi2ku untuk kedepannya,,

mimpiku di perkuliahan ini adalah aku ingin lulus hanya dengan menempuh 7 semester, lulus dengan ipk minimal 3,3 dengan nilai ipk yang tidak pernah turun alias grafiknya terus meningkat dari semester 1 hingga semester 7. Alhamdulillah sejauh ini memang ipk ku belum pernah turun (wiiiihh, hebat gag tuh... ^_^), setelah lulus dari kimia unesa, aku ingin mencari beasiswa luar negeri, tepatnya di jerman. Sebenarnya ada beberapa beasiswa luar negeri yang aku incar, salah satunya adalah beasiswa uni eropa erasmus mundus. Kehebatan dari beasiswa ini adalah selama kita menempuh s2, tiap tahunnya pindah negara sesuai  dengan konsorsium yang di ikuti, karena s2 hanya 2 tahun maka bisa di pastikan nantinya akan menimba ilmu di dua negara yang berbeda(waaaahhhh, tambah siiiph kan? ^_^)

selain kuliah s2 aku juga ingin itu yang namanya KKN(kuliah, kerja, NIKAH), belum sempet kepikiran kesana sih, tapi harapannya nanti bisa studi bareng sama istri di luar negeri(jerman)..hehehe, ^_^. Dan jika Alloh berkenan, aku juga udah bertekad untuk menghajikan ibu, aku udah bernadzar untuk menghajikan beliau (sabar ya ibu, janji anakmu ini pasti dipenuhi dengan izin Allah  ^_^ pokoknya secepatnya lah, kalo bisa 3 atau 4 tahun lagi ibu bisa mengunjungi baitulloh ^_^) ini MIMPIKU kawan, bagaimana dengan MIMPIMU???



0 comments:

Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh..
Semoga tidak bosan ya? dengan tulisan-tulisan gue yang mampir “mendayoh” di wallnya loe-loe semua, hehehhe ^_^
Di sela-sela ujian akhir semester(UAS), masih aja sempet nulis, eman-eman sob, hari ini hari terakhir paketan modem gue,hehehehe, saatnya meluncurkan serangan udara,hahahaha... ^_^
gue bukan mau promosi kok, (di kira gue selesmen? ^_^),  gue  juga gak bakalan neror loe-loe pade (emang gue teroris?), gue hanya ingin berbagi sedikit mutiara, kata-kata terindah dalam sepanjang peradaban dunia. Eeeiiiitttssss, tapi bukan kata-kata gue lho, hehehehe, narsis banget gue kalo bisa bikin kata-kata terindah di dunia ^_^
cekidot..
gue cuman mau share sesuatu yang amat sangat berharga dalam kehidupan kita, dan gue yakin loe-loe pade pasti sering baca ini tiap hari, iya kan? ^_^ gak heran deh, emang kata-kata ini bermakna banget buat hidup kita, kalo kata-kata ini  aja kita gak tau, waaaahh,, hati-hati,,, bisa-bisa hidup loo-loe pade pada tersesat dan tak tau arah jalan pulang, bisa-bisa tenggelam dalam lautan cinta dalam(udah..udah.. nanti malah jadi butiran debu)hiks...hiks.. ^_^
udah tau kan apa kata-kata itu? Ahhh, jangan becanda,,,masak kagak tau sih? Yups, bener banget, gue cuman mau share ayat-ayat Al-Qur’an kok, tapi bukan ayat-ayat cinta lho ya? Apalagi ketika cinta bertasbih.. hehehe...kayak pilem aja ^_^
ini nih,, coba sejenak kita rendahkan hati kita, dan kita cermati ayat-ayat di bawah ini. Terutama yang bergaris bawah ^_^
‘audzubillahiminassyaitoonirrojiim...
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.  Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Al-Baqoroh :109)
Next.. ^_^
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” (Ali Imran : 159)
Lanjuuutt... ^_^
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Al-Maidah : 13)
Satu lagi... ^_^
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.(Al-Hijr : 85)

Nah,, gimana nih kondisi hatinya sekarang? Smoga dengan membaca sedikit ayat-ayat diatas bisa lebih menenangkan hati gue dan hati loe-loe pade gitu ya... ^_^
BTW,, ada gak sih. Di antara loe-loe pade yang berpikir, nih ayat, kenapa ada yang di garis bawahin? ada yang aneh dengan ayat-ayat ini?heeemmm, kalo ada yang berpikir kayak gitu, gue acungin jempol deh, tapi buat loe yang gak berpikir kayak gitu, ada tanda tanya besar yang mampir di otak gue. “Otak loe pentium berapah? Jangan-jangan masih pentium 2 yak?”hehehehe, (becanda sob,, peace ^_^)
Kalok loe cermati kalimat yang bergaris bawah  pada ayat di atas, loe pasti tau dah apa maksud dari kalimat-kalimat itu,eehhhmmm,  sedikit gue kasih gambaran deh,,,
Cekidot ^_^
Kaliamat-kalimat yang bergaris bawah itu merupakan salah satu, kaidah dasar  dalam muaamalah(berhubungan dengan orang lain) kita sehari-hari. Yups, kita seringkali menuntut seseorang untuk meminta maaf dan mengakui segala  perbuatan dosanya kepada kita, gue juga sering dengar kata-kata temen gue yang kayak gini nih  “aku gak akan maafin dia sampai dia minta maaf kepadaku” atau ada juga temen gue yang berkata kayak gini “saya cuman butuh dia minta maaf!!  Selesai!!!”.
Satu hal yang selalu gue kritisi ketika temen-temen gue ngomong kayak gitu, gue coba berpikir “emang apa untungnya dia minta maaf sama loe?” kalo loe berbesar hati maafin dia dan meluruskan dia atau menegur dia, ataupun mengingatkan kesalahannya (tentunya harus dengan cara yang ahsan (baik) ) dan kemudian saling menjaga dalam keistiqomahan di jalanNya lalu benih-benih kasih sayang itu pasti akan tumbuh dan bersemi lalu mekar menghasilkan bunga ukhuwah yang indah dan menebarkan bau harumnya.
Itu masih kasus sederhana sob, ada lagi nih, kasus yang kalo tidak dimulai dengan memafkan bakalan tambah runyam, lah gimana gak tambah runyam wong kedua belah pihak ngaku sama-sama bener? Kalo kayak gini, gak bakalan selesai kalo gak ada yang memulai untuk memaafkan, bukannya minta maaf,,karena yang namanya MINTA  pasti gengsi, iya kan sob? Gue aja sekrang udah gengsi minta uang sama nyokab, padahal beliau nyokab gue lho, cwek yang mengndung gue berbulan-bulan dan melahirkan gue dengan taruhan nyawa. Masak gue minta-minta,,,gengsi berooo...mending gue yang ngasih aja... ^_^
Pada intinya, gue mau ngajak loe-loe pade bwt maafin temen-temen loe, maafin saudare-saudare loe, toh loe pasti juga butuh orang lain kan? Gak mungkin kalo loe mati, loe ngubur diri loe sendiri. Hehehehe ^_^
Satu ayat terakhir yang Allah cantumkan dalam “tekstualnya” malah  mengandung kata-kata yang melarang  meminta maaf, ini nih ayat terakhir :
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (At-Taubah : 66)
Tapi memang itu hanya tekstual aja sob  dan  di tujukan kepada orang-orang kafir, bukan kepada kita. silahkan  kalok loe mau minta maaf kepada temen atau saudara loe, itu lebih baik, karena mungkin loe yang salah, tapi semisal loe benar dan temen loe salah, mari sama-sama kita belajar untuk memaafkan saudara kita, jangan tunggu mereka meminta maaf kepada kita, insyaAllah yang memaafkan itu lebih mulia disisiNya dan insyaAllah yang lebih mulia akan lebih dekat kepada rabbnya di yaumul qiyamah kelak ^_^
Allahua’lam bish showab,,
Sekian deh, sedikit, yang bisa gue bagikan kepada loe-loe pade, hehehe, maapin ye kalo cuman “ngebek-ngebeki” doang,,hiks,,,hiks.. ^_^
Salam ukhuwah.. ^_^

Written By : muchammad bayhaki

forgiveness

Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh..
Semoga tidak bosan ya? dengan tulisan-tulisan gue yang mampir “mendayoh” di wallnya loe-loe semua, hehehhe ^_^
Di sela-sela ujian akhir semester(UAS), masih aja sempet nulis, eman-eman sob, hari ini hari terakhir paketan modem gue,hehehehe, saatnya meluncurkan serangan udara,hahahaha... ^_^
gue bukan mau promosi kok, (di kira gue selesmen? ^_^),  gue  juga gak bakalan neror loe-loe pade (emang gue teroris?), gue hanya ingin berbagi sedikit mutiara, kata-kata terindah dalam sepanjang peradaban dunia. Eeeiiiitttssss, tapi bukan kata-kata gue lho, hehehehe, narsis banget gue kalo bisa bikin kata-kata terindah di dunia ^_^
cekidot..
gue cuman mau share sesuatu yang amat sangat berharga dalam kehidupan kita, dan gue yakin loe-loe pade pasti sering baca ini tiap hari, iya kan? ^_^ gak heran deh, emang kata-kata ini bermakna banget buat hidup kita, kalo kata-kata ini  aja kita gak tau, waaaahh,, hati-hati,,, bisa-bisa hidup loo-loe pade pada tersesat dan tak tau arah jalan pulang, bisa-bisa tenggelam dalam lautan cinta dalam(udah..udah.. nanti malah jadi butiran debu)hiks...hiks.. ^_^
udah tau kan apa kata-kata itu? Ahhh, jangan becanda,,,masak kagak tau sih? Yups, bener banget, gue cuman mau share ayat-ayat Al-Qur’an kok, tapi bukan ayat-ayat cinta lho ya? Apalagi ketika cinta bertasbih.. hehehe...kayak pilem aja ^_^
ini nih,, coba sejenak kita rendahkan hati kita, dan kita cermati ayat-ayat di bawah ini. Terutama yang bergaris bawah ^_^
‘audzubillahiminassyaitoonirrojiim...
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.  Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Al-Baqoroh :109)
Next.. ^_^
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” (Ali Imran : 159)
Lanjuuutt... ^_^
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Al-Maidah : 13)
Satu lagi... ^_^
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.(Al-Hijr : 85)

Nah,, gimana nih kondisi hatinya sekarang? Smoga dengan membaca sedikit ayat-ayat diatas bisa lebih menenangkan hati gue dan hati loe-loe pade gitu ya... ^_^
BTW,, ada gak sih. Di antara loe-loe pade yang berpikir, nih ayat, kenapa ada yang di garis bawahin? ada yang aneh dengan ayat-ayat ini?heeemmm, kalo ada yang berpikir kayak gitu, gue acungin jempol deh, tapi buat loe yang gak berpikir kayak gitu, ada tanda tanya besar yang mampir di otak gue. “Otak loe pentium berapah? Jangan-jangan masih pentium 2 yak?”hehehehe, (becanda sob,, peace ^_^)
Kalok loe cermati kalimat yang bergaris bawah  pada ayat di atas, loe pasti tau dah apa maksud dari kalimat-kalimat itu,eehhhmmm,  sedikit gue kasih gambaran deh,,,
Cekidot ^_^
Kaliamat-kalimat yang bergaris bawah itu merupakan salah satu, kaidah dasar  dalam muaamalah(berhubungan dengan orang lain) kita sehari-hari. Yups, kita seringkali menuntut seseorang untuk meminta maaf dan mengakui segala  perbuatan dosanya kepada kita, gue juga sering dengar kata-kata temen gue yang kayak gini nih  “aku gak akan maafin dia sampai dia minta maaf kepadaku” atau ada juga temen gue yang berkata kayak gini “saya cuman butuh dia minta maaf!!  Selesai!!!”.
Satu hal yang selalu gue kritisi ketika temen-temen gue ngomong kayak gitu, gue coba berpikir “emang apa untungnya dia minta maaf sama loe?” kalo loe berbesar hati maafin dia dan meluruskan dia atau menegur dia, ataupun mengingatkan kesalahannya (tentunya harus dengan cara yang ahsan (baik) ) dan kemudian saling menjaga dalam keistiqomahan di jalanNya lalu benih-benih kasih sayang itu pasti akan tumbuh dan bersemi lalu mekar menghasilkan bunga ukhuwah yang indah dan menebarkan bau harumnya.
Itu masih kasus sederhana sob, ada lagi nih, kasus yang kalo tidak dimulai dengan memafkan bakalan tambah runyam, lah gimana gak tambah runyam wong kedua belah pihak ngaku sama-sama bener? Kalo kayak gini, gak bakalan selesai kalo gak ada yang memulai untuk memaafkan, bukannya minta maaf,,karena yang namanya MINTA  pasti gengsi, iya kan sob? Gue aja sekrang udah gengsi minta uang sama nyokab, padahal beliau nyokab gue lho, cwek yang mengndung gue berbulan-bulan dan melahirkan gue dengan taruhan nyawa. Masak gue minta-minta,,,gengsi berooo...mending gue yang ngasih aja... ^_^
Pada intinya, gue mau ngajak loe-loe pade bwt maafin temen-temen loe, maafin saudare-saudare loe, toh loe pasti juga butuh orang lain kan? Gak mungkin kalo loe mati, loe ngubur diri loe sendiri. Hehehehe ^_^
Satu ayat terakhir yang Allah cantumkan dalam “tekstualnya” malah  mengandung kata-kata yang melarang  meminta maaf, ini nih ayat terakhir :
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (At-Taubah : 66)
Tapi memang itu hanya tekstual aja sob  dan  di tujukan kepada orang-orang kafir, bukan kepada kita. silahkan  kalok loe mau minta maaf kepada temen atau saudara loe, itu lebih baik, karena mungkin loe yang salah, tapi semisal loe benar dan temen loe salah, mari sama-sama kita belajar untuk memaafkan saudara kita, jangan tunggu mereka meminta maaf kepada kita, insyaAllah yang memaafkan itu lebih mulia disisiNya dan insyaAllah yang lebih mulia akan lebih dekat kepada rabbnya di yaumul qiyamah kelak ^_^
Allahua’lam bish showab,,
Sekian deh, sedikit, yang bisa gue bagikan kepada loe-loe pade, hehehe, maapin ye kalo cuman “ngebek-ngebeki” doang,,hiks,,,hiks.. ^_^
Salam ukhuwah.. ^_^

Written By : muchammad bayhaki

0 comments:

Thursday 12 September 2013


Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung lagi ya,, ^_^

Surat khusus untuk calon istriku


Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung lagi ya,, ^_^

0 comments:

Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung dulu ya,, ^_^

Surat khusus untuk calon istriku.. ^_^

Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung dulu ya,, ^_^

0 comments:

Friday 22 February 2013


Ketika cinta harus ku uraikan, maka biarlah aku yang fakir ini menuliskan sesuka hatiku, biarlah baihaki yang bodoh ini memaparkan kebodohannya kepadamu hingga engkau mampu merevisi dan memberinya pemahaman baru. Biarlah pemikiran yang masih kerdil ini, mencoba menunnjukkan kekerdilannya agar engkau mampu mendewasakannya. Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah dan kesalahan semata-mata dari bay yang sering akan  lupa dan dosa ini..

Oke deh, cekidot ^_^

Cinta itu laksana embun di pagi hari; bening, menyegarkan, menyejukkan, membasahi dan menyucikan lubuk hati. Tidak membakarnya dengan api kebencian melainkan menetesi hati dengan kemurnian yang menentramkan. Tidak mengotorinya apalagi memberikan najis padanya, melainkan menghalalkannya dan menjaga kesuciannya.

Cinta itu seperti dua gelombang yang mengalami interverensi positif; dua pribadi yang memiliki frekuensi yang sama(An-Nur:26) kemudian bersatu padu untuk saling menguatkan, saling menopang satu sama lain, saling mengingatkan dan berpesan dalam jalan kebenaran. Perpaduan ini Menghasilkan pribadi yang jauh lebih baik, menghasilkan gelombang baru yang meneruskan cita-cita perjuangan, dengan kualitas yang lebih baik, dengan frekuensi yang lebih besar dan dengan semangat baru yang “cetar membahana”

Cinta itu layaknya hujan yang bersinergi dengan cahaya matahari; menghasilkan pelangi yang indah mempesona. Hujan yang membasahi bahkan membanjiri dengan kesejukannya bekerjasama dengan cahaya matahari yang membakar, menyengat dan  menyilaukan. Keduanya menumbuh kembangkan tunas-tunas hijau, memberikan minum kepada yang kehausan dan menghangatkan serta menunjukkan cahaya keimanan. menggerakkan roda dunia dan siklus rantai kehidupan.

Cinta itu tak ubahnya sebuah layang-layang yang terbang melawan arus angin; terbang dengan gagah , tinggi menjulang langit. Layang-layang Mensyaratkan adanya sebuah tali yang menghubungkan kepadaNya, semakin kokoh tali itu, semakin tagar ia terbang.  jika tak ada tali yang menghubungkan kepadaNya maka ia akan terombang-ambing dalam arus ketidakpastian dan lama kelamaan akan jatuh tersungkur, jauh kedalam dasar bumi. Terhina dan merana.

Cinta itu tak jauh beda dengan minyak wangi. Engkau yang memakainya, tetapi banyak orang di sekitarmu yang juga mencium wanginya, mendapatkan manfaat dan keberkahan darinya. bukan minyak wangi itu yang di sanjung, melainkan engkau pemakainyalah yang mendapat pujian “heemm, baumu harum sekali”, maka gunakanlah cinta yang suci dan harum, milikilah minyak wangi dengan ijab qobul, bukan dengan mencuri hatinya. Milikilah ia yang memiliki kualitas terbaik.

Cinta itu tak seperti lilin yang menyinari tetapi ia sendiri hancur,menyinari pun hanya dengan waktu singkat dan cahaya yang terbatas.  Melainkan cinta itu seperti halnya cahaya matahari yang menyinari tanpa kenal lelah dan tanpa kenal henti. Berbagi cahaya dan kehangatan akan tetapi ia terus ada hingga masanya nanti. Sesekali ia bersembunyi (Ar-ro’d:3), agar tak monoton dan mebosankan.

Cinta itu seharusnya merupakan reaksi fusi, bukan reaksi fisi. Jika cinta itu reaksi fisi maka ia akan menjadi bom yang membinasakan kehidupan, kalau toh ia jadi PLTN(pembangkit listrik tenaga nuklir), ketika suatu saat ia bocor, maka ia akan maniadakan kehidupan dan mencacatkan keturunan. Jika cinta reaksi fisi maka bobotnya akan berkurang dan selalu menghasilkan “sampah nuklir”. Alangkah indahnya jika cinta itu adalah sebuah reaksi fusi, ia mandiri dan terjaga, simbang dan menyeimbangkan, tegar dan selalu ada untuk memberikan manfaat. Reaksi Penggabungan sehingga bobotnya semakin bertambah dan tidak menghasilkan “sampah nuklir”.

Cinta itu seperti nukleus pada sel, ia mengatur dan mengorganisir kehidupannya dengan bijak, layaknya otak yang memberikan arahan dan instruksi kepada anggota tubuh untuk tetap taat dan tunduk kepada rabbnya, ia terlindung dalam dinding yang kokoh, kuat dan bermartabat.

Cinta itu seperti deburan ombak yang terus menerus dan istiqomah dalam memberikan kesejukan, memberikan limpahan kasih sayang dan perhatian tiada henti. Seperti ombak yang meskipun mengalami pasang surut ia tetap menumpahkan gulungan air asin yang mengikis karang-karang tajam dan mensucikan pasir pantai.

Sungguh indah cinta itu, jika harus kutulis semua tentang cinta mungkin tak kan cukup waktuku sepanjang hidup, untuk menguraikan dan mendefinisikan tentang cinta, menunjukkan kebodohanku pada pembaca, berharap mendapat kritik dan saran agar penulis memiliki pemahaman yang bertambah serta kelalaiannya dan ketaktahuannya dapat tertambal dengan comment-comment sahabat semua. Wallahua’lam bish showab.

Salam cinta penuh kasih kawan ^_^

ketika cinta harus ku uraikan


Ketika cinta harus ku uraikan, maka biarlah aku yang fakir ini menuliskan sesuka hatiku, biarlah baihaki yang bodoh ini memaparkan kebodohannya kepadamu hingga engkau mampu merevisi dan memberinya pemahaman baru. Biarlah pemikiran yang masih kerdil ini, mencoba menunnjukkan kekerdilannya agar engkau mampu mendewasakannya. Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah dan kesalahan semata-mata dari bay yang sering akan  lupa dan dosa ini..

Oke deh, cekidot ^_^

Cinta itu laksana embun di pagi hari; bening, menyegarkan, menyejukkan, membasahi dan menyucikan lubuk hati. Tidak membakarnya dengan api kebencian melainkan menetesi hati dengan kemurnian yang menentramkan. Tidak mengotorinya apalagi memberikan najis padanya, melainkan menghalalkannya dan menjaga kesuciannya.

Cinta itu seperti dua gelombang yang mengalami interverensi positif; dua pribadi yang memiliki frekuensi yang sama(An-Nur:26) kemudian bersatu padu untuk saling menguatkan, saling menopang satu sama lain, saling mengingatkan dan berpesan dalam jalan kebenaran. Perpaduan ini Menghasilkan pribadi yang jauh lebih baik, menghasilkan gelombang baru yang meneruskan cita-cita perjuangan, dengan kualitas yang lebih baik, dengan frekuensi yang lebih besar dan dengan semangat baru yang “cetar membahana”

Cinta itu layaknya hujan yang bersinergi dengan cahaya matahari; menghasilkan pelangi yang indah mempesona. Hujan yang membasahi bahkan membanjiri dengan kesejukannya bekerjasama dengan cahaya matahari yang membakar, menyengat dan  menyilaukan. Keduanya menumbuh kembangkan tunas-tunas hijau, memberikan minum kepada yang kehausan dan menghangatkan serta menunjukkan cahaya keimanan. menggerakkan roda dunia dan siklus rantai kehidupan.

Cinta itu tak ubahnya sebuah layang-layang yang terbang melawan arus angin; terbang dengan gagah , tinggi menjulang langit. Layang-layang Mensyaratkan adanya sebuah tali yang menghubungkan kepadaNya, semakin kokoh tali itu, semakin tagar ia terbang.  jika tak ada tali yang menghubungkan kepadaNya maka ia akan terombang-ambing dalam arus ketidakpastian dan lama kelamaan akan jatuh tersungkur, jauh kedalam dasar bumi. Terhina dan merana.

Cinta itu tak jauh beda dengan minyak wangi. Engkau yang memakainya, tetapi banyak orang di sekitarmu yang juga mencium wanginya, mendapatkan manfaat dan keberkahan darinya. bukan minyak wangi itu yang di sanjung, melainkan engkau pemakainyalah yang mendapat pujian “heemm, baumu harum sekali”, maka gunakanlah cinta yang suci dan harum, milikilah minyak wangi dengan ijab qobul, bukan dengan mencuri hatinya. Milikilah ia yang memiliki kualitas terbaik.

Cinta itu tak seperti lilin yang menyinari tetapi ia sendiri hancur,menyinari pun hanya dengan waktu singkat dan cahaya yang terbatas.  Melainkan cinta itu seperti halnya cahaya matahari yang menyinari tanpa kenal lelah dan tanpa kenal henti. Berbagi cahaya dan kehangatan akan tetapi ia terus ada hingga masanya nanti. Sesekali ia bersembunyi (Ar-ro’d:3), agar tak monoton dan mebosankan.

Cinta itu seharusnya merupakan reaksi fusi, bukan reaksi fisi. Jika cinta itu reaksi fisi maka ia akan menjadi bom yang membinasakan kehidupan, kalau toh ia jadi PLTN(pembangkit listrik tenaga nuklir), ketika suatu saat ia bocor, maka ia akan maniadakan kehidupan dan mencacatkan keturunan. Jika cinta reaksi fisi maka bobotnya akan berkurang dan selalu menghasilkan “sampah nuklir”. Alangkah indahnya jika cinta itu adalah sebuah reaksi fusi, ia mandiri dan terjaga, simbang dan menyeimbangkan, tegar dan selalu ada untuk memberikan manfaat. Reaksi Penggabungan sehingga bobotnya semakin bertambah dan tidak menghasilkan “sampah nuklir”.

Cinta itu seperti nukleus pada sel, ia mengatur dan mengorganisir kehidupannya dengan bijak, layaknya otak yang memberikan arahan dan instruksi kepada anggota tubuh untuk tetap taat dan tunduk kepada rabbnya, ia terlindung dalam dinding yang kokoh, kuat dan bermartabat.

Cinta itu seperti deburan ombak yang terus menerus dan istiqomah dalam memberikan kesejukan, memberikan limpahan kasih sayang dan perhatian tiada henti. Seperti ombak yang meskipun mengalami pasang surut ia tetap menumpahkan gulungan air asin yang mengikis karang-karang tajam dan mensucikan pasir pantai.

Sungguh indah cinta itu, jika harus kutulis semua tentang cinta mungkin tak kan cukup waktuku sepanjang hidup, untuk menguraikan dan mendefinisikan tentang cinta, menunjukkan kebodohanku pada pembaca, berharap mendapat kritik dan saran agar penulis memiliki pemahaman yang bertambah serta kelalaiannya dan ketaktahuannya dapat tertambal dengan comment-comment sahabat semua. Wallahua’lam bish showab.

Salam cinta penuh kasih kawan ^_^

3 comments:

Thursday 21 February 2013


Ketika cinta menjadi asa,,
Cukuplah hati ini tentram tanpa dia,,
Ketika cinta menjadi mahligai rumah tangga,,
Cukuplah ia sebagai penyejuk mata

Kala jingga mulai merona,,
Tenggelamlah aku dalam lautan bait cinta,,
Kala merah merekah dan membara
Tak akan tertutup walau seasaat pandangan mata,,

Gejolak jiwa mulai resah dan terbata,,
Sakit, terseok-seok dan merana,,
Kapankah hati ini bisa tertata,,
Dengan cinta dan ia sebagai batu bata,,

Cinta adalah harta,,
Bukan harta sebagai cinta,,
Cinta adalah memilikiNya,,
Bukan malah menjauh dariNya,,


puisi tentang cinta


Ketika cinta menjadi asa,,
Cukuplah hati ini tentram tanpa dia,,
Ketika cinta menjadi mahligai rumah tangga,,
Cukuplah ia sebagai penyejuk mata

Kala jingga mulai merona,,
Tenggelamlah aku dalam lautan bait cinta,,
Kala merah merekah dan membara
Tak akan tertutup walau seasaat pandangan mata,,

Gejolak jiwa mulai resah dan terbata,,
Sakit, terseok-seok dan merana,,
Kapankah hati ini bisa tertata,,
Dengan cinta dan ia sebagai batu bata,,

Cinta adalah harta,,
Bukan harta sebagai cinta,,
Cinta adalah memilikiNya,,
Bukan malah menjauh dariNya,,


0 comments:


Kawan, perjalanan hidup ini memang relatif. Ada yang menganggapnya susah, ada yang menganggapnya mudah, ada pula yang menganggapnya biasa-biasa saja. Yah itu semua tergantung dengan bagaimana cara kita menyikapinya dan yang paling penting adalah bagaimana kondisi iman kita. Kenapa kondisi iman kita sangat mempengaruhi? Untuk menjawab pertanyaan itu, Seperti biasa....

Cekidot ^_^

Siapa sih yang tak pernah mendengar kisah bilal yang disiksa oleh majikannya yang kafir? Disiksa dengan cambuk dan di tindih batu besar serta di jemur diterik matahari dengan bertelanjang dada. Coba kalau kawan2 yang mengalami itu semua, membayangkannya aja pasti berat, iya kan? ^_^ tapi bagi seorang bilal penyiksaan yang begitu dahsyat bukanlah hal berat kawan. Ia mampu melewatinya dengan cara yang sangat indah.

Adalagi seorang panglima yang namanya sering sekali kita dengar, dia adalah khalid bin walid, tidak ada peperangan yang ia ikuti kecuali ia menang dalam peperangan itu (subhanallah), bukankah perang itu sangat melelahkan, memiliki resiko yang sangat besar dengan malaikat maut yang senantiasa mengintainya. Coba kalau kita bayangkan seandainya kita yang berperang, bukankah itu suatu jalan hidup yang sangat berat? Tapi bagi khalid bin walid tidaklah demikian kawan, justru perang adalah kesenangannya, mati  serta syahid di medan perang adalah cita-citanya.

Kawan, bagaimana mungkin seoarang budak bernama bilal mampu menghadapi penyiksaan yang sangat berat itu dengan cara yang sangat indah, dan bagaimana pula seorang panglima kholid bin walid yang selalu menang dalam peperangan malah bercita-cita syahid di medan perang? Setiap mereka mempunyai jalan hidup yang mungkin menurut kita itu sangatlah berat kawan, tapi bagi mereka, jalan itu adalah jalan yang terbaik yang ditetapkan Allah baginya.

Memang hidup ini tergantung bagaimana cara kita menyikapinya, kalo kita nganggap mudah ya mudah, kalo di anggap sulit ya sulit. Tapi kembali lagi dengan pernyataan saya di awal paragraf bahwasanya yang lebih penting dari sebuah penyikapan adalah bagaimana kondisi iman kita? Baik bilal maupun khalid adalah seorang muslim yang memiliki kualitas iman di atas rata-rata, dengan kualitas iman yang tinggi, segalanya akan terasa sangat mudah karena keberadaan Allah yang senantiasa menemani langkah hidup mereka dan menghiasi di setiap ruang hati mereka.

Lalu bagaimanakah dengan kita? Yah, seorang muslim di zaman sekarang memang mengalami fluktuasi(naik-turun) iman yang sangat dinamis. Bahkan tak jarang waktu futur(semangat beribadah menurun) kita lebih lama dari pada waktu semangat kita yang meninggi. Adalagi sebuah pelajaran dari sahabat rosululloh yakni bagaimana ketika kondisi iman sedang futur maka menejemen sikap kitalah yang menetukan.

Mungkin kawan-kawan juga tidak asing mendengar kisah ka’ab dan 2 temannya yang tidak ikut dalam perang tabuk, mereka kemudian dihukum oleh Allah dengan cara di asingkan hingga dunia terasa sempit bagi mereka. Pada kondisi seperti ini, ka’ab mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan romawi dan di tawari dengan jabatan yang tinggi, harta yang banyak serta wanita-wanita yang cantik. Seharusnya, Ka’ab yang terluka karena diasingkan oleh saudara-saudara menerima tawaran itu dan menjadi musuh ummat islam, namun yang terjadi adalah sebaliknya kawan, melalui pola pikir yang jernih dan penyikapan yang begitu matang ka’ab mengatakan “cobaan apa lagi ini?” kemudian ia menyobek-nyobek surat itu dan tetap dalam keterasingan sampai datang pengampunan Allah. Kefuturan telah membuat ka’ab malas untuk berperang dan lebih mencintai dunia. Ia pun sadar atas kesalahannya dan mengambil penyikapan(keputusan) yang bijak dengan tetap bersabar dalam jalan islam.

Kawan,, teruslah tingkatkan kualitas iman kita sebagai benteng utama dalam menghadapi permasalahan hidup dan menyikapi hidup dengan bijak. Jika kefuturan mendera, maka segeralah memohon ampun dan bersungguh-sungguh untuk tetap beristiqomah di jalanNya. Sebagai penutup, saya ingin mengutip sebuah Ayat Al-Qur’an yang berbunyi “ Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”. (Ali Imran : 186)

Allahu a’lam bis showab.. ^_^

ketika futur mendera


Kawan, perjalanan hidup ini memang relatif. Ada yang menganggapnya susah, ada yang menganggapnya mudah, ada pula yang menganggapnya biasa-biasa saja. Yah itu semua tergantung dengan bagaimana cara kita menyikapinya dan yang paling penting adalah bagaimana kondisi iman kita. Kenapa kondisi iman kita sangat mempengaruhi? Untuk menjawab pertanyaan itu, Seperti biasa....

Cekidot ^_^

Siapa sih yang tak pernah mendengar kisah bilal yang disiksa oleh majikannya yang kafir? Disiksa dengan cambuk dan di tindih batu besar serta di jemur diterik matahari dengan bertelanjang dada. Coba kalau kawan2 yang mengalami itu semua, membayangkannya aja pasti berat, iya kan? ^_^ tapi bagi seorang bilal penyiksaan yang begitu dahsyat bukanlah hal berat kawan. Ia mampu melewatinya dengan cara yang sangat indah.

Adalagi seorang panglima yang namanya sering sekali kita dengar, dia adalah khalid bin walid, tidak ada peperangan yang ia ikuti kecuali ia menang dalam peperangan itu (subhanallah), bukankah perang itu sangat melelahkan, memiliki resiko yang sangat besar dengan malaikat maut yang senantiasa mengintainya. Coba kalau kita bayangkan seandainya kita yang berperang, bukankah itu suatu jalan hidup yang sangat berat? Tapi bagi khalid bin walid tidaklah demikian kawan, justru perang adalah kesenangannya, mati  serta syahid di medan perang adalah cita-citanya.

Kawan, bagaimana mungkin seoarang budak bernama bilal mampu menghadapi penyiksaan yang sangat berat itu dengan cara yang sangat indah, dan bagaimana pula seorang panglima kholid bin walid yang selalu menang dalam peperangan malah bercita-cita syahid di medan perang? Setiap mereka mempunyai jalan hidup yang mungkin menurut kita itu sangatlah berat kawan, tapi bagi mereka, jalan itu adalah jalan yang terbaik yang ditetapkan Allah baginya.

Memang hidup ini tergantung bagaimana cara kita menyikapinya, kalo kita nganggap mudah ya mudah, kalo di anggap sulit ya sulit. Tapi kembali lagi dengan pernyataan saya di awal paragraf bahwasanya yang lebih penting dari sebuah penyikapan adalah bagaimana kondisi iman kita? Baik bilal maupun khalid adalah seorang muslim yang memiliki kualitas iman di atas rata-rata, dengan kualitas iman yang tinggi, segalanya akan terasa sangat mudah karena keberadaan Allah yang senantiasa menemani langkah hidup mereka dan menghiasi di setiap ruang hati mereka.

Lalu bagaimanakah dengan kita? Yah, seorang muslim di zaman sekarang memang mengalami fluktuasi(naik-turun) iman yang sangat dinamis. Bahkan tak jarang waktu futur(semangat beribadah menurun) kita lebih lama dari pada waktu semangat kita yang meninggi. Adalagi sebuah pelajaran dari sahabat rosululloh yakni bagaimana ketika kondisi iman sedang futur maka menejemen sikap kitalah yang menetukan.

Mungkin kawan-kawan juga tidak asing mendengar kisah ka’ab dan 2 temannya yang tidak ikut dalam perang tabuk, mereka kemudian dihukum oleh Allah dengan cara di asingkan hingga dunia terasa sempit bagi mereka. Pada kondisi seperti ini, ka’ab mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan romawi dan di tawari dengan jabatan yang tinggi, harta yang banyak serta wanita-wanita yang cantik. Seharusnya, Ka’ab yang terluka karena diasingkan oleh saudara-saudara menerima tawaran itu dan menjadi musuh ummat islam, namun yang terjadi adalah sebaliknya kawan, melalui pola pikir yang jernih dan penyikapan yang begitu matang ka’ab mengatakan “cobaan apa lagi ini?” kemudian ia menyobek-nyobek surat itu dan tetap dalam keterasingan sampai datang pengampunan Allah. Kefuturan telah membuat ka’ab malas untuk berperang dan lebih mencintai dunia. Ia pun sadar atas kesalahannya dan mengambil penyikapan(keputusan) yang bijak dengan tetap bersabar dalam jalan islam.

Kawan,, teruslah tingkatkan kualitas iman kita sebagai benteng utama dalam menghadapi permasalahan hidup dan menyikapi hidup dengan bijak. Jika kefuturan mendera, maka segeralah memohon ampun dan bersungguh-sungguh untuk tetap beristiqomah di jalanNya. Sebagai penutup, saya ingin mengutip sebuah Ayat Al-Qur’an yang berbunyi “ Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”. (Ali Imran : 186)

Allahu a’lam bis showab.. ^_^

0 comments:

Wednesday 20 February 2013


Hello guys,, gimana nih kabarnya? Semoga tetap sehat selalu yah? Dan semoga tetap di beri rahmat serta keistiqomahan untuk terus berusaha menjadi pribadi yang baik dan jauh lebih baik ^_^
Sedikit prolog dariku kawan ,,
Deru sungai mengantarkan sebuah kesejukan dalam lembah kegalauan, tanaman misteri merajai rahasia dalam setiap kuncupnya, tumbuh tegak dalam ketersembunyian dan ketidaktahuan. Indah nian alam indonesiaku, terpukau, terkesima, terlena dan terkagum aku di buatnya. Adalah gunung-gunung yang menjulang dengan “view” yang istimewa; hijau, segar, sejuk, dingin dan bersahaja. Adalah pantai yang terhampar luas dan angin sepoy-sepoy yang membawa kehangatan. Sungguh kaya negeriku, kaya akan alam, kaya akan budaya, kaya akan bahasa dan kaya akan sebuah cita-cita.
Pernahkah kawan? Engkau berada di puncak tertinggi sudut bumi? Bintang tampak jauh lebih jelas dengan bertaburan dan indah sekali. Melihat samudra awan yang berada di bawah kakimu, samudra awan yang membentang luas layaknya tanah lapang yang tak berpenghuni. Ketika malam, engkau melihat lampu-lampu rumah penduduk desa sepertihalnya taman bintang yang berada dibawah kaki kita. Ketika “sunrise” engkau merasakan energi dan semangat baru dalam menjalani aktivitas di hidupmu. Ketika pagi engkau melihat embun-embun memantulkan cahaya matahari tak beraturan dan berkilauan memecah kegelapan malam,menempel pada ujung daun akibat pengembunan dan gutasi.  kabut yang masih malu-malu kucing untuk beranjak meninggalkan pelukan mesra danau vulkanik yang luar biasa.
Pernahkah kawan? Engkau berada dalam daratan terendah bumi ini? Ya, hanya 1 cm diatas permukaan laut. Atau bahkan melebihi di bawah permukaan laut. Keindahan itu menyimpan keberagaman yang tak terhingga. Pantai berpasir, pantai berkarang, dan pantai yang penuh dengan hutan mangrove. Pernahkah engkau berlari diatas pasir putih yang bersih dan empuk, berjalan di sela-sela karang kemudian melewatinya dengan kelincahan kakimu, berkeliling bersama perahu di sela-sela hutan mangrove, Memetik buahnya dan meminum sirup mangrove? Berlayar dan bercengkerama dengan masyarakat pesisir. Sungguh indah kawan, sungguh tak ada duanya alam indonesia kita.
Kawan, banyak cerita indah dan uniq ketika kita melakukan perjalan dan keluar dari rutinitas kita sehari-hari. Banyak manfaat, banyak pengalaman, dan banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dengan sebuah perjalan mengunjungi tempat-tempat istimewa di indonesia.
 Dengan begitu kawan, kita tersadar akan kekayaan yang kita miliki, sungguh indonesia kita begitu kaya akan sumberdaya alam yang berlimpah dan beragam. Tidak kah kita sadari, di ujung negeri kita ini masih banyak sumberdaya manusia yang tak terkelola dengan baik, sehingga kekayaan itu serasa tidak kita rasakan. Ibarat kita berada dalam tambang emas, akan tetapi kita tak bisa mencari emas itu. Sungguh ironi, kekayaan berlimpah tetapi tak mampu di maksimalkan dengan penuh tanggung jawab dan kerja keras.
Kawan,, aku menyeru kepada engkau yang membaca tulisan tak bermakna ini dan khususnya terhadap diriku sendiri. Sebagai generasi penerus bangsa, bahwasanya ilmu itu sangat penting kawan, gapailah pengetahuan itu setinggi mungkin kemudian tularkan, berikan dan sebar luaskan kepada masyarakat di seluruh indonesia.
Kawan, aku tak lebih pintar darimu, pun aku juga tak lebih hebat darimu. Adalah aku ini yang teramat bodoh sehingga belum mampu berkontribusi banyak untuk bangsa ini, untuk negara ini dan untuk agama ini.
Kawan, cobalah untuk “membuka mata”, tiada perjuangan yang berhenti kawan. Kegagalan ataupun keberhasilah bukanlah isyarat untuk kita berhenti berjuang, karena seharusnya perjuangan itu tak kenal lelah dan tak kenal henti. Perjuangan selalu dijalani dengan susah payah, dengan cucuran keringat dan diiringi dengan semangat. Akankah sebagai pemuda bangsa ini kita berleha-leha, berfoya-foya dan bersenang-senang? Cobalah sadar kawan, perjuangan kita membangun bangsa ini masih belum berakhir dan masih terus berlanjut, sampai kapanpun dan tak akan pernah berhenti.
Kata terakhir “indahnya alam indonesiaku, aku berjanji akan menjagamu karena aku mencintaimu. Aku makan dari tanaman yang tumbuh di tanah indonesia, aku juga minum dari air yang mengalir di indonesia, maka izinkan aku untuk menjadi bagian tanah indonesia kelak ketika sudah waktunya “pulang” mepertanggung jawabkan semuanya”

keindahan alam indonesia


Hello guys,, gimana nih kabarnya? Semoga tetap sehat selalu yah? Dan semoga tetap di beri rahmat serta keistiqomahan untuk terus berusaha menjadi pribadi yang baik dan jauh lebih baik ^_^
Sedikit prolog dariku kawan ,,
Deru sungai mengantarkan sebuah kesejukan dalam lembah kegalauan, tanaman misteri merajai rahasia dalam setiap kuncupnya, tumbuh tegak dalam ketersembunyian dan ketidaktahuan. Indah nian alam indonesiaku, terpukau, terkesima, terlena dan terkagum aku di buatnya. Adalah gunung-gunung yang menjulang dengan “view” yang istimewa; hijau, segar, sejuk, dingin dan bersahaja. Adalah pantai yang terhampar luas dan angin sepoy-sepoy yang membawa kehangatan. Sungguh kaya negeriku, kaya akan alam, kaya akan budaya, kaya akan bahasa dan kaya akan sebuah cita-cita.
Pernahkah kawan? Engkau berada di puncak tertinggi sudut bumi? Bintang tampak jauh lebih jelas dengan bertaburan dan indah sekali. Melihat samudra awan yang berada di bawah kakimu, samudra awan yang membentang luas layaknya tanah lapang yang tak berpenghuni. Ketika malam, engkau melihat lampu-lampu rumah penduduk desa sepertihalnya taman bintang yang berada dibawah kaki kita. Ketika “sunrise” engkau merasakan energi dan semangat baru dalam menjalani aktivitas di hidupmu. Ketika pagi engkau melihat embun-embun memantulkan cahaya matahari tak beraturan dan berkilauan memecah kegelapan malam,menempel pada ujung daun akibat pengembunan dan gutasi.  kabut yang masih malu-malu kucing untuk beranjak meninggalkan pelukan mesra danau vulkanik yang luar biasa.
Pernahkah kawan? Engkau berada dalam daratan terendah bumi ini? Ya, hanya 1 cm diatas permukaan laut. Atau bahkan melebihi di bawah permukaan laut. Keindahan itu menyimpan keberagaman yang tak terhingga. Pantai berpasir, pantai berkarang, dan pantai yang penuh dengan hutan mangrove. Pernahkah engkau berlari diatas pasir putih yang bersih dan empuk, berjalan di sela-sela karang kemudian melewatinya dengan kelincahan kakimu, berkeliling bersama perahu di sela-sela hutan mangrove, Memetik buahnya dan meminum sirup mangrove? Berlayar dan bercengkerama dengan masyarakat pesisir. Sungguh indah kawan, sungguh tak ada duanya alam indonesia kita.
Kawan, banyak cerita indah dan uniq ketika kita melakukan perjalan dan keluar dari rutinitas kita sehari-hari. Banyak manfaat, banyak pengalaman, dan banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dengan sebuah perjalan mengunjungi tempat-tempat istimewa di indonesia.
 Dengan begitu kawan, kita tersadar akan kekayaan yang kita miliki, sungguh indonesia kita begitu kaya akan sumberdaya alam yang berlimpah dan beragam. Tidak kah kita sadari, di ujung negeri kita ini masih banyak sumberdaya manusia yang tak terkelola dengan baik, sehingga kekayaan itu serasa tidak kita rasakan. Ibarat kita berada dalam tambang emas, akan tetapi kita tak bisa mencari emas itu. Sungguh ironi, kekayaan berlimpah tetapi tak mampu di maksimalkan dengan penuh tanggung jawab dan kerja keras.
Kawan,, aku menyeru kepada engkau yang membaca tulisan tak bermakna ini dan khususnya terhadap diriku sendiri. Sebagai generasi penerus bangsa, bahwasanya ilmu itu sangat penting kawan, gapailah pengetahuan itu setinggi mungkin kemudian tularkan, berikan dan sebar luaskan kepada masyarakat di seluruh indonesia.
Kawan, aku tak lebih pintar darimu, pun aku juga tak lebih hebat darimu. Adalah aku ini yang teramat bodoh sehingga belum mampu berkontribusi banyak untuk bangsa ini, untuk negara ini dan untuk agama ini.
Kawan, cobalah untuk “membuka mata”, tiada perjuangan yang berhenti kawan. Kegagalan ataupun keberhasilah bukanlah isyarat untuk kita berhenti berjuang, karena seharusnya perjuangan itu tak kenal lelah dan tak kenal henti. Perjuangan selalu dijalani dengan susah payah, dengan cucuran keringat dan diiringi dengan semangat. Akankah sebagai pemuda bangsa ini kita berleha-leha, berfoya-foya dan bersenang-senang? Cobalah sadar kawan, perjuangan kita membangun bangsa ini masih belum berakhir dan masih terus berlanjut, sampai kapanpun dan tak akan pernah berhenti.
Kata terakhir “indahnya alam indonesiaku, aku berjanji akan menjagamu karena aku mencintaimu. Aku makan dari tanaman yang tumbuh di tanah indonesia, aku juga minum dari air yang mengalir di indonesia, maka izinkan aku untuk menjadi bagian tanah indonesia kelak ketika sudah waktunya “pulang” mepertanggung jawabkan semuanya”

0 comments:

About

back to top