Latest Posts

Thursday 12 September 2013


Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung lagi ya,, ^_^

Surat khusus untuk calon istriku


Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung lagi ya,, ^_^

0 comments:

Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung dulu ya,, ^_^

Surat khusus untuk calon istriku.. ^_^

Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di jalan perjuangan yang amat indah ini...

Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan tulus ikhlas.

Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan mengurusi anak-anakku.

Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu, tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya. Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku dalam setiap malam tahajjud kita?

Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?

Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan ketaatan kepadaNya.

Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah, akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.

Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku, berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa, karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan bersabarlah ^_^


Wahai calon istriku, bersambung dulu ya,, ^_^

0 comments:

About

back to top