Wahai calon istriku..apa kabar imanmu hari ini?semoga Alloh tetap
menancapkan iman itu, menghujam dan berakar di hatimu yang paling dalam dan
Semoga Allah senantiasa merahmatimu dan mengistiqomahkan engkau dijalanNya, di
jalan perjuangan yang amat indah ini...
Wahai engkau yang tercipta dari tulang rusukku,, saat ini, saat dimana aku
menulis surat untukmu adalah saat dimana tubuhku telah amat letih dan bercampur
dengan peluh yang setiap hari kulalui dengan menunaikan amanah-amanah yang ku
emban. Tidak kah engkau juga begitu? Aku yakin, saat ini engkau juga sedang
amat letih setelah seharian menunaikan amanah-amanah yang juga kau emban dengan
tulus ikhlas.
Wahai calon istriku,,, saat ini aku sedang memikirkanmu, sudah siapkah
engkau dengan pertemuan yang kita dambakan bersama? Sudah siapkah engkau
membangun istana di surga bersamaku, dengan segala kesibukanmu saat ini, sudah
siapkah engkau seperti khadijah yang meskipun ia kelelahan ia tetap menyelimuti
rosululloh dengan kelembutannya. ketika nanti aku pulang setelah seharian
bekerja dan menunaikan amanah-amanah yang ku emban, sudah siapkah engkau
menyambutku dengan senyummu meskipun engkau seharian telah menyelesaikan segala
pekerjaan rumah, mencuci bajuku, membersihkan kamar, memasak untukku dan
mengurusi anak-anakku.
Wahai calon istriku, bukannya aku tak sanggup mencarikan pembantu untukmu,
tapi aku yakin, engkau tak membutuhkan pembantu, karena memang engkau memiliki
sifat seperti fatimah yang tetap tegar dalam kesederhanaan dan engkaupun tak
mau menyia-nyiakan medan jihad bagimu.
Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku merasa telah
menjadi yang terbaik sehingga engkau tak perlu menghawatirkanku. Justru aku
menghawatirkanmu karena nantinya engkau akan bersama dengan laki-laki yang
begitu asing bagimu, teramat bodoh dan hanya ada beberapa juz aja di otaknya.
Sepenuhnya aku menyadari akan hal itu. aku khawatir kepadamu, sudah siapkah
engkau mengoreksi dan membenarkan arah kapal kita nanti ketika aku sebagai
nahkoda lalai dalam perjalanan, dan sudah siapkah engkau mebenarkan bacaanku
dalam setiap malam tahajjud kita?
Wahai calon istriku, aku khawatir kepadamu bukan karena aku menghawatirkan
kekuranganmu, justru aku khawatir kepadamu karena engkau akan berdampingan
dengan laki-laki yang memiliki banyak sekali kekurangan dan
kedhoifan(kelemahan). Sudah siapkah engkau menjadi pelengkap dalam diriku dan
menjadi pelengkap agamaku. Sudah siapkah engkau menjadi penyemangat bagiku?
Wahai calon istriku, tetaplah dalam kesabaranmu, sebagaimana aku tetap
dalam kesabaranku. “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” dan
sungguh tidak ada jalan yang indah kecuali kita menempuhnya dalam kesabaran dan
ketaatan kepadaNya.
Wahai engaku yang senantiasa mendoakanku dalam setiap sujudmu, ketahuilah,
akupun juga mendoakanmu dalam setiap munajatku, tak henti aku meniti jalan
dakwah ini, agar aku menemukanmu dan membarsamaimu, melindungi dan meneguhkanmu
disaat lelah dalam perjuangan panjang yang begitu indah. Indah meski begitu
banyak duri yang merintanginya, namun bertaburan bunga mawar di ujungnya.
Untukmu wahai bidadari surga yang bersedia turun ke bumi untuk menemaniku,
berjuta kata rindu agar cepat bertemu denganmu tak akan membuatku tergesa,
karena tergesa-gesa merupakan sifat setan yang menyesatkan, stay cool :D dan
bersabarlah ^_^
Wahai calon istriku, bersambung lagi ya,, ^_^
0 comments: