Latest Posts

Tuesday 17 June 2014

Tulisan curhat,,

Yah, hanya orang2 kesepian seperti aku inilah yang menuliskan curhatannya di sebuah kertas putih yang tak bernoda. Menuliskan keluh kesah serta curahan hati hingga kertas yang tadinya putih bersih, ternodai dengan tinta hitam yang gelap dan kelam.

Maafkan aku wahai kertas putih, tak seharusnya aku mengadu dan menodaimu. Bukan maksudku untuk mengotorimu dan memenuhimu dengan noda hitam yan tiada bermakna, akan tetapi, hanya engkaulah sahabat terbaikku yang senantiasa ada untukku, yang rela engkau ternoda dengan luapan gelisah hati ini. Beribu trimakasih kusampaikan kepada engkau yang mau menerima dan menampung segala resah dan galau di hati.

Capek rasanya mengemban banyak amanah ini, entah apa yang kurasakan, entah kapan raga ini akan berhenti memikul beban yang begitu berat. Ketika melihat beberapa teman yang betapa mudahnya mereka mengatakan “saya tidak sanggup” kemudian mereka melepaskan amanah ini. Ingin sebenarnya kulepas amanah2 ini, tapi justru aku lebih tak sanggup jika harus melepas amanah dan melihat amanah itu tergeletak tanpa ada yang memanggulnya. Yah, tak sanggup aku melihat amanah itu jatuh kemudian hancur dan terurai karena tak ada yang menjaga dan merawatnya.

Kadang aku sering bertanya, apa sih amanah itu? “bulshit” dengan amanah2 yang senantiasa datang dan mengacaukan agenda-agenda yang seharusnya aku bisa bersantai dan senang-senang. Gak pentinglah dengan amanah2 yang seharusnya aku bisa fokus berprestasi di akademik, ngelesi dengan income diatas 2 juta/bulan. Lalu apa sebenarnya amanah itu?? Sejauh ini, sebatas yang aku tahu, amanah itu hanya akan mengacaukan hidupku tanpa ada garansi untuk mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang. Amanah ini hanya merepotkanku saja dengan agenda-agenda yang menurutku itu tidaklah penting, kadang juga rapat, rapat, dan rapat bahkan sehari bisa rapat 4 kali, makan aja sehari maksimal 3x, kebanyakan 2x malahan.

Barangkali itulah yang ada pada benakku saat aku menulis tulisan ini, dan mungkin inilah nasihat yang sangat tepat untuk diri saya sendiri. ^_^

Saudaraku, barangkali ada yang sedang “sakit” dalam dirimu, sehingga engkau merasa amanh2 itu sangat berat engkau pikul. Ingat wahai saudaraku “pekerjaan(amanah) yang harus kita selesaikan lebih jauh dan lebh panjang daripada umur kita”. Saya yakin 100% engkau juga tidak akan pernah kuat jika engkau mengemban amanah itu tanpa ada pertolongan dariNya. “laa haula wa laa quwwata illabillah”  cukup kalimat ini yang membuatmuku tetap tegar dalam setiap amanah. Maka justru amanah itulah yang kemudian membantumu semakin dekat kepada Allah.

Setiap mengalami kesulitan adukanlah kepada Allah, setiap merasa keberatan dan tak ada waktu maka adukanlah kepada Allah, setiap hari mencobalah tak melewatkan malam2mu tanpa mengadu kepada Allah atas amanah2 yang kau emban.

Ketika kita dekat dengan Allah, maka tiadalah dunia itu menjadi kerisauan dalam hatimu, yah,, janji Allah adalah sebuah keniscayaan “katakanlah, Allah memberikan kekuasaan kepada siapa yang ia kehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang ia kehendaki..” ada lagi janji Allah “intansurulloha yansurkum”. Tolonglah Agama Allah, maka Allah akan menolongmu.

Saudaraku, jangan engkau merasa kecil dihadapan amanah-amanah yang besar. Allah yang akan membesarkanmu dan jangan pernah engkau merasa lemah di hadapan amanah-amanh yang membutuhkan tenaga ekstra, Allah pula yang akan menguatkanmu dan membimbingmu menuju jannahNya, insyaAllah..

Semoga menginspirasi ^_^ 

@abuAmni

curhat,,

Tulisan curhat,,

Yah, hanya orang2 kesepian seperti aku inilah yang menuliskan curhatannya di sebuah kertas putih yang tak bernoda. Menuliskan keluh kesah serta curahan hati hingga kertas yang tadinya putih bersih, ternodai dengan tinta hitam yang gelap dan kelam.

Maafkan aku wahai kertas putih, tak seharusnya aku mengadu dan menodaimu. Bukan maksudku untuk mengotorimu dan memenuhimu dengan noda hitam yan tiada bermakna, akan tetapi, hanya engkaulah sahabat terbaikku yang senantiasa ada untukku, yang rela engkau ternoda dengan luapan gelisah hati ini. Beribu trimakasih kusampaikan kepada engkau yang mau menerima dan menampung segala resah dan galau di hati.

Capek rasanya mengemban banyak amanah ini, entah apa yang kurasakan, entah kapan raga ini akan berhenti memikul beban yang begitu berat. Ketika melihat beberapa teman yang betapa mudahnya mereka mengatakan “saya tidak sanggup” kemudian mereka melepaskan amanah ini. Ingin sebenarnya kulepas amanah2 ini, tapi justru aku lebih tak sanggup jika harus melepas amanah dan melihat amanah itu tergeletak tanpa ada yang memanggulnya. Yah, tak sanggup aku melihat amanah itu jatuh kemudian hancur dan terurai karena tak ada yang menjaga dan merawatnya.

Kadang aku sering bertanya, apa sih amanah itu? “bulshit” dengan amanah2 yang senantiasa datang dan mengacaukan agenda-agenda yang seharusnya aku bisa bersantai dan senang-senang. Gak pentinglah dengan amanah2 yang seharusnya aku bisa fokus berprestasi di akademik, ngelesi dengan income diatas 2 juta/bulan. Lalu apa sebenarnya amanah itu?? Sejauh ini, sebatas yang aku tahu, amanah itu hanya akan mengacaukan hidupku tanpa ada garansi untuk mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang. Amanah ini hanya merepotkanku saja dengan agenda-agenda yang menurutku itu tidaklah penting, kadang juga rapat, rapat, dan rapat bahkan sehari bisa rapat 4 kali, makan aja sehari maksimal 3x, kebanyakan 2x malahan.

Barangkali itulah yang ada pada benakku saat aku menulis tulisan ini, dan mungkin inilah nasihat yang sangat tepat untuk diri saya sendiri. ^_^

Saudaraku, barangkali ada yang sedang “sakit” dalam dirimu, sehingga engkau merasa amanh2 itu sangat berat engkau pikul. Ingat wahai saudaraku “pekerjaan(amanah) yang harus kita selesaikan lebih jauh dan lebh panjang daripada umur kita”. Saya yakin 100% engkau juga tidak akan pernah kuat jika engkau mengemban amanah itu tanpa ada pertolongan dariNya. “laa haula wa laa quwwata illabillah”  cukup kalimat ini yang membuatmuku tetap tegar dalam setiap amanah. Maka justru amanah itulah yang kemudian membantumu semakin dekat kepada Allah.

Setiap mengalami kesulitan adukanlah kepada Allah, setiap merasa keberatan dan tak ada waktu maka adukanlah kepada Allah, setiap hari mencobalah tak melewatkan malam2mu tanpa mengadu kepada Allah atas amanah2 yang kau emban.

Ketika kita dekat dengan Allah, maka tiadalah dunia itu menjadi kerisauan dalam hatimu, yah,, janji Allah adalah sebuah keniscayaan “katakanlah, Allah memberikan kekuasaan kepada siapa yang ia kehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang ia kehendaki..” ada lagi janji Allah “intansurulloha yansurkum”. Tolonglah Agama Allah, maka Allah akan menolongmu.

Saudaraku, jangan engkau merasa kecil dihadapan amanah-amanah yang besar. Allah yang akan membesarkanmu dan jangan pernah engkau merasa lemah di hadapan amanah-amanh yang membutuhkan tenaga ekstra, Allah pula yang akan menguatkanmu dan membimbingmu menuju jannahNya, insyaAllah..

Semoga menginspirasi ^_^ 

@abuAmni

0 comments:

Saturday 14 June 2014

5 hak hati yang harus kita penuhi


1.       Dibuka

Hati haruslah senantiasa di buka agar hidayah Allah bisa masuk kedalam hati kita, agar cahaya petunjuk dari Allah dapat menerobos hingga merasuk melewati relung hati kita. Hati yang tertutup menyebabkan tidak bisa menerima petunjuk dari Allah, tidak bisa menerima nasihat-nasihat yang mengantarkan kita kedalam petunjuk keselamatan. Perumpamaan hati yang tertutup adalah seperti ruangan yang pintunya tertutup dan tidak ada ventilasi sama sekali sehingga tidak ada cahaya yang bisa masuk. Pada akhirnya hati akan menjadi gelap, sedangkan kita ketahui bahwa kegelapan membawa kesesatan.

2.    Dibersihkan

Cara membersihkan hati adalah dengan memperbanyak taubat kepada Allah, memperbanyak membaca istighfar dan memohon ampun kepada Allah. Perumpamaan hati adalah sebuah cermin yang apabila terdapat sedikit noda kemudian tidak segera dibersihkan maka lama kelamaan cermin itu akan menjadi buram. Akibatnya tidak dapat digunakan untuk bercermin dengan baik. Begitulah kondisi hati yang tidak pernah dibersihkan dengan bertaubat, akibatnya kita tidak dapat berkaca pada hati kita sehingga kita sendiri tidak tahu siapa kita sebenarnya dan bagaimana kondisi kita saat ini. Apakah dalam kondisi yang “sehat” atau “sakit” secara rukhiyah.

3.     Dilembutkan

Setiap hati seorang mukmin haruslah dilembutkan, kelembutan ini mencerminkan kasih sayang dan pengayoman terhadap orang lain. Adapun cara melembutkan hati adalah dengan menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah. Keadaan hati yang keras akan menyebabkan sikap membangkang terhadap perintah-perintah Allah dan rosul-Nya. Batu yang keras saja dapat dilubangi dengan tetesan air yang terus menerus, maka terus menrus pula lah kita untuk menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah supaya hati kita menjadi lembut dan penuh kasih sayang.

4.     Disehatkan

Definisi dari hati yang sehat ini ialah terbebasnya hati dari segala penyakit hati. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyehatkan hati adalah dengan cara sedekah dan dzikrul maut(mengingat kematian). Sedekah dapat menyehatkan dari penyakit hati yang namanya kikir sedangkan dzikrul maut menyahatkan hati dari penyakit sombong dan angkuh. Adapun beberapa cara lain yang sering kita dengar adalah dengan 5 hal yang terkandung dalam lirik lagu “tombo ati”.

5.      Ditajamkan

Hati haruslah diasah supaya tajam dan agar tidak tumpul. Hati yang tumpul menyebabkan tidak pekanya kita terhadap mana yang haq dan mana yang bathil. Akibatnya hati tidak lagi berfungsi sebagai mana pisau yang tumpul yang tidak dapat digunakan. Cara menajamkan hati ini adalah dengan puasa dan qiyamul lail. Dalam surat muzammil Allah mengatakan bahwa sholat malam akan menyebabkan perkataan yang berbobot, ini merupakan salah satu indikasi hati yang tajam sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan dewasa.


Ringkasan ceramah sholat tarawih di masjid baitul makmur ketintang baru oleh ustadz Turmudzi,ST pada hari ahad, 5 agustus 2012. Penulis(muchammad bayhaki)

5 hak hati yang harus kita penuhi


1.       Dibuka

Hati haruslah senantiasa di buka agar hidayah Allah bisa masuk kedalam hati kita, agar cahaya petunjuk dari Allah dapat menerobos hingga merasuk melewati relung hati kita. Hati yang tertutup menyebabkan tidak bisa menerima petunjuk dari Allah, tidak bisa menerima nasihat-nasihat yang mengantarkan kita kedalam petunjuk keselamatan. Perumpamaan hati yang tertutup adalah seperti ruangan yang pintunya tertutup dan tidak ada ventilasi sama sekali sehingga tidak ada cahaya yang bisa masuk. Pada akhirnya hati akan menjadi gelap, sedangkan kita ketahui bahwa kegelapan membawa kesesatan.

2.    Dibersihkan

Cara membersihkan hati adalah dengan memperbanyak taubat kepada Allah, memperbanyak membaca istighfar dan memohon ampun kepada Allah. Perumpamaan hati adalah sebuah cermin yang apabila terdapat sedikit noda kemudian tidak segera dibersihkan maka lama kelamaan cermin itu akan menjadi buram. Akibatnya tidak dapat digunakan untuk bercermin dengan baik. Begitulah kondisi hati yang tidak pernah dibersihkan dengan bertaubat, akibatnya kita tidak dapat berkaca pada hati kita sehingga kita sendiri tidak tahu siapa kita sebenarnya dan bagaimana kondisi kita saat ini. Apakah dalam kondisi yang “sehat” atau “sakit” secara rukhiyah.

3.     Dilembutkan

Setiap hati seorang mukmin haruslah dilembutkan, kelembutan ini mencerminkan kasih sayang dan pengayoman terhadap orang lain. Adapun cara melembutkan hati adalah dengan menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah. Keadaan hati yang keras akan menyebabkan sikap membangkang terhadap perintah-perintah Allah dan rosul-Nya. Batu yang keras saja dapat dilubangi dengan tetesan air yang terus menerus, maka terus menrus pula lah kita untuk menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah supaya hati kita menjadi lembut dan penuh kasih sayang.

4.     Disehatkan

Definisi dari hati yang sehat ini ialah terbebasnya hati dari segala penyakit hati. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyehatkan hati adalah dengan cara sedekah dan dzikrul maut(mengingat kematian). Sedekah dapat menyehatkan dari penyakit hati yang namanya kikir sedangkan dzikrul maut menyahatkan hati dari penyakit sombong dan angkuh. Adapun beberapa cara lain yang sering kita dengar adalah dengan 5 hal yang terkandung dalam lirik lagu “tombo ati”.

5.      Ditajamkan

Hati haruslah diasah supaya tajam dan agar tidak tumpul. Hati yang tumpul menyebabkan tidak pekanya kita terhadap mana yang haq dan mana yang bathil. Akibatnya hati tidak lagi berfungsi sebagai mana pisau yang tumpul yang tidak dapat digunakan. Cara menajamkan hati ini adalah dengan puasa dan qiyamul lail. Dalam surat muzammil Allah mengatakan bahwa sholat malam akan menyebabkan perkataan yang berbobot, ini merupakan salah satu indikasi hati yang tajam sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan dewasa.


Ringkasan ceramah sholat tarawih di masjid baitul makmur ketintang baru oleh ustadz Turmudzi,ST pada hari ahad, 5 agustus 2012. Penulis(muchammad bayhaki)

1 comments:

About

back to top