• Featured 1
  • Featured 2
  • Featured 3
  • Latest Posts

    Monday 22 February 2016

    selama 4 bulan kedepan, saya akan melewati hari-hari di dalam gedung diklat kader pesantren tebuireng, saya merasa bahagia sekali mendapatkan ilmu yang sangat banyak dan bertemu dengan para ulama' yang karismatik. luar biasa :D

    diklat kader pesantren tebuireng jombang

    selama 4 bulan kedepan, saya akan melewati hari-hari di dalam gedung diklat kader pesantren tebuireng, saya merasa bahagia sekali mendapatkan ilmu yang sangat banyak dan bertemu dengan para ulama' yang karismatik. luar biasa :D

    Tuesday 17 June 2014

    Tulisan curhat,,

    Yah, hanya orang2 kesepian seperti aku inilah yang menuliskan curhatannya di sebuah kertas putih yang tak bernoda. Menuliskan keluh kesah serta curahan hati hingga kertas yang tadinya putih bersih, ternodai dengan tinta hitam yang gelap dan kelam.

    Maafkan aku wahai kertas putih, tak seharusnya aku mengadu dan menodaimu. Bukan maksudku untuk mengotorimu dan memenuhimu dengan noda hitam yan tiada bermakna, akan tetapi, hanya engkaulah sahabat terbaikku yang senantiasa ada untukku, yang rela engkau ternoda dengan luapan gelisah hati ini. Beribu trimakasih kusampaikan kepada engkau yang mau menerima dan menampung segala resah dan galau di hati.

    Capek rasanya mengemban banyak amanah ini, entah apa yang kurasakan, entah kapan raga ini akan berhenti memikul beban yang begitu berat. Ketika melihat beberapa teman yang betapa mudahnya mereka mengatakan “saya tidak sanggup” kemudian mereka melepaskan amanah ini. Ingin sebenarnya kulepas amanah2 ini, tapi justru aku lebih tak sanggup jika harus melepas amanah dan melihat amanah itu tergeletak tanpa ada yang memanggulnya. Yah, tak sanggup aku melihat amanah itu jatuh kemudian hancur dan terurai karena tak ada yang menjaga dan merawatnya.

    Kadang aku sering bertanya, apa sih amanah itu? “bulshit” dengan amanah2 yang senantiasa datang dan mengacaukan agenda-agenda yang seharusnya aku bisa bersantai dan senang-senang. Gak pentinglah dengan amanah2 yang seharusnya aku bisa fokus berprestasi di akademik, ngelesi dengan income diatas 2 juta/bulan. Lalu apa sebenarnya amanah itu?? Sejauh ini, sebatas yang aku tahu, amanah itu hanya akan mengacaukan hidupku tanpa ada garansi untuk mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang. Amanah ini hanya merepotkanku saja dengan agenda-agenda yang menurutku itu tidaklah penting, kadang juga rapat, rapat, dan rapat bahkan sehari bisa rapat 4 kali, makan aja sehari maksimal 3x, kebanyakan 2x malahan.

    Barangkali itulah yang ada pada benakku saat aku menulis tulisan ini, dan mungkin inilah nasihat yang sangat tepat untuk diri saya sendiri. ^_^

    Saudaraku, barangkali ada yang sedang “sakit” dalam dirimu, sehingga engkau merasa amanh2 itu sangat berat engkau pikul. Ingat wahai saudaraku “pekerjaan(amanah) yang harus kita selesaikan lebih jauh dan lebh panjang daripada umur kita”. Saya yakin 100% engkau juga tidak akan pernah kuat jika engkau mengemban amanah itu tanpa ada pertolongan dariNya. “laa haula wa laa quwwata illabillah”  cukup kalimat ini yang membuatmuku tetap tegar dalam setiap amanah. Maka justru amanah itulah yang kemudian membantumu semakin dekat kepada Allah.

    Setiap mengalami kesulitan adukanlah kepada Allah, setiap merasa keberatan dan tak ada waktu maka adukanlah kepada Allah, setiap hari mencobalah tak melewatkan malam2mu tanpa mengadu kepada Allah atas amanah2 yang kau emban.

    Ketika kita dekat dengan Allah, maka tiadalah dunia itu menjadi kerisauan dalam hatimu, yah,, janji Allah adalah sebuah keniscayaan “katakanlah, Allah memberikan kekuasaan kepada siapa yang ia kehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang ia kehendaki..” ada lagi janji Allah “intansurulloha yansurkum”. Tolonglah Agama Allah, maka Allah akan menolongmu.

    Saudaraku, jangan engkau merasa kecil dihadapan amanah-amanah yang besar. Allah yang akan membesarkanmu dan jangan pernah engkau merasa lemah di hadapan amanah-amanh yang membutuhkan tenaga ekstra, Allah pula yang akan menguatkanmu dan membimbingmu menuju jannahNya, insyaAllah..

    Semoga menginspirasi ^_^ 

    @abuAmni

    curhat,,

    Tulisan curhat,,

    Yah, hanya orang2 kesepian seperti aku inilah yang menuliskan curhatannya di sebuah kertas putih yang tak bernoda. Menuliskan keluh kesah serta curahan hati hingga kertas yang tadinya putih bersih, ternodai dengan tinta hitam yang gelap dan kelam.

    Maafkan aku wahai kertas putih, tak seharusnya aku mengadu dan menodaimu. Bukan maksudku untuk mengotorimu dan memenuhimu dengan noda hitam yan tiada bermakna, akan tetapi, hanya engkaulah sahabat terbaikku yang senantiasa ada untukku, yang rela engkau ternoda dengan luapan gelisah hati ini. Beribu trimakasih kusampaikan kepada engkau yang mau menerima dan menampung segala resah dan galau di hati.

    Capek rasanya mengemban banyak amanah ini, entah apa yang kurasakan, entah kapan raga ini akan berhenti memikul beban yang begitu berat. Ketika melihat beberapa teman yang betapa mudahnya mereka mengatakan “saya tidak sanggup” kemudian mereka melepaskan amanah ini. Ingin sebenarnya kulepas amanah2 ini, tapi justru aku lebih tak sanggup jika harus melepas amanah dan melihat amanah itu tergeletak tanpa ada yang memanggulnya. Yah, tak sanggup aku melihat amanah itu jatuh kemudian hancur dan terurai karena tak ada yang menjaga dan merawatnya.

    Kadang aku sering bertanya, apa sih amanah itu? “bulshit” dengan amanah2 yang senantiasa datang dan mengacaukan agenda-agenda yang seharusnya aku bisa bersantai dan senang-senang. Gak pentinglah dengan amanah2 yang seharusnya aku bisa fokus berprestasi di akademik, ngelesi dengan income diatas 2 juta/bulan. Lalu apa sebenarnya amanah itu?? Sejauh ini, sebatas yang aku tahu, amanah itu hanya akan mengacaukan hidupku tanpa ada garansi untuk mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang. Amanah ini hanya merepotkanku saja dengan agenda-agenda yang menurutku itu tidaklah penting, kadang juga rapat, rapat, dan rapat bahkan sehari bisa rapat 4 kali, makan aja sehari maksimal 3x, kebanyakan 2x malahan.

    Barangkali itulah yang ada pada benakku saat aku menulis tulisan ini, dan mungkin inilah nasihat yang sangat tepat untuk diri saya sendiri. ^_^

    Saudaraku, barangkali ada yang sedang “sakit” dalam dirimu, sehingga engkau merasa amanh2 itu sangat berat engkau pikul. Ingat wahai saudaraku “pekerjaan(amanah) yang harus kita selesaikan lebih jauh dan lebh panjang daripada umur kita”. Saya yakin 100% engkau juga tidak akan pernah kuat jika engkau mengemban amanah itu tanpa ada pertolongan dariNya. “laa haula wa laa quwwata illabillah”  cukup kalimat ini yang membuatmuku tetap tegar dalam setiap amanah. Maka justru amanah itulah yang kemudian membantumu semakin dekat kepada Allah.

    Setiap mengalami kesulitan adukanlah kepada Allah, setiap merasa keberatan dan tak ada waktu maka adukanlah kepada Allah, setiap hari mencobalah tak melewatkan malam2mu tanpa mengadu kepada Allah atas amanah2 yang kau emban.

    Ketika kita dekat dengan Allah, maka tiadalah dunia itu menjadi kerisauan dalam hatimu, yah,, janji Allah adalah sebuah keniscayaan “katakanlah, Allah memberikan kekuasaan kepada siapa yang ia kehendaki dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang ia kehendaki..” ada lagi janji Allah “intansurulloha yansurkum”. Tolonglah Agama Allah, maka Allah akan menolongmu.

    Saudaraku, jangan engkau merasa kecil dihadapan amanah-amanah yang besar. Allah yang akan membesarkanmu dan jangan pernah engkau merasa lemah di hadapan amanah-amanh yang membutuhkan tenaga ekstra, Allah pula yang akan menguatkanmu dan membimbingmu menuju jannahNya, insyaAllah..

    Semoga menginspirasi ^_^ 

    @abuAmni

    Saturday 14 June 2014

    5 hak hati yang harus kita penuhi


    1.       Dibuka

    Hati haruslah senantiasa di buka agar hidayah Allah bisa masuk kedalam hati kita, agar cahaya petunjuk dari Allah dapat menerobos hingga merasuk melewati relung hati kita. Hati yang tertutup menyebabkan tidak bisa menerima petunjuk dari Allah, tidak bisa menerima nasihat-nasihat yang mengantarkan kita kedalam petunjuk keselamatan. Perumpamaan hati yang tertutup adalah seperti ruangan yang pintunya tertutup dan tidak ada ventilasi sama sekali sehingga tidak ada cahaya yang bisa masuk. Pada akhirnya hati akan menjadi gelap, sedangkan kita ketahui bahwa kegelapan membawa kesesatan.

    2.    Dibersihkan

    Cara membersihkan hati adalah dengan memperbanyak taubat kepada Allah, memperbanyak membaca istighfar dan memohon ampun kepada Allah. Perumpamaan hati adalah sebuah cermin yang apabila terdapat sedikit noda kemudian tidak segera dibersihkan maka lama kelamaan cermin itu akan menjadi buram. Akibatnya tidak dapat digunakan untuk bercermin dengan baik. Begitulah kondisi hati yang tidak pernah dibersihkan dengan bertaubat, akibatnya kita tidak dapat berkaca pada hati kita sehingga kita sendiri tidak tahu siapa kita sebenarnya dan bagaimana kondisi kita saat ini. Apakah dalam kondisi yang “sehat” atau “sakit” secara rukhiyah.

    3.     Dilembutkan

    Setiap hati seorang mukmin haruslah dilembutkan, kelembutan ini mencerminkan kasih sayang dan pengayoman terhadap orang lain. Adapun cara melembutkan hati adalah dengan menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah. Keadaan hati yang keras akan menyebabkan sikap membangkang terhadap perintah-perintah Allah dan rosul-Nya. Batu yang keras saja dapat dilubangi dengan tetesan air yang terus menerus, maka terus menrus pula lah kita untuk menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah supaya hati kita menjadi lembut dan penuh kasih sayang.

    4.     Disehatkan

    Definisi dari hati yang sehat ini ialah terbebasnya hati dari segala penyakit hati. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyehatkan hati adalah dengan cara sedekah dan dzikrul maut(mengingat kematian). Sedekah dapat menyehatkan dari penyakit hati yang namanya kikir sedangkan dzikrul maut menyahatkan hati dari penyakit sombong dan angkuh. Adapun beberapa cara lain yang sering kita dengar adalah dengan 5 hal yang terkandung dalam lirik lagu “tombo ati”.

    5.      Ditajamkan

    Hati haruslah diasah supaya tajam dan agar tidak tumpul. Hati yang tumpul menyebabkan tidak pekanya kita terhadap mana yang haq dan mana yang bathil. Akibatnya hati tidak lagi berfungsi sebagai mana pisau yang tumpul yang tidak dapat digunakan. Cara menajamkan hati ini adalah dengan puasa dan qiyamul lail. Dalam surat muzammil Allah mengatakan bahwa sholat malam akan menyebabkan perkataan yang berbobot, ini merupakan salah satu indikasi hati yang tajam sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan dewasa.


    Ringkasan ceramah sholat tarawih di masjid baitul makmur ketintang baru oleh ustadz Turmudzi,ST pada hari ahad, 5 agustus 2012. Penulis(muchammad bayhaki)

    5 hak hati yang harus kita penuhi


    1.       Dibuka

    Hati haruslah senantiasa di buka agar hidayah Allah bisa masuk kedalam hati kita, agar cahaya petunjuk dari Allah dapat menerobos hingga merasuk melewati relung hati kita. Hati yang tertutup menyebabkan tidak bisa menerima petunjuk dari Allah, tidak bisa menerima nasihat-nasihat yang mengantarkan kita kedalam petunjuk keselamatan. Perumpamaan hati yang tertutup adalah seperti ruangan yang pintunya tertutup dan tidak ada ventilasi sama sekali sehingga tidak ada cahaya yang bisa masuk. Pada akhirnya hati akan menjadi gelap, sedangkan kita ketahui bahwa kegelapan membawa kesesatan.

    2.    Dibersihkan

    Cara membersihkan hati adalah dengan memperbanyak taubat kepada Allah, memperbanyak membaca istighfar dan memohon ampun kepada Allah. Perumpamaan hati adalah sebuah cermin yang apabila terdapat sedikit noda kemudian tidak segera dibersihkan maka lama kelamaan cermin itu akan menjadi buram. Akibatnya tidak dapat digunakan untuk bercermin dengan baik. Begitulah kondisi hati yang tidak pernah dibersihkan dengan bertaubat, akibatnya kita tidak dapat berkaca pada hati kita sehingga kita sendiri tidak tahu siapa kita sebenarnya dan bagaimana kondisi kita saat ini. Apakah dalam kondisi yang “sehat” atau “sakit” secara rukhiyah.

    3.     Dilembutkan

    Setiap hati seorang mukmin haruslah dilembutkan, kelembutan ini mencerminkan kasih sayang dan pengayoman terhadap orang lain. Adapun cara melembutkan hati adalah dengan menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah. Keadaan hati yang keras akan menyebabkan sikap membangkang terhadap perintah-perintah Allah dan rosul-Nya. Batu yang keras saja dapat dilubangi dengan tetesan air yang terus menerus, maka terus menrus pula lah kita untuk menyantuni anak yatim dan menolong kaum yang lemah supaya hati kita menjadi lembut dan penuh kasih sayang.

    4.     Disehatkan

    Definisi dari hati yang sehat ini ialah terbebasnya hati dari segala penyakit hati. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyehatkan hati adalah dengan cara sedekah dan dzikrul maut(mengingat kematian). Sedekah dapat menyehatkan dari penyakit hati yang namanya kikir sedangkan dzikrul maut menyahatkan hati dari penyakit sombong dan angkuh. Adapun beberapa cara lain yang sering kita dengar adalah dengan 5 hal yang terkandung dalam lirik lagu “tombo ati”.

    5.      Ditajamkan

    Hati haruslah diasah supaya tajam dan agar tidak tumpul. Hati yang tumpul menyebabkan tidak pekanya kita terhadap mana yang haq dan mana yang bathil. Akibatnya hati tidak lagi berfungsi sebagai mana pisau yang tumpul yang tidak dapat digunakan. Cara menajamkan hati ini adalah dengan puasa dan qiyamul lail. Dalam surat muzammil Allah mengatakan bahwa sholat malam akan menyebabkan perkataan yang berbobot, ini merupakan salah satu indikasi hati yang tajam sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan dewasa.


    Ringkasan ceramah sholat tarawih di masjid baitul makmur ketintang baru oleh ustadz Turmudzi,ST pada hari ahad, 5 agustus 2012. Penulis(muchammad bayhaki)

    Wednesday 30 April 2014

    duuuhh,,,
    lagi jalan2 malah nemu tulisan kayak gini, gpp, cuman pengen share aja ^_^
    Bismillahirahmannirahim
    Hay jodohku, kali ini aku membahas tentang spesifik tentang dirimu yang aku harapkan. Jodohku, aku tidak sesempurna yang kamu harapkan. Jika tidak maafkan aku, karena inilah aku dengan segala kekuranganku dan berharap kamu sebagai pelengkap diriku dan aku berharap kau juga begitu.
    Fisik
    Jodohku, ini bukan syarat utama lho, aku tak menjadikan ini fondasi sebuah hubungan pernikahan. Pasti kalau ini aku jadikan syarat utama bakal rapuh pernikahan kita. Aku tak mengharapkanmu sosok yang tampan, aku takut dirimu banyak yang melirik dan menggodamu. Aku juga tak berharap kau berlaku keren dengan dari ujung kaki sampai rambut serba barang bermerek, bukan bukan itu Jodohku. Atau kamu sosok pria seperti Ade Rai, bukan aku bukan mencari sosok pria yang menjadi bodyguard. Aku juga tidak berharap kamu yang putih mulus seperti artis-artis korea, memang aku suka tapi aku tak suka jika dia menjadi pendampingku. Cinta ku tak di ukur dengan dengan 4 milimeter, dangkal sekali pemikiranku. Yang terdiri dermis dan epidermis dan juga terdiri dari 5 lapisan startum corneum, startum lesidum,startum granulosum, stratum  spinosum, dan startum basale  dan ketebalan ini hanya 4 milimeter hihiihihi evaluasi pas pelajaran SMA :p . Yaa begitulah, itu hanya titipanNYA. Semua akan hilang dan Alloh akan mengambilnya. Cukup sederhana saja, aku menginginkan dirimu yang sederhana saja. Cukup berpenampilan rapi dan enak di pandang dan sederhana sudah mewakili karena ganteng menurut aku sama orang lain itu beda. Jujur aku ingin kau lebih tinggi dari aku hihihi aku pendek Jodohku sekitar 155,5 cm. Dan juga jangan terlalu gemuk atau kurus karena aku sudah gendut hehehe ups ketauan, dengan berat badan 58kg. Jika memang kamu gendut atau kurus tidak masalah kok, aku akan menerimamu apa adanya, insyalloh. Ow iya, soal usia aku menginginkan seumuran atau maksimal 8 tahun di atasku.Jika di luar tersebut, aku angkat tangan karena itu kuasa Alloh, sesungguhnya Alloh itu maha membolak balikan hati hambaNYA.
    Profesi
    Hal profesi,mungkin ini agak sedikit sensitif karena pastinya berhubungan dengan uang. Maaf Jodohku, kita pasti butuh rumah, butuh uang untuk melanjutkan hidup kita, memberikan dan berbagi rezeki kepada orang sekitar dan terutama kepada orang tua kita, saudara, keponakan kita, walaupun tidak banyak setidaknya membuat mereka senang, untuk masa depan anak-anak kita mulai dari lahir sampai mereka menikah. Tapi aku tidak berharap kamu saudagar kaya raya yang mempunyai minyak di mana-mana. Pengusaha terkenal atau seorang yang bekerja hampir 24 jam. Tidak Jodohku, bukan itu. Apapun profesimu yaa yang penting halal itu sudah membuat aku tenang. Aku mau kita menitih dari bawah tanpa mengaharapkan warisan dari keluarga kita. Insyalloh, orang tuaku ridho asalkan kau menjaga kehalalan yang di makan putri satu-satunya  dan cucunya kelak. Ini juga menyangkut pertanggung jawabanmu di akhirat, aku tak ingin memberatkanmu. Aku sudah terbiasa hidup sederhana, dulu kedua orang tuaku juga menitih dari bawah, tapi buktinya alhamdulillah mereka sukses dengan kerja kerasnya dan aku salutkan adalah kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab dan tak lupa pula dengan minta sama Alloh, itulah pembelajaran hidup yang di ajarkan oleh bapak. Hahahaha memang kamu dengan karaktermu sendiri dan bapak dengan karakternya sendiri.Jika memang berat & kau tak sanggup maaf Jodohku, karena ini menyangkut keberkahan keluarga kita nanti, tidak harus. Aku yakin, kau punya cara lain.
    Karakter
    Jodohku, aku tipekal orang yang bawel dan rewel kata temen-temenku dan keras kepala. Maka dari itu jika aku berlaku demikian jangan kau bentak aku jangan kau marahi aku jika aku salah apa lagi memukulku. Tapi aku butuh kesabaranmu Jodohku. Jika aku menangis jangan kau tinggalkan, karena aku butuh pelukanmu, aku butuh nasehatmu untuk menenangkan hati ini. Karena aku bukan sosok yang selalu benar, maka dari itu aku butuh kamu yang selalu menenangkan diri ini. Tapi aku adalah juga sosok yang penurut kok, dan maaf aku orangnya jujur adalah di atas segalanya, karena itu adalah yang di ajarkan oleh bapak, tapi aku tidak 100% serba jujur, ada waktu yang mendesak yang mengahruskan aku berbohong. Jodohku aku sosok auditory yeps aku sosok pendengar yang baik. Aku suka mendengarkan dan siap menjadi pendengarmu, jika kau ada masalah terbukalah denganku, karena aku istrimu, bebanmu adalah bebanku. Aku bukan sosok romantis, tapi kau pasti punya kan sosok karakter sedikit romantis juga sifat kebapakan dan penyayang terhadap anak-anak itu melekat padamukan. Jodohku, aku sangat sayang kepada orang tua&keluargaku. Aku ingin kau mengahargainya dan menyayanginya seperti kau lakukan kepadaku. Aku pula akan menghargai&menyayangi keluargamu terutama ibumu. Karena keluargamu juga keluargaku juga nantinya. Bukan begitu Jodohku? Bantu aku mengenal keluargamu, agar aku utuh mengenal dari lingkungan pertama yang membesarkan dirimu dan membentuk kepribadianmu seperti ini. Jodohku aku adalah sosok yang pendiam, maka dari itu aku ingin kau selalu membuat suasana menjadi hidup minimal kau sering mengajak aku berbicara dan aku begini suka dengan humor lho :D. Jodohku, aku suka dengan kehidupan sosial dan pastinya aku banyak berinteraksi dengan orang-orang banyak, ku harap kau mengerti, insyalloh aku bisa menjaga diriku, supaya pertanggung jawabanmu di akhirat tidak berat. 1 lagi aku butuh sosok yang pengertian dan seorang yang peka. Mungkin ini sifatku sudah terlatih karena aku terbiasa akan kehidupan sosial yang peka, tulus, sabar, ikhlas aku berharap kau mengimbanginya. Aku tak suka dengan pria yang cuek dan tak suka dengan pria yang tebar pesona dan tak mau menolong karena SARA.Aku ingin kau bisa memposisikan itu dengan porsi yang tepat. 
    Jodohku, itulah proposalku, semua itu bukan syarat yang mutlak dan harus. Asal itu nyaman untukmu dan untukku, jika ada yang mengganjal yuk kita sharingkan bersama-sama dan mencari jalan keluarnya. Karena inget Alloh maha membolak balikan hati ini, kita tidak tau mana yang akan membuat titik nyaman kita. Aku ini berproses dan berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu, begitu pula kamu kan ? Berusaha mengenali diri dan kamu untuk menjadikan diriku puzzle kehidupanmu dan sebaliknya. Kesempurnaan yang hakiki milik Alloh, Dan aku tidak mengharapkan kamu sempurna , tapi insyalloh aku menerimamu dengan sempurna dengan izinNYA.Semoga kau terpilih untukku dan aku terpilih untukmu.
    aaamiiin….
    By: Tya
      RABU, 26 MARaET 2014

    nemu proposal ^_^

    duuuhh,,,
    lagi jalan2 malah nemu tulisan kayak gini, gpp, cuman pengen share aja ^_^
    Bismillahirahmannirahim
    Hay jodohku, kali ini aku membahas tentang spesifik tentang dirimu yang aku harapkan. Jodohku, aku tidak sesempurna yang kamu harapkan. Jika tidak maafkan aku, karena inilah aku dengan segala kekuranganku dan berharap kamu sebagai pelengkap diriku dan aku berharap kau juga begitu.
    Fisik
    Jodohku, ini bukan syarat utama lho, aku tak menjadikan ini fondasi sebuah hubungan pernikahan. Pasti kalau ini aku jadikan syarat utama bakal rapuh pernikahan kita. Aku tak mengharapkanmu sosok yang tampan, aku takut dirimu banyak yang melirik dan menggodamu. Aku juga tak berharap kau berlaku keren dengan dari ujung kaki sampai rambut serba barang bermerek, bukan bukan itu Jodohku. Atau kamu sosok pria seperti Ade Rai, bukan aku bukan mencari sosok pria yang menjadi bodyguard. Aku juga tidak berharap kamu yang putih mulus seperti artis-artis korea, memang aku suka tapi aku tak suka jika dia menjadi pendampingku. Cinta ku tak di ukur dengan dengan 4 milimeter, dangkal sekali pemikiranku. Yang terdiri dermis dan epidermis dan juga terdiri dari 5 lapisan startum corneum, startum lesidum,startum granulosum, stratum  spinosum, dan startum basale  dan ketebalan ini hanya 4 milimeter hihiihihi evaluasi pas pelajaran SMA :p . Yaa begitulah, itu hanya titipanNYA. Semua akan hilang dan Alloh akan mengambilnya. Cukup sederhana saja, aku menginginkan dirimu yang sederhana saja. Cukup berpenampilan rapi dan enak di pandang dan sederhana sudah mewakili karena ganteng menurut aku sama orang lain itu beda. Jujur aku ingin kau lebih tinggi dari aku hihihi aku pendek Jodohku sekitar 155,5 cm. Dan juga jangan terlalu gemuk atau kurus karena aku sudah gendut hehehe ups ketauan, dengan berat badan 58kg. Jika memang kamu gendut atau kurus tidak masalah kok, aku akan menerimamu apa adanya, insyalloh. Ow iya, soal usia aku menginginkan seumuran atau maksimal 8 tahun di atasku.Jika di luar tersebut, aku angkat tangan karena itu kuasa Alloh, sesungguhnya Alloh itu maha membolak balikan hati hambaNYA.
    Profesi
    Hal profesi,mungkin ini agak sedikit sensitif karena pastinya berhubungan dengan uang. Maaf Jodohku, kita pasti butuh rumah, butuh uang untuk melanjutkan hidup kita, memberikan dan berbagi rezeki kepada orang sekitar dan terutama kepada orang tua kita, saudara, keponakan kita, walaupun tidak banyak setidaknya membuat mereka senang, untuk masa depan anak-anak kita mulai dari lahir sampai mereka menikah. Tapi aku tidak berharap kamu saudagar kaya raya yang mempunyai minyak di mana-mana. Pengusaha terkenal atau seorang yang bekerja hampir 24 jam. Tidak Jodohku, bukan itu. Apapun profesimu yaa yang penting halal itu sudah membuat aku tenang. Aku mau kita menitih dari bawah tanpa mengaharapkan warisan dari keluarga kita. Insyalloh, orang tuaku ridho asalkan kau menjaga kehalalan yang di makan putri satu-satunya  dan cucunya kelak. Ini juga menyangkut pertanggung jawabanmu di akhirat, aku tak ingin memberatkanmu. Aku sudah terbiasa hidup sederhana, dulu kedua orang tuaku juga menitih dari bawah, tapi buktinya alhamdulillah mereka sukses dengan kerja kerasnya dan aku salutkan adalah kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab dan tak lupa pula dengan minta sama Alloh, itulah pembelajaran hidup yang di ajarkan oleh bapak. Hahahaha memang kamu dengan karaktermu sendiri dan bapak dengan karakternya sendiri.Jika memang berat & kau tak sanggup maaf Jodohku, karena ini menyangkut keberkahan keluarga kita nanti, tidak harus. Aku yakin, kau punya cara lain.
    Karakter
    Jodohku, aku tipekal orang yang bawel dan rewel kata temen-temenku dan keras kepala. Maka dari itu jika aku berlaku demikian jangan kau bentak aku jangan kau marahi aku jika aku salah apa lagi memukulku. Tapi aku butuh kesabaranmu Jodohku. Jika aku menangis jangan kau tinggalkan, karena aku butuh pelukanmu, aku butuh nasehatmu untuk menenangkan hati ini. Karena aku bukan sosok yang selalu benar, maka dari itu aku butuh kamu yang selalu menenangkan diri ini. Tapi aku adalah juga sosok yang penurut kok, dan maaf aku orangnya jujur adalah di atas segalanya, karena itu adalah yang di ajarkan oleh bapak, tapi aku tidak 100% serba jujur, ada waktu yang mendesak yang mengahruskan aku berbohong. Jodohku aku sosok auditory yeps aku sosok pendengar yang baik. Aku suka mendengarkan dan siap menjadi pendengarmu, jika kau ada masalah terbukalah denganku, karena aku istrimu, bebanmu adalah bebanku. Aku bukan sosok romantis, tapi kau pasti punya kan sosok karakter sedikit romantis juga sifat kebapakan dan penyayang terhadap anak-anak itu melekat padamukan. Jodohku, aku sangat sayang kepada orang tua&keluargaku. Aku ingin kau mengahargainya dan menyayanginya seperti kau lakukan kepadaku. Aku pula akan menghargai&menyayangi keluargamu terutama ibumu. Karena keluargamu juga keluargaku juga nantinya. Bukan begitu Jodohku? Bantu aku mengenal keluargamu, agar aku utuh mengenal dari lingkungan pertama yang membesarkan dirimu dan membentuk kepribadianmu seperti ini. Jodohku aku adalah sosok yang pendiam, maka dari itu aku ingin kau selalu membuat suasana menjadi hidup minimal kau sering mengajak aku berbicara dan aku begini suka dengan humor lho :D. Jodohku, aku suka dengan kehidupan sosial dan pastinya aku banyak berinteraksi dengan orang-orang banyak, ku harap kau mengerti, insyalloh aku bisa menjaga diriku, supaya pertanggung jawabanmu di akhirat tidak berat. 1 lagi aku butuh sosok yang pengertian dan seorang yang peka. Mungkin ini sifatku sudah terlatih karena aku terbiasa akan kehidupan sosial yang peka, tulus, sabar, ikhlas aku berharap kau mengimbanginya. Aku tak suka dengan pria yang cuek dan tak suka dengan pria yang tebar pesona dan tak mau menolong karena SARA.Aku ingin kau bisa memposisikan itu dengan porsi yang tepat. 
    Jodohku, itulah proposalku, semua itu bukan syarat yang mutlak dan harus. Asal itu nyaman untukmu dan untukku, jika ada yang mengganjal yuk kita sharingkan bersama-sama dan mencari jalan keluarnya. Karena inget Alloh maha membolak balikan hati ini, kita tidak tau mana yang akan membuat titik nyaman kita. Aku ini berproses dan berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu, begitu pula kamu kan ? Berusaha mengenali diri dan kamu untuk menjadikan diriku puzzle kehidupanmu dan sebaliknya. Kesempurnaan yang hakiki milik Alloh, Dan aku tidak mengharapkan kamu sempurna , tapi insyalloh aku menerimamu dengan sempurna dengan izinNYA.Semoga kau terpilih untukku dan aku terpilih untukmu.
    aaamiiin….
    By: Tya
      RABU, 26 MARaET 2014

    Thursday 26 December 2013

    Hari ini, perjalan pulang menuju surabaya. Harusnya sih pulang hari kamis kemaren, cuman eman-eman sob kalau harus langsung pulang. Mumpung di jakarta, di puasin dah jalan-jalannya sambil silaturahim ke kosnya temen di UI. Setelah 4 hari di rumah aspirasi MITI(Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia), banyak banget ilmu yang gua peroleh tentang bisnis “ternyata bisnis itu memang butuh perencanaan yang matang plus learning by doing”.

    Gak banyak yang bisa gua ceritain tentang Research Community and Development Center(RCDC) dibawah naungan MIC(MITI Inovation Center) ini. Jujur  dari RCDC surabaya sebagai saya koordinator utamanya, kurang matang dalam perencanaan bisnisnya, tapi MITI berbaik hati memberikan kesempatan kepada kami untuk tetap mendapatkan hibah dengan syarat yang cukup ketat, “Trimakasih MITI, trimakasih mbak ummy (akhwat  fenomenal”kata akh dito” :D ), mbk atta, mbk nuri, mbk intan(akhwat dalam konfirmasi”kata akh dito juga” :D ), mbk rizka dkk, dan trimakasih yang sebanyak-banyaknya buat sensei (pak edi sukur “ciyus”) dan pak dimas yang ngasih ilmu banyak banget”

    insyaAllah ini menjadi bekal bagi surabaya untuk menunaikan amanah yang telah dipercayakan kepada kami. Pengalaman 4 hari di rumah aspirasi MITI bertemu dengan tim RCDC solo (akh dito(super gokil) dan mbk woro), tim RCDC gorontalo (akh zulkifli (ketua kelas hari pertama), akh fadli dan ukh attin(bukan nama masjid ya?hehe..) dan tim RCDC aceh (akh qadry (ketua kelas hari kedua), akh yuli (imam tetap) dan akh ikhsan) dan terakhir tim RCDC Surabaya (partner gua duet duo riris (ukh riris dan mbak riris) menyenangkan sekali bisa kenal sama antm semua ^_^

    trimakasih juga buat bang leva yang bersedia nampung gua di kosnya, dan menjadi “guide” untuk keliling UI(universitas Indonesia) smoga sukses selalu bang ^_^

    kali ini gua sedikit mau ceritain perjalanan gua balik kesurabaya sekaligus berbagi motivasi dan alasan kenapa kita harus menjadi pemuda yang luar biasa,,

    cekidot ^_^
    tepat pukul 15.00 gua nyampek di stasiun pasar senen,  karena masih belum boleh masuk ke tempat tunggu penumpang, akhirnya gua singgah dulu ke musholla sambil duduk santai. Sejenak gua lihat kesekeliling dan mendapati ada seorang ikhwan yang sedang tilawah, “subhanalloh,,rajin banget nih anak, gue gak boleh kalah, harus fastabiqul khoirot nih” ^_^

    tak lama, panggilan untuk penumpang kreta api Gumarang (kreta yang gua naikin) mengagetkanku sehingga gua harus bergegas untuk masuk kedalam stasiun. “so far, so good” gak ada kendala apapun sampai gua duduk dan kretapun melaju menuju surabaya lewat jalur utara.

     Setelah saratus meter kreta melaju, masyaAllah,, gua melihat pemandangan yang sungguh luar biasa, deretan rumah kumuh dengan sampah berserakan dan orang-orang yang tertidur lemas layaknya orang sakit menghiasi pemandangan disepanjang bantaran rel kreta api. Inilah gambaran “real” masyarakat kita. Tidak hanya sebatas pemandangan itu, anak-anak kecil juga berlarian tanpa busana dan kulit yang hitam kusam. Sungguh masyarakat “marginal” yang sedang menanti kita, sadarlah sobat mereka sedang menanti kita, kitalah generasi pembangun peradaban, kitalah generasi yang akan menggantikan pemimpin-pemimpin saat ini. Dan kitalah yang sedang di nanti oleh mereka. Tanam dalam-dalam pada diri kita masing-masing, bahwa kitalah yang sedang dinanti oleh mereka, sehingga menjadi motivasi besar diri kita untuk tidak berfoya-foya dan terus berkarya dan berkontribusi membangun peradaban indonesia yang madani ^_^

    Sobat,, kapasitas menjadi kunci utama yang hanya bisa didapatkan dengan kepekaan, kesadaran dan kerja keras untuk selalu belajar, belajar dan belajar serta berkarya dan berkontribusi dengan aksi nyata.
    Tak lama setelah meninggalkan deretan masyarakat “marginal”, pemandangan yang muncul adalah deretan sawah yang terhampar luas, luaaaasss sekali,,bukankah ini sebuah kekayaan? Potensi yang besar dengan negara tropis dan tanah subur yang menghampar berjuta-juta hektar. Seperti kata akh dito “kekayaan kita, berada dibawah kaki kita sendiri” namun gua rasa tak hanya itu saja yang harus dikatakan, kekayaan itu takakan pernah kita dapati sebelum kita sadar dan memiliki kapasitas dalam pengolahan sumberdaya alam yang memang sangat berlimpah.

    Maka kembali dalam tulisan ini, gua ngajak kepada sobat-sobat semua “ayo tingkatkan kapasitas kita” sadarlah sobat, bahwa kitalah yang sedang di nanti oleh bangsa ini, generasi pembangun peradaban dan generasi pembaharu yang memiliki kesadaran dan “capability”, perjuangan takkan pernah berakhir dan takkan pernah henti..

    Salam hangat sukses selalu sobat ^_^

    Research Community and Development Center (RCDC) ankatan II

    catatan RCDC

    Hari ini, perjalan pulang menuju surabaya. Harusnya sih pulang hari kamis kemaren, cuman eman-eman sob kalau harus langsung pulang. Mumpung di jakarta, di puasin dah jalan-jalannya sambil silaturahim ke kosnya temen di UI. Setelah 4 hari di rumah aspirasi MITI(Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia), banyak banget ilmu yang gua peroleh tentang bisnis “ternyata bisnis itu memang butuh perencanaan yang matang plus learning by doing”.

    Gak banyak yang bisa gua ceritain tentang Research Community and Development Center(RCDC) dibawah naungan MIC(MITI Inovation Center) ini. Jujur  dari RCDC surabaya sebagai saya koordinator utamanya, kurang matang dalam perencanaan bisnisnya, tapi MITI berbaik hati memberikan kesempatan kepada kami untuk tetap mendapatkan hibah dengan syarat yang cukup ketat, “Trimakasih MITI, trimakasih mbak ummy (akhwat  fenomenal”kata akh dito” :D ), mbk atta, mbk nuri, mbk intan(akhwat dalam konfirmasi”kata akh dito juga” :D ), mbk rizka dkk, dan trimakasih yang sebanyak-banyaknya buat sensei (pak edi sukur “ciyus”) dan pak dimas yang ngasih ilmu banyak banget”

    insyaAllah ini menjadi bekal bagi surabaya untuk menunaikan amanah yang telah dipercayakan kepada kami. Pengalaman 4 hari di rumah aspirasi MITI bertemu dengan tim RCDC solo (akh dito(super gokil) dan mbk woro), tim RCDC gorontalo (akh zulkifli (ketua kelas hari pertama), akh fadli dan ukh attin(bukan nama masjid ya?hehe..) dan tim RCDC aceh (akh qadry (ketua kelas hari kedua), akh yuli (imam tetap) dan akh ikhsan) dan terakhir tim RCDC Surabaya (partner gua duet duo riris (ukh riris dan mbak riris) menyenangkan sekali bisa kenal sama antm semua ^_^

    trimakasih juga buat bang leva yang bersedia nampung gua di kosnya, dan menjadi “guide” untuk keliling UI(universitas Indonesia) smoga sukses selalu bang ^_^

    kali ini gua sedikit mau ceritain perjalanan gua balik kesurabaya sekaligus berbagi motivasi dan alasan kenapa kita harus menjadi pemuda yang luar biasa,,

    cekidot ^_^
    tepat pukul 15.00 gua nyampek di stasiun pasar senen,  karena masih belum boleh masuk ke tempat tunggu penumpang, akhirnya gua singgah dulu ke musholla sambil duduk santai. Sejenak gua lihat kesekeliling dan mendapati ada seorang ikhwan yang sedang tilawah, “subhanalloh,,rajin banget nih anak, gue gak boleh kalah, harus fastabiqul khoirot nih” ^_^

    tak lama, panggilan untuk penumpang kreta api Gumarang (kreta yang gua naikin) mengagetkanku sehingga gua harus bergegas untuk masuk kedalam stasiun. “so far, so good” gak ada kendala apapun sampai gua duduk dan kretapun melaju menuju surabaya lewat jalur utara.

     Setelah saratus meter kreta melaju, masyaAllah,, gua melihat pemandangan yang sungguh luar biasa, deretan rumah kumuh dengan sampah berserakan dan orang-orang yang tertidur lemas layaknya orang sakit menghiasi pemandangan disepanjang bantaran rel kreta api. Inilah gambaran “real” masyarakat kita. Tidak hanya sebatas pemandangan itu, anak-anak kecil juga berlarian tanpa busana dan kulit yang hitam kusam. Sungguh masyarakat “marginal” yang sedang menanti kita, sadarlah sobat mereka sedang menanti kita, kitalah generasi pembangun peradaban, kitalah generasi yang akan menggantikan pemimpin-pemimpin saat ini. Dan kitalah yang sedang di nanti oleh mereka. Tanam dalam-dalam pada diri kita masing-masing, bahwa kitalah yang sedang dinanti oleh mereka, sehingga menjadi motivasi besar diri kita untuk tidak berfoya-foya dan terus berkarya dan berkontribusi membangun peradaban indonesia yang madani ^_^

    Sobat,, kapasitas menjadi kunci utama yang hanya bisa didapatkan dengan kepekaan, kesadaran dan kerja keras untuk selalu belajar, belajar dan belajar serta berkarya dan berkontribusi dengan aksi nyata.
    Tak lama setelah meninggalkan deretan masyarakat “marginal”, pemandangan yang muncul adalah deretan sawah yang terhampar luas, luaaaasss sekali,,bukankah ini sebuah kekayaan? Potensi yang besar dengan negara tropis dan tanah subur yang menghampar berjuta-juta hektar. Seperti kata akh dito “kekayaan kita, berada dibawah kaki kita sendiri” namun gua rasa tak hanya itu saja yang harus dikatakan, kekayaan itu takakan pernah kita dapati sebelum kita sadar dan memiliki kapasitas dalam pengolahan sumberdaya alam yang memang sangat berlimpah.

    Maka kembali dalam tulisan ini, gua ngajak kepada sobat-sobat semua “ayo tingkatkan kapasitas kita” sadarlah sobat, bahwa kitalah yang sedang di nanti oleh bangsa ini, generasi pembangun peradaban dan generasi pembaharu yang memiliki kesadaran dan “capability”, perjuangan takkan pernah berakhir dan takkan pernah henti..

    Salam hangat sukses selalu sobat ^_^

    Research Community and Development Center (RCDC) ankatan II

    Friday 20 December 2013


    Pengalaman ini aku tuliskan dalam sebuah catatan singkat yang sangat sedikit sekali menggambarkan tentang serunya mendaki gunung di mahameru, pendakian yang satu ini memang memiliki banyak kesan yang mengagumkan, pun banyak kesan menyakitkan yang merintangi di setiap perjalanku menaklukan puncak mahameru.

    Oke deh, kita mulai ceritanya,,,,

    Kala itu, seperti biasa dalam sebuah halaqoh, sang MR berbincang-bincang kepada kami seusai menyampaikan materi. Perbincangan itu berlangsung sangat seru, terkadang kami membicarakan tentang visi hidup, rencana-rencana dan agenda keseharian, amalan yaumiyah, sampai pada ujung-ujungnya pasti mbahas masalah pernikahan. (hadehhhh... ^_^), tiba-tiba sang MR bertanya kepadaku “akhi, Pekan depan rencana mau kemana?”  seperti biasa aku selalu menjawab dengan jujur mengenai agenda-agenda yang telah aku susun dalam satu bulan “rencanya ane mau ke semeru ustad, biasah,,,ndaki gunung sama temen-temen, tapi kurang tau juga ustad, ane denger-denger pendakiannya di batalkan karena prioritas agenda yang lain” sang MR kemudian berkata “wah, tepat sekali akh, ini mau ada mukhoyam, capeknya hampir sama kayak mendaki gunung, insyaAllah pekan depan, nanti kalo ada perubahan ane kabari lagi”. “wah, kyaknya seru nih kalo ikut mukhoyam, njeh ustad, siap insyaAllah” jawabku dengan singkat sekaligus mengakhiri halaqoh kami pekan itu.

    *****

    Keesokan harinya, ketika aku sedang duduk-duduk di serambi SO(sekretariat ORMAWA), aku bertemu dengan salah satu anggota pendakian yang telah kami rencanakan, namanya mas azhar. “mas? Katanya pendakian di batalkan, itu infonya bener ta?” tanyaku kepada mas azhar yang tiba-tiba lewat di hadapanku. “loh iya ta akh? Aku sebenere ya ada acara di lamongan, kalo g jadi ya wis gak papa, aku tak ke lamongan aja kalo gitu” jawab mas azhar yang malah bikin aku tambah bingung. “loh piye to mas? Antm kok malah g tau? Wes tak tanya ke mas hari (ketua pendakian bekerja sebagai manager YDSF surabaya)ae kalo gitu” jawabku mengakhiri perbincangan kala itu.

    Malam harinya, aku langsung ke kosannya mas hari dan beliau cerita banyak sekali. Begini ceritanya “antum dan yang lainnya itu akh, sudah ane talangi untuk pembayaran transportasi di semeru, udah tak daftarkan untuk pendakian, tapi tiba-tiba kok banyak yang mengundurkan diri,  kayaknya ane rugi banyak ini, wong arek-arek ora sido melu kabeh” cerita mas hari kepadaku. “oalah, wes ditalangi to mas? Lha tapi ane di suruh ikut mukhoyam e mas sama MR?” tanyaku kepada mas hari. “yawis akh, tafadhol antm ae, pokoknya ane tetep budhal nang semeru” jawab mas hari dengan singkat. “wah, berat iki mas, yawis tak pikir-pikir dulu mas” jawabku sambil meringis dan bergegas pamit karena waktu sudah menunjukkan pkul 22.00 wib.

    Malam itu membuatku bimbang tak karuan, aku ingin merasakan serunya menaklukan mahameru, puncak tertinggi di jawa dengan ketinggian 3676 MDPL tapi aku juga ingin merasakan mukhoyam dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki militansi dan ghiroh yang tinggi dalam perjuangan ini, meningkatkan kualitas iman melalui penempaan diri menjadi lebih kuat baik secara fisik maupun secara rukhiyah.

     Disaat hatiku menjadi andilau (antara delima dan galau) aku sms sang MR “assalamu’alaykum ustad, ane bingung mau ikut mukhoyam ato mendaki di semeru? Menurut ustad gimana?” tanyaku melalui pesan singkat yang aku kirimkan ke beliau. Tak lama kemudian hapeku bergetar dan dengan bergegas aku mebuka pesan di hapeku berharap ustad membolehkan aku ikut ke semeru, namun sms beliau berisi seperti ini “wa’alaykumsalam, tafadhol antm akh, jika bingung, antm istikhoroh aja malam ini”. “walah,,,malah di suruh istikhoroh,,kayak mau nikah aja pake istikhoroh segala, hehehehe” gumamku dalam hati yng saat itu sedang tak karuan. Lalu dengan sopan aku menjawab “njeh ustad, insyaAllah”.

    Malam itu juga, ketika aku terjaga, kulakukan istikhoroh sesuai instruksi dari MR, dan ternyata hampir imposible bisa mendapatkan hasil istikoroh dalam satu malam. Hanya orang-orang yang amat dekat dengan Allah lah yang kemungkinan bisa dapat hasil istikhoroh dalam satu mlam, sedangkan aku, wah,,,,kayaknya harus lebih sering mendekatkan diri dengan sang khaliq  nih,,, masih jauh,, ^_^

    ***** 

    Karena tak tau harus bagaimana lagi, aku kemudian memutuskan untuk menimbang kedua urusan itu menggunakan fiqih proiritas, yah yang pasti dengan kaidah-kaidah yang masih sedikit aku hafal salah satunya adalah “laa dhororo wa laa dhirooro” kaidah ini sangat singkat tapi memiliki makna yang cukup berat dalam fiqih prioritas “jangan memudhorotkan dan jangan dimudhorotkan” kaidah ini lebih cenderung kepada masalah muamalah, kaidah inilah yang membuatku berpikir untuk pergi kesemeru saja, karena aku tak ingin memudhorotkan mas hari yang bisa rugi banyak gara-gara nalangi temen-temen. Kaidah lain yang membuatku berat dengan mukhoyam adalah “kemaslahatan yang umum lebih di utamakan dari pada kemaslahatan yang khusus” (bhasa arabnya kepanjangan, ^_^). Kemaslahatan yang akan di dapat akan lebih banyak jika aku ikut mukhoyam daripada ikut ke semeru.

    Kala itu hatiku begitu bimbang, dunia serasa sempit bahkan pakainku serasa menyusut dan membuat tubuh ini merasa gerah dengan segala pertimbangan yang benar-benar memusingkan. Untunglah adzan dhuhur siang itu berkumandang memecah kepenatanku dan memanggilku untuk segera “laporan” kepada sang kholiq. Aku mulai mengambil air wudhu dan begegas menuju shaf pertama karena itulah saf terbaik bagi seorang ikhwan, sedangkan seorang akhwat, shaf terbaik adalah yang paling belakang. Air wudhu yang masih membasahi jenggotku terasa dingin dan segar kala tertiup oleh aingin, sholat dhuhur pun telah ku tunaikan plus sholat rawatibnya. Subhanalloh, tiba-tiba aku teringat sebuah kaidah singkat yang berbunyi “daf’ul dhorori awla minjalbi naf’i” artinya “menolak mudharat lebih utama daripada meraih manfaat” akhirnya dengan sangat mantab aku memutuskan untuk ikut ke semeru saja. Luar biasanya, sore hari kemudian aku menerima sms dari MR bahwa mukhoyam di tunda, waaahhh, betapa senangnya aku mendengar berita itu, sehingga pilihanku untuk ikut ke semeru semakin mantab.

    Malam ini aku harus segera berkemas dan bersiap-siap untuk menyiapkan segala apapun yang di perlukan dalam sebuah pendakaian karena besok pagi-pagi jam 6 aku sudah harus berangkat untuk ke semeru. Sungguh luar biasa, dalam waktu tidak sampai 1 hari aku harus menyiapkan segala kebutuhanku yang aku tak punya, dengan tergopoh-gopoh aku mencari peralatan pendakian termasuk tas carier, sleeping bag, matras, head lamp, jas hujan dan perbekalan pribadi.

    Huaaaa,,, betapa capeknya tubuh ini setelah keliaran nyari tempat persewaan sleeping bag dan dome(tenda pendakian), malam itu hampir semua keperluan sudah ku siapkan tinggal menanti terbitnya matahari sebagai pertanda untuk segera menuju bungurasih untuk bertemu dengan team pendakian dari alumni stan jakarta.

    *****

    Setelah perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya kami sampai pada tempat regristrasi ulang pendakian yakni di tumpang, Malang. Begitu turun aku langsung kaget ketika melihat ada beberapa akhwat memakai rok dan berkerudung lebar memanggul tas carier yang begitu besar “buset dah, nih akhwat mau ndaki gunung? Luar biasa!!” gumamku dalam hati yang terheran-heran karena baru kali itu aku melihat akhwat ndaki gunung. Memang sih, event kali ini adalah sebuah jambore yang diikuti oleh sekitar dua ribu pendaki dari seluruh indonesia, bahkan sampai mancanegara.

    Selesai menaruh tas, aku langsung bergegas mencari masjid untuk menunaikan sholat dhuhur. Karena  kondisi kami sedang safar, maka aku niatkan untuk menjamak sekalian dengan sholat ashar karena kemungkinan besar akan sangat sulit mncari tempat sholat ashar atau bahkan mungkin masih dalam perjalanan ketka menuju ranu pane (base camp/ start awal pendakian). Seusai sholat, kami langsung bergegas menuju sebuah rumah warga sebagai tempat beristirahat sekaligus menanti datangnya truk yang akan mengangkut kami menuju ranu pane.

    Di rumah itu, kami bertemu dengan rombongan dari jogja dan disana pula kami saling beramah tamah, berkenalan dengan rombongan dari jakarta(alumni stan) dan berkenalan dengan rombongan dari jogja (temennya mas hari). Di rumah itu aku di buat kaget lagi, “haaaaa, ternyata di rombongan jakarta yang berangkat satu bis dari surabaya tadi ada akhwatnya juga to?” tanyaku dalam hati ketika tak sengaja melihat si akhwat lewat di depanku. Memang setahuku tadi itu ada beberapa cewek di belakang ketika di dalam bis tapi aku g tau kalo ada akhwatnya juga.

    Hemmm, mungkin pembaca bingung dengan ungkapanku di atas. Memang secara makna harfiah cwek maupun akhwat itu sama saja dan tidak ada bedanya. Tapi Bagiku cwek dan akhwat itu berbeda. Kalau cwek itu seperti wanita pada umumnya, memakai celana, kadang pake jilbab kadang tidak, kaosnya pun juga gak lebar-lebar amat. Nah, kalo akhwat itu, selalu pake jilbab dan selalu lebar, mamakai rok atau gamis, dan memakai kaos kaki. Pada intinya seorang akhwat itu selalu menutup auratnya dengan sempurna dan tidak hanya itu, akhwat itu juga selalu bisa menjaga hubungannya dengan laki-laki atau ikhwan yang bukan mahramnya. Mereka terpelihara bagaikan mutiara yang tersimpan dalam cangkang yang amat kokoh. Loh....loh,...., kenapa malah jadi ngomongin ini???hadeeeehhhh ^_^

    Lanjut aja deh ceritanya,,,

    Tak lama kemudian, truk yang bertugas mengangkut kami menuju ranu pane datang dan parkir di depan rumah tempat istirahat kami. Kami pun segera bergegas menaikkan tas-tas kami dan menuju ranu pane. “subhanallooh....” perjalanan yang cukup menegangkan, melewati jalan terjal dan bergelombang , seakan-akan mengocok kami yang ada dalam truk sampai mual-mual dan terdapat beberapa burung yang mengitari kepala kami (red: pusing).

     Sesampai di ranu pane, kami langsung mendirikan tenda untuk bermalam dan beristirahat untuk menyimpan energi pada pendakian yang akan kami lakukan esok pagi. Tapi tak lupa sebelum tidur, aku mencari musholla dulu untuk menunaikan kewajibanku mendirikan sholat maghrib sekaligus sholat isya’ karena tadi masih dalam perjalanan. Seusai sholat, aku bergegas masuk kedalam tenda untuk persiapan menuju alam mimpi, tak lupa sebelum aku benar-benar tak sadarkan diri (tertidur), aku sempatkan tilawah beberapa lembar karena seharian tadi aku masih sangat sedikit tilawahnya. Lumayan lah, meskipun seharian tadi gak bisa satu juz, tapi paling tidak juga gak sedikit-sedikit amat tilawahnya.

    Seusai tilawah, lega rasanya hati ini, begitu tenang dan damai. Pendakian esok hari pasti sangat berat dan melelahkan, jika tidak aku niatkan untuk hal-hal yang baik, maka sia-sia kelelahanku dalam pendakian ini, gak dapat apa-apa dong aku kecuali lelah dan capek? Hemmm, teringat lagi sebuah kaidah fiqih “al umuru bimaqosidiha” “segala urusan itu tergantung maksudnya” kaidah ini hampir sama dengan sebuah hadist nabi “innamal a’malu binniyat” “sesungguhnya amal itu tergantung niatnya” atau kaidah-kaidah lain yang mengatakan bahwa “tidak ada pahala kecuali dengan niat dan tidak ada dosa kecuali dengan niat pula”

    *****

    Akhirnya, malam itu aku tertidur pulas dan keesokan harinya aku bangun dengan kondisi yang prima. Tak lupa segera kutunaikan sholat shubuh dan sedikit tilawah. Hemm, pagi yang sungguh mempesona di ranu pane, keindahan alamnya belum pernah ku temukan dalam gambar-gambar manapun, secanggih apapun kemeranya tak lebih canggih dari sebuah bola mata ciptaan Allah yang maha sempurna “subhanallah..”. udara sejuk pagi itu mengingatkanku kepada pendakian-pendakian yang telah ku lakukan sebelumnya, yah begitulah udara di daerah pegunungan, begitu sejuk dan segar.

     Kicau burung mulai terdengar dengan merdunya, suara gesekan pohon mulai meramaikan nyanyian alam yang bertasbih menyembah kepadaNya. Setitik embun, masih enggan jatuh dalam dekapan daun-daun cemara. Kabut cinta di atas danau, menari dengan indah membentuk kalimat-kalimat sang pencipta. Sang mentari pun masih malu-malu menampakkan cahayanya. Puncak mahameru yang tetap tegar dalam diamnya mulai tampak gagah perkasa meski sedikit tetutupi oleh rimbun hutan cemara. Bahkan kalimat-kalimat ini pun tak akan mampu melukiskan keindahan alam ranu pane pagi itu. “subhanallah....”


    Bersambung dulu deh.... ^_^ 

    Catatanku di mahameru ^_^


    Pengalaman ini aku tuliskan dalam sebuah catatan singkat yang sangat sedikit sekali menggambarkan tentang serunya mendaki gunung di mahameru, pendakian yang satu ini memang memiliki banyak kesan yang mengagumkan, pun banyak kesan menyakitkan yang merintangi di setiap perjalanku menaklukan puncak mahameru.

    Oke deh, kita mulai ceritanya,,,,

    Kala itu, seperti biasa dalam sebuah halaqoh, sang MR berbincang-bincang kepada kami seusai menyampaikan materi. Perbincangan itu berlangsung sangat seru, terkadang kami membicarakan tentang visi hidup, rencana-rencana dan agenda keseharian, amalan yaumiyah, sampai pada ujung-ujungnya pasti mbahas masalah pernikahan. (hadehhhh... ^_^), tiba-tiba sang MR bertanya kepadaku “akhi, Pekan depan rencana mau kemana?”  seperti biasa aku selalu menjawab dengan jujur mengenai agenda-agenda yang telah aku susun dalam satu bulan “rencanya ane mau ke semeru ustad, biasah,,,ndaki gunung sama temen-temen, tapi kurang tau juga ustad, ane denger-denger pendakiannya di batalkan karena prioritas agenda yang lain” sang MR kemudian berkata “wah, tepat sekali akh, ini mau ada mukhoyam, capeknya hampir sama kayak mendaki gunung, insyaAllah pekan depan, nanti kalo ada perubahan ane kabari lagi”. “wah, kyaknya seru nih kalo ikut mukhoyam, njeh ustad, siap insyaAllah” jawabku dengan singkat sekaligus mengakhiri halaqoh kami pekan itu.

    *****

    Keesokan harinya, ketika aku sedang duduk-duduk di serambi SO(sekretariat ORMAWA), aku bertemu dengan salah satu anggota pendakian yang telah kami rencanakan, namanya mas azhar. “mas? Katanya pendakian di batalkan, itu infonya bener ta?” tanyaku kepada mas azhar yang tiba-tiba lewat di hadapanku. “loh iya ta akh? Aku sebenere ya ada acara di lamongan, kalo g jadi ya wis gak papa, aku tak ke lamongan aja kalo gitu” jawab mas azhar yang malah bikin aku tambah bingung. “loh piye to mas? Antm kok malah g tau? Wes tak tanya ke mas hari (ketua pendakian bekerja sebagai manager YDSF surabaya)ae kalo gitu” jawabku mengakhiri perbincangan kala itu.

    Malam harinya, aku langsung ke kosannya mas hari dan beliau cerita banyak sekali. Begini ceritanya “antum dan yang lainnya itu akh, sudah ane talangi untuk pembayaran transportasi di semeru, udah tak daftarkan untuk pendakian, tapi tiba-tiba kok banyak yang mengundurkan diri,  kayaknya ane rugi banyak ini, wong arek-arek ora sido melu kabeh” cerita mas hari kepadaku. “oalah, wes ditalangi to mas? Lha tapi ane di suruh ikut mukhoyam e mas sama MR?” tanyaku kepada mas hari. “yawis akh, tafadhol antm ae, pokoknya ane tetep budhal nang semeru” jawab mas hari dengan singkat. “wah, berat iki mas, yawis tak pikir-pikir dulu mas” jawabku sambil meringis dan bergegas pamit karena waktu sudah menunjukkan pkul 22.00 wib.

    Malam itu membuatku bimbang tak karuan, aku ingin merasakan serunya menaklukan mahameru, puncak tertinggi di jawa dengan ketinggian 3676 MDPL tapi aku juga ingin merasakan mukhoyam dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki militansi dan ghiroh yang tinggi dalam perjuangan ini, meningkatkan kualitas iman melalui penempaan diri menjadi lebih kuat baik secara fisik maupun secara rukhiyah.

     Disaat hatiku menjadi andilau (antara delima dan galau) aku sms sang MR “assalamu’alaykum ustad, ane bingung mau ikut mukhoyam ato mendaki di semeru? Menurut ustad gimana?” tanyaku melalui pesan singkat yang aku kirimkan ke beliau. Tak lama kemudian hapeku bergetar dan dengan bergegas aku mebuka pesan di hapeku berharap ustad membolehkan aku ikut ke semeru, namun sms beliau berisi seperti ini “wa’alaykumsalam, tafadhol antm akh, jika bingung, antm istikhoroh aja malam ini”. “walah,,,malah di suruh istikhoroh,,kayak mau nikah aja pake istikhoroh segala, hehehehe” gumamku dalam hati yng saat itu sedang tak karuan. Lalu dengan sopan aku menjawab “njeh ustad, insyaAllah”.

    Malam itu juga, ketika aku terjaga, kulakukan istikhoroh sesuai instruksi dari MR, dan ternyata hampir imposible bisa mendapatkan hasil istikoroh dalam satu malam. Hanya orang-orang yang amat dekat dengan Allah lah yang kemungkinan bisa dapat hasil istikhoroh dalam satu mlam, sedangkan aku, wah,,,,kayaknya harus lebih sering mendekatkan diri dengan sang khaliq  nih,,, masih jauh,, ^_^

    ***** 

    Karena tak tau harus bagaimana lagi, aku kemudian memutuskan untuk menimbang kedua urusan itu menggunakan fiqih proiritas, yah yang pasti dengan kaidah-kaidah yang masih sedikit aku hafal salah satunya adalah “laa dhororo wa laa dhirooro” kaidah ini sangat singkat tapi memiliki makna yang cukup berat dalam fiqih prioritas “jangan memudhorotkan dan jangan dimudhorotkan” kaidah ini lebih cenderung kepada masalah muamalah, kaidah inilah yang membuatku berpikir untuk pergi kesemeru saja, karena aku tak ingin memudhorotkan mas hari yang bisa rugi banyak gara-gara nalangi temen-temen. Kaidah lain yang membuatku berat dengan mukhoyam adalah “kemaslahatan yang umum lebih di utamakan dari pada kemaslahatan yang khusus” (bhasa arabnya kepanjangan, ^_^). Kemaslahatan yang akan di dapat akan lebih banyak jika aku ikut mukhoyam daripada ikut ke semeru.

    Kala itu hatiku begitu bimbang, dunia serasa sempit bahkan pakainku serasa menyusut dan membuat tubuh ini merasa gerah dengan segala pertimbangan yang benar-benar memusingkan. Untunglah adzan dhuhur siang itu berkumandang memecah kepenatanku dan memanggilku untuk segera “laporan” kepada sang kholiq. Aku mulai mengambil air wudhu dan begegas menuju shaf pertama karena itulah saf terbaik bagi seorang ikhwan, sedangkan seorang akhwat, shaf terbaik adalah yang paling belakang. Air wudhu yang masih membasahi jenggotku terasa dingin dan segar kala tertiup oleh aingin, sholat dhuhur pun telah ku tunaikan plus sholat rawatibnya. Subhanalloh, tiba-tiba aku teringat sebuah kaidah singkat yang berbunyi “daf’ul dhorori awla minjalbi naf’i” artinya “menolak mudharat lebih utama daripada meraih manfaat” akhirnya dengan sangat mantab aku memutuskan untuk ikut ke semeru saja. Luar biasanya, sore hari kemudian aku menerima sms dari MR bahwa mukhoyam di tunda, waaahhh, betapa senangnya aku mendengar berita itu, sehingga pilihanku untuk ikut ke semeru semakin mantab.

    Malam ini aku harus segera berkemas dan bersiap-siap untuk menyiapkan segala apapun yang di perlukan dalam sebuah pendakaian karena besok pagi-pagi jam 6 aku sudah harus berangkat untuk ke semeru. Sungguh luar biasa, dalam waktu tidak sampai 1 hari aku harus menyiapkan segala kebutuhanku yang aku tak punya, dengan tergopoh-gopoh aku mencari peralatan pendakian termasuk tas carier, sleeping bag, matras, head lamp, jas hujan dan perbekalan pribadi.

    Huaaaa,,, betapa capeknya tubuh ini setelah keliaran nyari tempat persewaan sleeping bag dan dome(tenda pendakian), malam itu hampir semua keperluan sudah ku siapkan tinggal menanti terbitnya matahari sebagai pertanda untuk segera menuju bungurasih untuk bertemu dengan team pendakian dari alumni stan jakarta.

    *****

    Setelah perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya kami sampai pada tempat regristrasi ulang pendakian yakni di tumpang, Malang. Begitu turun aku langsung kaget ketika melihat ada beberapa akhwat memakai rok dan berkerudung lebar memanggul tas carier yang begitu besar “buset dah, nih akhwat mau ndaki gunung? Luar biasa!!” gumamku dalam hati yang terheran-heran karena baru kali itu aku melihat akhwat ndaki gunung. Memang sih, event kali ini adalah sebuah jambore yang diikuti oleh sekitar dua ribu pendaki dari seluruh indonesia, bahkan sampai mancanegara.

    Selesai menaruh tas, aku langsung bergegas mencari masjid untuk menunaikan sholat dhuhur. Karena  kondisi kami sedang safar, maka aku niatkan untuk menjamak sekalian dengan sholat ashar karena kemungkinan besar akan sangat sulit mncari tempat sholat ashar atau bahkan mungkin masih dalam perjalanan ketka menuju ranu pane (base camp/ start awal pendakian). Seusai sholat, kami langsung bergegas menuju sebuah rumah warga sebagai tempat beristirahat sekaligus menanti datangnya truk yang akan mengangkut kami menuju ranu pane.

    Di rumah itu, kami bertemu dengan rombongan dari jogja dan disana pula kami saling beramah tamah, berkenalan dengan rombongan dari jakarta(alumni stan) dan berkenalan dengan rombongan dari jogja (temennya mas hari). Di rumah itu aku di buat kaget lagi, “haaaaa, ternyata di rombongan jakarta yang berangkat satu bis dari surabaya tadi ada akhwatnya juga to?” tanyaku dalam hati ketika tak sengaja melihat si akhwat lewat di depanku. Memang setahuku tadi itu ada beberapa cewek di belakang ketika di dalam bis tapi aku g tau kalo ada akhwatnya juga.

    Hemmm, mungkin pembaca bingung dengan ungkapanku di atas. Memang secara makna harfiah cwek maupun akhwat itu sama saja dan tidak ada bedanya. Tapi Bagiku cwek dan akhwat itu berbeda. Kalau cwek itu seperti wanita pada umumnya, memakai celana, kadang pake jilbab kadang tidak, kaosnya pun juga gak lebar-lebar amat. Nah, kalo akhwat itu, selalu pake jilbab dan selalu lebar, mamakai rok atau gamis, dan memakai kaos kaki. Pada intinya seorang akhwat itu selalu menutup auratnya dengan sempurna dan tidak hanya itu, akhwat itu juga selalu bisa menjaga hubungannya dengan laki-laki atau ikhwan yang bukan mahramnya. Mereka terpelihara bagaikan mutiara yang tersimpan dalam cangkang yang amat kokoh. Loh....loh,...., kenapa malah jadi ngomongin ini???hadeeeehhhh ^_^

    Lanjut aja deh ceritanya,,,

    Tak lama kemudian, truk yang bertugas mengangkut kami menuju ranu pane datang dan parkir di depan rumah tempat istirahat kami. Kami pun segera bergegas menaikkan tas-tas kami dan menuju ranu pane. “subhanallooh....” perjalanan yang cukup menegangkan, melewati jalan terjal dan bergelombang , seakan-akan mengocok kami yang ada dalam truk sampai mual-mual dan terdapat beberapa burung yang mengitari kepala kami (red: pusing).

     Sesampai di ranu pane, kami langsung mendirikan tenda untuk bermalam dan beristirahat untuk menyimpan energi pada pendakian yang akan kami lakukan esok pagi. Tapi tak lupa sebelum tidur, aku mencari musholla dulu untuk menunaikan kewajibanku mendirikan sholat maghrib sekaligus sholat isya’ karena tadi masih dalam perjalanan. Seusai sholat, aku bergegas masuk kedalam tenda untuk persiapan menuju alam mimpi, tak lupa sebelum aku benar-benar tak sadarkan diri (tertidur), aku sempatkan tilawah beberapa lembar karena seharian tadi aku masih sangat sedikit tilawahnya. Lumayan lah, meskipun seharian tadi gak bisa satu juz, tapi paling tidak juga gak sedikit-sedikit amat tilawahnya.

    Seusai tilawah, lega rasanya hati ini, begitu tenang dan damai. Pendakian esok hari pasti sangat berat dan melelahkan, jika tidak aku niatkan untuk hal-hal yang baik, maka sia-sia kelelahanku dalam pendakian ini, gak dapat apa-apa dong aku kecuali lelah dan capek? Hemmm, teringat lagi sebuah kaidah fiqih “al umuru bimaqosidiha” “segala urusan itu tergantung maksudnya” kaidah ini hampir sama dengan sebuah hadist nabi “innamal a’malu binniyat” “sesungguhnya amal itu tergantung niatnya” atau kaidah-kaidah lain yang mengatakan bahwa “tidak ada pahala kecuali dengan niat dan tidak ada dosa kecuali dengan niat pula”

    *****

    Akhirnya, malam itu aku tertidur pulas dan keesokan harinya aku bangun dengan kondisi yang prima. Tak lupa segera kutunaikan sholat shubuh dan sedikit tilawah. Hemm, pagi yang sungguh mempesona di ranu pane, keindahan alamnya belum pernah ku temukan dalam gambar-gambar manapun, secanggih apapun kemeranya tak lebih canggih dari sebuah bola mata ciptaan Allah yang maha sempurna “subhanallah..”. udara sejuk pagi itu mengingatkanku kepada pendakian-pendakian yang telah ku lakukan sebelumnya, yah begitulah udara di daerah pegunungan, begitu sejuk dan segar.

     Kicau burung mulai terdengar dengan merdunya, suara gesekan pohon mulai meramaikan nyanyian alam yang bertasbih menyembah kepadaNya. Setitik embun, masih enggan jatuh dalam dekapan daun-daun cemara. Kabut cinta di atas danau, menari dengan indah membentuk kalimat-kalimat sang pencipta. Sang mentari pun masih malu-malu menampakkan cahayanya. Puncak mahameru yang tetap tegar dalam diamnya mulai tampak gagah perkasa meski sedikit tetutupi oleh rimbun hutan cemara. Bahkan kalimat-kalimat ini pun tak akan mampu melukiskan keindahan alam ranu pane pagi itu. “subhanallah....”


    Bersambung dulu deh.... ^_^ 

    Tuesday 1 October 2013

    baru setengah jam yang lalu slesai mengerjakan soal uas anorganik IV, rasanya suasana sangat mendukung untuk menulis, entah kenapa tiba2 mood untuk nulis. padahal ada laporan analitk yang harus saya selesaikan hari ini juga karena besok mau dikumpulin, tapi kok ya malah males mengerjakan laporan -_- . yaudah nulis dulu dah, setengah jam aja buat nulis sedikit apa yang melintas dihati ^_^

    kesempatan kali ini cukup jarang saya temukan karena biasanya kalo ada waktu luang paling cuman tidur-tiduran sambil sesekali baca buku yang biasanya saya pake buat bantal -saking tebalnya-, kadang-kadang juga kalo pas lagi mood nulis setelah baca buku, isi bukunya saya tulis lagi tapi dengan bahasa saya sendiri dan sedikit modifikasi tentunya. wal hasil, tulisannya di kira "plagiat", padahal saya gak copy paste,  apa memang harus seperti ini cara belajar nulis?(bagi pembaca yang tau jawabannya, mohon komment ya? ^_^ )

    dan kesempatan kali ini tidak akan saya biarkan sia-sia, saya akan mencoba menulis tanpa membaca buku sebelumnya, dan akan mencoba menulis sesuai dengan pemahaman dan kapasitas memory otak saya yang hanya sekepalan tangan ini -yaiyalah, kalau sekepal tangan gajah itu hidrosepalus namanya-

    baik akan saya mulai, mohon para pembaca mengencangkan sabuk pengaman dan menyediakan teh hangat serta sedikit cemilan sebelum membaca tulisan saya lebih lanjut, dan jangan lupa, bagi-bagi sama tetangganya ^_^

    ngomong-ngomong tentang pemuda, saya jadi ingat sebuah acara di bandung yang dulu pernah saya ikuti. cukup seru sebenarnya, acara itu berkelas nasional yang di bingkai dengan mengundang beberapa mahasiswa internasional sehingga jadilah acara itu namanya "International Muslim Student Summit(IMSS)". padahal itu adalah sebuah "Forum Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) nasional" yang mengundang beberapa perwakilan dari masing lembaga dakwah kampus di masing-masing kampus se-Indonesia. ITB yang menjadi tuan rumah waktu itu cukup kualahan menjamu hampir 2.000 aktivis dakwah kampus (ADK) se indonesia yang semuanya itu adalah pemuda. saat itu saya akhir semester 4 dan disana ketemu sama orang-orang yang "subhanalloh" beraneka macam. saya merasa seperti telah keliling indonesia meskipun saya hanya ketemu sama orang riau, ambon, gorontalo, lampung, aceh, dan buanyak daerah yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu. 

    disana saya ketemu dan kenalan sama beberapa ikhwah dari bengkulu, nama yang paling saya kenal karena paling berkesan saat itu adalah akhi hamka, ketika kenalan saya cukup pede menanyakan
    "semester berapa akhi?"
    dengan lugas dan sederhana ia menjawab
    "semester 2 akh".
    "oh,,, ane semester 4"
    jawabku spontan meskipun ia tidak menanyakannya, mungkin karena ia tak ingin pembicaraan itu putus hanya sampai di situ, ia mencoba ta'aruf lebih dalam,
    "amanahnya di LDK apa akh?"
    "ane ketua bidang kajian ilimiah akh, antum?"
    tanyaku balik sambil sedikit meringis karena secara semester saya lebih tua, dan budaya di kampus saya, semester 2 paling cuman jadi anggota biasa-biasa aja -kataku dalam hati-
    masih dengan sifat penuh tawadhu' dan nada sedikit guyon ia menjawab
    "kebetulan ane diamanahi jadi ketua komsat IAIN bengkulu akh"
    dengan spontan saya mengatakan "subhanalloh" saya seperti di banting rasanya, pembicaraan kami terus berlanjut dan saya terus mengamati gerak-geriknya dan pola bicaranya. menarik sekali, seperti apa sih ikhwah yang satu ini?baru semester awal udah megang jabatan ketua, dan saya rasa dia pantas, dengan pola pikir yang cukup matang dan melihat bagaimana cara ia berinteraksi dengan saya dan beberapa peserta IMSS lainnya.

    tak hanya itu, belakangan setelah beberapa hari di ITB, saya baru tau ternyata acara internasional ini, di kepalai oleh seorang pemuda yang seangkatan dengan saya. terkagum-kagum saya bagaimana kepemimpinannya dengan mengatur beberapa ratus panitia dan event-event sekelas internasional, sedangkan saya, ngatur diri sendiri aja masih belum bisa, dan ngatur 20 orang juga malah berantakan. dan masih banyak lagi cerita-cerita ikhwah disana yang bikin saya seprti di tonjokin tiap hari oleh cerita, pengalaman dan contoh langsung dari mereka yang saya dapatkan. sehabis pulang dari bandung, sungguh malu rasanya saya kembali ke kampus tanpa saya bisa menjadi apa-apa dan berkontribusi banyak bagi dakwah kampus. adakah memang kapasitas saya yang masih sangat jauh dari kapasitas seorang aktivis dakwah kampus, jauh di bawah standard yang kemudian saya mulai "melek" dengan bagaimana seorang "ikhwan" atau seorang pemuda itu sesungguhnya.

    tak sebatas hanya dengan jabatan sebenarnya bagaiamana kita menilai seseorang, yang paling penting adalah bagaimana karakternya membentuk sebuah pribadi yang rabbani yang kemudian produktif dengan berkontribusi dalam sebuah amal jama'i yang digambarkan oleh sayyidina ali "kebaikan yang tidak terorganisir akan terkalahkan dengan kebathilan yang terorganisir" maka untuk itulah kita membutuhkan sebuah jamaah untuk mengorganisir kebaikan-kebaikan yang akan kita telorkan sebagai bekal menghadapNya sekaligus membentuk masyarakat yang tak terkalahkan dengan kebathilan.

    kalau dulu bung karno pernah berkata :
    "beri aku sepuluh pemuda maka akan kugoncang dunia"
    tapi pemuda yang seperti apa?barangkali pemuda yang digambarkan oleh imam syahid hasan al banna inilah yang sangat relevan untuk menggoncang dunia. beriikut pesan beliau :

    wahai pemuda!
    sesungguhnya, sebuah pemikiran akan meraih sukses manakala keimanan kepadaNya kuat, tersedia keikhlasan didalamnya, semangat untuk memperjuangkannya semakin bertambah, dan ada kesepian untuk berkorban serta beramal dalam mewujudkannya. sepertihalnya keempat rukun ini yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter pemuda. sebab sesungguhnya dasar keimanan adalah hati yang cerdas, dasar keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. dan itu semua tidak terdapat kecuali dalam diri pemuda.

    karena itu sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap ummat, rahasia kekuatan dalam stiap kebangkitan dan pengibar panji setiap fikrah.

    "sesungguhnya mereka itulah pemuda-pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk" (al-kahfi:13)


    dengan demikian, kewajiban kalian sangat banyak, tanggung jawab kalian sangat besar, hak ummat yang harus kalian tunaikan semakin berlipat. dan amanat yang terpikul di pundak kalian semakin berat. karena itu kalian harus berpikir panjang, beramal banyak, menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan menunaikan hak-hak ummat dari pemuda dengan sempurna.

    "pemuda"

    baru setengah jam yang lalu slesai mengerjakan soal uas anorganik IV, rasanya suasana sangat mendukung untuk menulis, entah kenapa tiba2 mood untuk nulis. padahal ada laporan analitk yang harus saya selesaikan hari ini juga karena besok mau dikumpulin, tapi kok ya malah males mengerjakan laporan -_- . yaudah nulis dulu dah, setengah jam aja buat nulis sedikit apa yang melintas dihati ^_^

    kesempatan kali ini cukup jarang saya temukan karena biasanya kalo ada waktu luang paling cuman tidur-tiduran sambil sesekali baca buku yang biasanya saya pake buat bantal -saking tebalnya-, kadang-kadang juga kalo pas lagi mood nulis setelah baca buku, isi bukunya saya tulis lagi tapi dengan bahasa saya sendiri dan sedikit modifikasi tentunya. wal hasil, tulisannya di kira "plagiat", padahal saya gak copy paste,  apa memang harus seperti ini cara belajar nulis?(bagi pembaca yang tau jawabannya, mohon komment ya? ^_^ )

    dan kesempatan kali ini tidak akan saya biarkan sia-sia, saya akan mencoba menulis tanpa membaca buku sebelumnya, dan akan mencoba menulis sesuai dengan pemahaman dan kapasitas memory otak saya yang hanya sekepalan tangan ini -yaiyalah, kalau sekepal tangan gajah itu hidrosepalus namanya-

    baik akan saya mulai, mohon para pembaca mengencangkan sabuk pengaman dan menyediakan teh hangat serta sedikit cemilan sebelum membaca tulisan saya lebih lanjut, dan jangan lupa, bagi-bagi sama tetangganya ^_^

    ngomong-ngomong tentang pemuda, saya jadi ingat sebuah acara di bandung yang dulu pernah saya ikuti. cukup seru sebenarnya, acara itu berkelas nasional yang di bingkai dengan mengundang beberapa mahasiswa internasional sehingga jadilah acara itu namanya "International Muslim Student Summit(IMSS)". padahal itu adalah sebuah "Forum Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) nasional" yang mengundang beberapa perwakilan dari masing lembaga dakwah kampus di masing-masing kampus se-Indonesia. ITB yang menjadi tuan rumah waktu itu cukup kualahan menjamu hampir 2.000 aktivis dakwah kampus (ADK) se indonesia yang semuanya itu adalah pemuda. saat itu saya akhir semester 4 dan disana ketemu sama orang-orang yang "subhanalloh" beraneka macam. saya merasa seperti telah keliling indonesia meskipun saya hanya ketemu sama orang riau, ambon, gorontalo, lampung, aceh, dan buanyak daerah yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu. 

    disana saya ketemu dan kenalan sama beberapa ikhwah dari bengkulu, nama yang paling saya kenal karena paling berkesan saat itu adalah akhi hamka, ketika kenalan saya cukup pede menanyakan
    "semester berapa akhi?"
    dengan lugas dan sederhana ia menjawab
    "semester 2 akh".
    "oh,,, ane semester 4"
    jawabku spontan meskipun ia tidak menanyakannya, mungkin karena ia tak ingin pembicaraan itu putus hanya sampai di situ, ia mencoba ta'aruf lebih dalam,
    "amanahnya di LDK apa akh?"
    "ane ketua bidang kajian ilimiah akh, antum?"
    tanyaku balik sambil sedikit meringis karena secara semester saya lebih tua, dan budaya di kampus saya, semester 2 paling cuman jadi anggota biasa-biasa aja -kataku dalam hati-
    masih dengan sifat penuh tawadhu' dan nada sedikit guyon ia menjawab
    "kebetulan ane diamanahi jadi ketua komsat IAIN bengkulu akh"
    dengan spontan saya mengatakan "subhanalloh" saya seperti di banting rasanya, pembicaraan kami terus berlanjut dan saya terus mengamati gerak-geriknya dan pola bicaranya. menarik sekali, seperti apa sih ikhwah yang satu ini?baru semester awal udah megang jabatan ketua, dan saya rasa dia pantas, dengan pola pikir yang cukup matang dan melihat bagaimana cara ia berinteraksi dengan saya dan beberapa peserta IMSS lainnya.

    tak hanya itu, belakangan setelah beberapa hari di ITB, saya baru tau ternyata acara internasional ini, di kepalai oleh seorang pemuda yang seangkatan dengan saya. terkagum-kagum saya bagaimana kepemimpinannya dengan mengatur beberapa ratus panitia dan event-event sekelas internasional, sedangkan saya, ngatur diri sendiri aja masih belum bisa, dan ngatur 20 orang juga malah berantakan. dan masih banyak lagi cerita-cerita ikhwah disana yang bikin saya seprti di tonjokin tiap hari oleh cerita, pengalaman dan contoh langsung dari mereka yang saya dapatkan. sehabis pulang dari bandung, sungguh malu rasanya saya kembali ke kampus tanpa saya bisa menjadi apa-apa dan berkontribusi banyak bagi dakwah kampus. adakah memang kapasitas saya yang masih sangat jauh dari kapasitas seorang aktivis dakwah kampus, jauh di bawah standard yang kemudian saya mulai "melek" dengan bagaimana seorang "ikhwan" atau seorang pemuda itu sesungguhnya.

    tak sebatas hanya dengan jabatan sebenarnya bagaiamana kita menilai seseorang, yang paling penting adalah bagaimana karakternya membentuk sebuah pribadi yang rabbani yang kemudian produktif dengan berkontribusi dalam sebuah amal jama'i yang digambarkan oleh sayyidina ali "kebaikan yang tidak terorganisir akan terkalahkan dengan kebathilan yang terorganisir" maka untuk itulah kita membutuhkan sebuah jamaah untuk mengorganisir kebaikan-kebaikan yang akan kita telorkan sebagai bekal menghadapNya sekaligus membentuk masyarakat yang tak terkalahkan dengan kebathilan.

    kalau dulu bung karno pernah berkata :
    "beri aku sepuluh pemuda maka akan kugoncang dunia"
    tapi pemuda yang seperti apa?barangkali pemuda yang digambarkan oleh imam syahid hasan al banna inilah yang sangat relevan untuk menggoncang dunia. beriikut pesan beliau :

    wahai pemuda!
    sesungguhnya, sebuah pemikiran akan meraih sukses manakala keimanan kepadaNya kuat, tersedia keikhlasan didalamnya, semangat untuk memperjuangkannya semakin bertambah, dan ada kesepian untuk berkorban serta beramal dalam mewujudkannya. sepertihalnya keempat rukun ini yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter pemuda. sebab sesungguhnya dasar keimanan adalah hati yang cerdas, dasar keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. dan itu semua tidak terdapat kecuali dalam diri pemuda.

    karena itu sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap ummat, rahasia kekuatan dalam stiap kebangkitan dan pengibar panji setiap fikrah.

    "sesungguhnya mereka itulah pemuda-pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk" (al-kahfi:13)


    dengan demikian, kewajiban kalian sangat banyak, tanggung jawab kalian sangat besar, hak ummat yang harus kalian tunaikan semakin berlipat. dan amanat yang terpikul di pundak kalian semakin berat. karena itu kalian harus berpikir panjang, beramal banyak, menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan menunaikan hak-hak ummat dari pemuda dengan sempurna.

    About

    back to top