baru setengah jam yang lalu slesai mengerjakan soal uas anorganik
IV, rasanya suasana sangat mendukung untuk menulis, entah kenapa tiba2 mood
untuk nulis. padahal ada laporan analitk yang harus saya selesaikan hari ini
juga karena besok mau dikumpulin, tapi kok ya malah males mengerjakan laporan
-_- . yaudah nulis dulu dah, setengah jam aja buat nulis sedikit apa yang
melintas dihati ^_^
kesempatan kali ini cukup jarang saya temukan karena biasanya kalo
ada waktu luang paling cuman tidur-tiduran sambil sesekali baca buku yang
biasanya saya pake buat bantal -saking tebalnya-, kadang-kadang juga kalo pas
lagi mood nulis setelah baca buku, isi bukunya saya tulis lagi tapi dengan
bahasa saya sendiri dan sedikit modifikasi tentunya. wal hasil, tulisannya di kira
"plagiat", padahal saya gak copy paste, apa
memang harus seperti ini cara belajar nulis?(bagi pembaca yang tau jawabannya,
mohon komment ya? ^_^ )
dan kesempatan kali ini tidak akan saya biarkan sia-sia, saya akan
mencoba menulis tanpa membaca buku sebelumnya, dan akan mencoba menulis sesuai
dengan pemahaman dan kapasitas memory otak saya yang hanya sekepalan tangan ini
-yaiyalah, kalau sekepal tangan gajah itu hidrosepalus namanya-
baik akan saya mulai, mohon para pembaca mengencangkan sabuk
pengaman dan menyediakan teh hangat serta sedikit cemilan sebelum membaca
tulisan saya lebih lanjut, dan jangan lupa, bagi-bagi sama tetangganya ^_^
ngomong-ngomong tentang pemuda, saya jadi ingat sebuah acara di
bandung yang dulu pernah saya ikuti. cukup seru sebenarnya, acara itu berkelas
nasional yang di bingkai dengan mengundang beberapa mahasiswa internasional
sehingga jadilah acara itu namanya "International Muslim Student
Summit(IMSS)". padahal itu adalah sebuah "Forum Lembaga Dakwah Kampus
(FSLDK) nasional" yang mengundang beberapa perwakilan dari masing lembaga
dakwah kampus di masing-masing kampus se-Indonesia. ITB yang menjadi tuan rumah
waktu itu cukup kualahan menjamu hampir 2.000 aktivis dakwah kampus (ADK) se
indonesia yang semuanya itu adalah pemuda. saat itu saya akhir semester 4 dan
disana ketemu sama orang-orang yang "subhanalloh" beraneka macam.
saya merasa seperti telah keliling indonesia meskipun saya hanya ketemu sama
orang riau, ambon, gorontalo, lampung, aceh, dan buanyak daerah yang tidak
mungkin saya sebutkan satu per satu.
disana saya ketemu dan kenalan sama beberapa ikhwah dari bengkulu,
nama yang paling saya kenal karena paling berkesan saat itu adalah akhi hamka,
ketika kenalan saya cukup pede menanyakan
"semester berapa
akhi?"
dengan lugas dan sederhana ia menjawab
"semester 2 akh".
"oh,,, ane semester 4"
jawabku spontan meskipun ia tidak menanyakannya, mungkin karena ia
tak ingin pembicaraan itu putus hanya sampai di situ, ia mencoba ta'aruf lebih
dalam,
"amanahnya di LDK apa
akh?"
"ane ketua bidang kajian
ilimiah akh, antum?"
tanyaku balik sambil sedikit meringis karena secara semester saya
lebih tua, dan budaya di kampus saya, semester 2 paling cuman jadi anggota
biasa-biasa aja -kataku dalam hati-
masih dengan sifat penuh tawadhu' dan nada sedikit guyon ia
menjawab
"kebetulan ane diamanahi
jadi ketua komsat IAIN bengkulu akh"
dengan spontan saya mengatakan "subhanalloh" saya
seperti di banting rasanya, pembicaraan kami terus berlanjut dan saya terus
mengamati gerak-geriknya dan pola bicaranya. menarik sekali, seperti apa sih
ikhwah yang satu ini?baru semester awal udah megang jabatan ketua, dan saya
rasa dia pantas, dengan pola pikir yang cukup matang dan melihat bagaimana cara
ia berinteraksi dengan saya dan beberapa peserta IMSS lainnya.
tak hanya itu, belakangan setelah beberapa hari di ITB, saya baru
tau ternyata acara internasional ini, di kepalai oleh seorang pemuda yang
seangkatan dengan saya. terkagum-kagum saya bagaimana kepemimpinannya dengan
mengatur beberapa ratus panitia dan event-event sekelas internasional,
sedangkan saya, ngatur diri sendiri aja masih belum bisa, dan ngatur 20 orang
juga malah berantakan. dan masih banyak lagi cerita-cerita ikhwah disana yang
bikin saya seprti di tonjokin tiap hari oleh cerita, pengalaman dan contoh
langsung dari mereka yang saya dapatkan. sehabis pulang dari bandung, sungguh
malu rasanya saya kembali ke kampus tanpa saya bisa menjadi apa-apa dan
berkontribusi banyak bagi dakwah kampus. adakah memang kapasitas saya yang
masih sangat jauh dari kapasitas seorang aktivis dakwah kampus, jauh di bawah
standard yang kemudian saya mulai "melek"
dengan bagaimana seorang "ikhwan"
atau seorang pemuda itu sesungguhnya.
tak sebatas hanya dengan jabatan sebenarnya bagaiamana kita
menilai seseorang, yang paling penting adalah bagaimana karakternya membentuk sebuah
pribadi yang rabbani yang kemudian produktif dengan berkontribusi dalam sebuah
amal jama'i yang digambarkan oleh sayyidina ali "kebaikan yang tidak terorganisir akan terkalahkan dengan kebathilan
yang terorganisir" maka untuk itulah kita membutuhkan sebuah jamaah
untuk mengorganisir kebaikan-kebaikan yang akan kita telorkan sebagai bekal
menghadapNya sekaligus membentuk masyarakat yang tak terkalahkan dengan
kebathilan.
kalau dulu bung karno pernah berkata :
"beri aku sepuluh pemuda
maka akan kugoncang dunia"
tapi pemuda yang seperti apa?barangkali pemuda yang digambarkan oleh imam syahid hasan al banna inilah yang sangat relevan untuk menggoncang dunia. beriikut pesan beliau :
tapi pemuda yang seperti apa?barangkali pemuda yang digambarkan oleh imam syahid hasan al banna inilah yang sangat relevan untuk menggoncang dunia. beriikut pesan beliau :
wahai pemuda!
sesungguhnya, sebuah pemikiran
akan meraih sukses manakala keimanan kepadaNya kuat, tersedia keikhlasan
didalamnya, semangat untuk memperjuangkannya semakin bertambah, dan ada
kesepian untuk berkorban serta beramal dalam mewujudkannya. sepertihalnya
keempat rukun ini yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter
pemuda. sebab sesungguhnya dasar keimanan adalah hati yang cerdas, dasar
keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang
menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. dan itu semua tidak
terdapat kecuali dalam diri pemuda.
karena itu sejak dulu hingga
sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap ummat, rahasia kekuatan
dalam stiap kebangkitan dan pengibar panji setiap fikrah.
"sesungguhnya mereka itulah
pemuda-pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka
petunjuk" (al-kahfi:13)
dengan demikian, kewajiban
kalian sangat banyak, tanggung jawab kalian sangat besar, hak ummat yang harus
kalian tunaikan semakin berlipat. dan amanat yang terpikul di pundak kalian
semakin berat. karena itu kalian harus berpikir panjang, beramal banyak,
menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan menunaikan hak-hak ummat
dari pemuda dengan sempurna.
0 comments: