Hari ini, perjalan pulang
menuju surabaya. Harusnya sih pulang hari kamis kemaren, cuman eman-eman sob
kalau harus langsung pulang. Mumpung di jakarta, di puasin dah jalan-jalannya
sambil silaturahim ke kosnya temen di UI. Setelah 4 hari di rumah aspirasi MITI(Masyarakat
Ilmuan dan Teknolog Indonesia), banyak banget ilmu yang gua peroleh tentang
bisnis “ternyata bisnis itu memang butuh perencanaan yang matang plus learning
by doing”.
Gak banyak yang bisa gua
ceritain tentang Research Community and Development Center(RCDC) dibawah
naungan MIC(MITI Inovation Center) ini. Jujur
dari RCDC surabaya sebagai saya koordinator utamanya, kurang matang
dalam perencanaan bisnisnya, tapi MITI berbaik hati memberikan kesempatan kepada
kami untuk tetap mendapatkan hibah dengan syarat yang cukup ketat, “Trimakasih
MITI, trimakasih mbak ummy (akhwat
fenomenal”kata akh dito” :D ), mbk atta, mbk nuri, mbk intan(akhwat
dalam konfirmasi”kata akh dito juga” :D ), mbk rizka dkk, dan trimakasih yang
sebanyak-banyaknya buat sensei (pak edi sukur “ciyus”) dan pak dimas yang
ngasih ilmu banyak banget”
insyaAllah ini menjadi
bekal bagi surabaya untuk menunaikan amanah yang telah dipercayakan kepada
kami. Pengalaman 4 hari di rumah aspirasi MITI bertemu dengan tim RCDC solo
(akh dito(super gokil) dan mbk woro), tim RCDC gorontalo (akh zulkifli (ketua
kelas hari pertama), akh fadli dan ukh attin(bukan nama masjid ya?hehe..) dan
tim RCDC aceh (akh qadry (ketua kelas hari kedua), akh yuli (imam tetap) dan
akh ikhsan) dan terakhir tim RCDC Surabaya (partner gua duet duo riris (ukh
riris dan mbak riris) menyenangkan sekali bisa kenal sama antm semua ^_^
trimakasih juga buat bang
leva yang bersedia nampung gua di kosnya, dan menjadi “guide” untuk keliling
UI(universitas Indonesia) smoga sukses selalu bang ^_^
kali ini gua sedikit mau ceritain
perjalanan gua balik kesurabaya sekaligus berbagi motivasi dan alasan kenapa
kita harus menjadi pemuda yang luar biasa,,
cekidot ^_^
tepat pukul 15.00 gua
nyampek di stasiun pasar senen, karena
masih belum boleh masuk ke tempat tunggu penumpang, akhirnya gua singgah dulu
ke musholla sambil duduk santai. Sejenak gua lihat kesekeliling dan mendapati
ada seorang ikhwan yang sedang tilawah, “subhanalloh,,rajin banget nih anak,
gue gak boleh kalah, harus fastabiqul khoirot nih” ^_^
tak lama, panggilan untuk
penumpang kreta api Gumarang (kreta yang gua naikin) mengagetkanku sehingga gua
harus bergegas untuk masuk kedalam stasiun. “so far, so good” gak ada kendala
apapun sampai gua duduk dan kretapun melaju menuju surabaya lewat jalur utara.
Setelah saratus meter kreta melaju,
masyaAllah,, gua melihat pemandangan yang sungguh luar biasa, deretan rumah
kumuh dengan sampah berserakan dan orang-orang yang tertidur lemas layaknya
orang sakit menghiasi pemandangan disepanjang bantaran rel kreta api. Inilah
gambaran “real” masyarakat kita. Tidak hanya sebatas pemandangan itu, anak-anak
kecil juga berlarian tanpa busana dan kulit yang hitam kusam. Sungguh
masyarakat “marginal” yang sedang menanti kita, sadarlah sobat mereka sedang
menanti kita, kitalah generasi pembangun peradaban, kitalah generasi yang akan
menggantikan pemimpin-pemimpin saat ini. Dan kitalah yang sedang di nanti oleh
mereka. Tanam dalam-dalam pada diri kita masing-masing, bahwa kitalah yang
sedang dinanti oleh mereka, sehingga menjadi motivasi besar diri kita untuk
tidak berfoya-foya dan terus berkarya dan berkontribusi membangun peradaban
indonesia yang madani ^_^
Sobat,, kapasitas menjadi
kunci utama yang hanya bisa didapatkan dengan kepekaan, kesadaran dan kerja
keras untuk selalu belajar, belajar dan belajar serta berkarya dan
berkontribusi dengan aksi nyata.
Tak lama setelah
meninggalkan deretan masyarakat “marginal”, pemandangan yang muncul adalah
deretan sawah yang terhampar luas, luaaaasss sekali,,bukankah ini sebuah
kekayaan? Potensi yang besar dengan negara tropis dan tanah subur yang
menghampar berjuta-juta hektar. Seperti kata akh dito “kekayaan kita, berada
dibawah kaki kita sendiri” namun gua rasa tak hanya itu saja yang harus
dikatakan, kekayaan itu takakan pernah kita dapati sebelum kita sadar dan
memiliki kapasitas dalam pengolahan sumberdaya alam yang memang sangat
berlimpah.
Maka kembali dalam
tulisan ini, gua ngajak kepada sobat-sobat semua “ayo tingkatkan kapasitas
kita” sadarlah sobat, bahwa kitalah yang sedang di nanti oleh bangsa ini,
generasi pembangun peradaban dan generasi pembaharu yang memiliki kesadaran dan
“capability”, perjuangan takkan pernah berakhir dan takkan pernah henti..
Salam hangat sukses
selalu sobat ^_^
Research Community and
Development Center (RCDC) ankatan II
0 comments: