Thursday 26 December 2013

catatan RCDC

Posted by Unknown  |  at  03:47

Hari ini, perjalan pulang menuju surabaya. Harusnya sih pulang hari kamis kemaren, cuman eman-eman sob kalau harus langsung pulang. Mumpung di jakarta, di puasin dah jalan-jalannya sambil silaturahim ke kosnya temen di UI. Setelah 4 hari di rumah aspirasi MITI(Masyarakat Ilmuan dan Teknolog Indonesia), banyak banget ilmu yang gua peroleh tentang bisnis “ternyata bisnis itu memang butuh perencanaan yang matang plus learning by doing”.

Gak banyak yang bisa gua ceritain tentang Research Community and Development Center(RCDC) dibawah naungan MIC(MITI Inovation Center) ini. Jujur  dari RCDC surabaya sebagai saya koordinator utamanya, kurang matang dalam perencanaan bisnisnya, tapi MITI berbaik hati memberikan kesempatan kepada kami untuk tetap mendapatkan hibah dengan syarat yang cukup ketat, “Trimakasih MITI, trimakasih mbak ummy (akhwat  fenomenal”kata akh dito” :D ), mbk atta, mbk nuri, mbk intan(akhwat dalam konfirmasi”kata akh dito juga” :D ), mbk rizka dkk, dan trimakasih yang sebanyak-banyaknya buat sensei (pak edi sukur “ciyus”) dan pak dimas yang ngasih ilmu banyak banget”

insyaAllah ini menjadi bekal bagi surabaya untuk menunaikan amanah yang telah dipercayakan kepada kami. Pengalaman 4 hari di rumah aspirasi MITI bertemu dengan tim RCDC solo (akh dito(super gokil) dan mbk woro), tim RCDC gorontalo (akh zulkifli (ketua kelas hari pertama), akh fadli dan ukh attin(bukan nama masjid ya?hehe..) dan tim RCDC aceh (akh qadry (ketua kelas hari kedua), akh yuli (imam tetap) dan akh ikhsan) dan terakhir tim RCDC Surabaya (partner gua duet duo riris (ukh riris dan mbak riris) menyenangkan sekali bisa kenal sama antm semua ^_^

trimakasih juga buat bang leva yang bersedia nampung gua di kosnya, dan menjadi “guide” untuk keliling UI(universitas Indonesia) smoga sukses selalu bang ^_^

kali ini gua sedikit mau ceritain perjalanan gua balik kesurabaya sekaligus berbagi motivasi dan alasan kenapa kita harus menjadi pemuda yang luar biasa,,

cekidot ^_^
tepat pukul 15.00 gua nyampek di stasiun pasar senen,  karena masih belum boleh masuk ke tempat tunggu penumpang, akhirnya gua singgah dulu ke musholla sambil duduk santai. Sejenak gua lihat kesekeliling dan mendapati ada seorang ikhwan yang sedang tilawah, “subhanalloh,,rajin banget nih anak, gue gak boleh kalah, harus fastabiqul khoirot nih” ^_^

tak lama, panggilan untuk penumpang kreta api Gumarang (kreta yang gua naikin) mengagetkanku sehingga gua harus bergegas untuk masuk kedalam stasiun. “so far, so good” gak ada kendala apapun sampai gua duduk dan kretapun melaju menuju surabaya lewat jalur utara.

 Setelah saratus meter kreta melaju, masyaAllah,, gua melihat pemandangan yang sungguh luar biasa, deretan rumah kumuh dengan sampah berserakan dan orang-orang yang tertidur lemas layaknya orang sakit menghiasi pemandangan disepanjang bantaran rel kreta api. Inilah gambaran “real” masyarakat kita. Tidak hanya sebatas pemandangan itu, anak-anak kecil juga berlarian tanpa busana dan kulit yang hitam kusam. Sungguh masyarakat “marginal” yang sedang menanti kita, sadarlah sobat mereka sedang menanti kita, kitalah generasi pembangun peradaban, kitalah generasi yang akan menggantikan pemimpin-pemimpin saat ini. Dan kitalah yang sedang di nanti oleh mereka. Tanam dalam-dalam pada diri kita masing-masing, bahwa kitalah yang sedang dinanti oleh mereka, sehingga menjadi motivasi besar diri kita untuk tidak berfoya-foya dan terus berkarya dan berkontribusi membangun peradaban indonesia yang madani ^_^

Sobat,, kapasitas menjadi kunci utama yang hanya bisa didapatkan dengan kepekaan, kesadaran dan kerja keras untuk selalu belajar, belajar dan belajar serta berkarya dan berkontribusi dengan aksi nyata.
Tak lama setelah meninggalkan deretan masyarakat “marginal”, pemandangan yang muncul adalah deretan sawah yang terhampar luas, luaaaasss sekali,,bukankah ini sebuah kekayaan? Potensi yang besar dengan negara tropis dan tanah subur yang menghampar berjuta-juta hektar. Seperti kata akh dito “kekayaan kita, berada dibawah kaki kita sendiri” namun gua rasa tak hanya itu saja yang harus dikatakan, kekayaan itu takakan pernah kita dapati sebelum kita sadar dan memiliki kapasitas dalam pengolahan sumberdaya alam yang memang sangat berlimpah.

Maka kembali dalam tulisan ini, gua ngajak kepada sobat-sobat semua “ayo tingkatkan kapasitas kita” sadarlah sobat, bahwa kitalah yang sedang di nanti oleh bangsa ini, generasi pembangun peradaban dan generasi pembaharu yang memiliki kesadaran dan “capability”, perjuangan takkan pernah berakhir dan takkan pernah henti..

Salam hangat sukses selalu sobat ^_^

Research Community and Development Center (RCDC) ankatan II

Tagged as:
About the Author

Write admin description here..

0 comments:

About

back to top